Tiga Hari Berturut-turut, Serangan IDF Targetkan Situs Hamas di Seluruh Gaza
Berita Baru, Internasional – Beberapa ledakan terjadi di seluruh Jalur Gaza pada hari Jumat waktu setempat. Ledakan itu merupakan serangan balasan malam ketiga berturut-turut oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) yang juga menargetkan situs Hamas di seluruh Gaza, dilansir dari Sputnik News, Jumat (14/8).
Titik ledakan dilaporkan berada di timur lingkungan Shujaiya di Gaza dan Khan Younis, serta di Deir al-Balah. Ada juga laporan yang menyebut terjadi tembakan artileri dan helikopter di Sufa, sebelah timur An Nahda, Sharabul Asal dan Fukhari. Tiga rudal menghantam situs pertahanan di timur Khan Younis, sementara serangan helikopter dilaporkan di timur Shujaiya.
Menurut beberapa laporan, situs pertahanan Hamas juga menjadi sasaran IDF. Helikopter Israel menyerang dengan menembakkan rudal ke berbagai sasaran.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Jumat waktu setempat, IDF mengatakan: “Jet tempur, helikopter tempur dan tank IDF baru-baru ini menyerang sejumlah sasaran organisasi Hamas di Jalur Gaza. Selama penyerangan tersebut, sistem pertahanan udara Hamas, infrastruktur bawah tanah dan pos pengamatan Hamas.”
“Serangan itu dilakukan sebagai tanggapan atas peledakan balon peledak dan pembakar dari Jalur Gaza ke wilayah Israel seminggu terakhir. IDF menangani semua aktivitas teroris di wilayah Israel dengan sangat serius dan akan terus bertindak sebanyak yang diperlukan untuk melawan tindakan yang merugikan warga Israel,” tambah pernyataan itu.
“Hamas memikul tanggung jawab atas apa yang terjadi di dalam dan di luar Jalur Gaza, dan akan menanggung konsekuensi tindakan teroris terhadap warga Israel,” pernyataan itu menyimpulkan.
Pada hari Kamis (13/8), Israel juga mengumumkan bahwa mereka telah membatasi zona penangkapan ikan di Gaza setelah bahan peledak dan perangkat pembakar balon diluncurkan ke Israel yang menyebabkan setidaknya 24 kebakaran di wilayah Hof Ashkelon dan Eshkol pada hari Rabu (12/8), menurut laporan divisi selatan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan kepada Times of Israel.
Sementara itu pada hari Kamis (13/8), Israel setuju untuk menghentikan pencaplokan bagian Tepi Barat untuk mengejar pengakuan diplomatik penuh dan hubungan dengan Uni Emirat Arab. Presiden AS Donald Trump menyebutnya sebagai perjanjian perdamaian awal yang cukup bersejarah.
Namun demikian, jelas salah seorang pejabat senior Israel pada Kamis sore (13/8) waktu setempat, menegaskan bahwa penundaan rencana pencaplokan bagian tepi Barat haya untuk sementara waktu saja.
“Rencana kedaulatan masih di atas meja, dan kami berkewajiban untuk itu,” kata pejabat itu, menurut Israel National News. “Pemerintahan Trump telah meminta kami untuk menunda sementara deklarasi tersebut untuk pertama-tama mencapai kesepakatan damai bersejarah dengan Uni Emirat Arab.”