Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Ketua Divisi Data dan Analisa Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Jawa Barat, Asep Surachman.
Ketua Divisi Data dan Analisa Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Jawa Barat, Asep Surachman. (Foto: Antara)

Tiga Desa di Garut Masuk Zona Merah COVID-19



Berita Baru, Jakarta – Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Jawa Barat melaporkan ada tiga desa masuk zona merah. Hal tersebut karena penularan COVID-19 lebih dari lima kasus.

Pihaknya menghimbau supaya masyarakat tetap waspada dengan terus mematuhi protokol kesehatan dan vaksinasi lengkap.

“Data ini (zona) diolah berdasarkan kasus positif baru dalam satu minggu terakhir ini,” kata Ketua Divisi Data dan Analisa dari Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Asep Surachman di Garut, Senin (7/1).

Ia menyebut daerah yang masuk zona merah diantaranya Desa Tanjung Kamuning di Kecamatan Tarogong Kaler dengan kasus tujuh orang.

Kemudian Kelurahan Sukagalih di Kecamatan Tarogong Kidul dengan kasus 10 orang, dan Desa/Kecamatan Bayongbong terdapat enam kasus.

Selain zona merah ada juga desa yang masuk zona oranye tersebar di enam kecamatan yakni Kecamatan Garut Kota, Tarogong Kaler, Tarogong Kidul, Banyuresmi, Leuwigoong, dan Kecamatan Cibatu.

Selain zona oranye dan merah karena ada kasus penularan, terdapat juga daerah yang masuk zona hijau atau tidak ada temuan kasus terkonfirmasi positif COVID-19.

Asep mengatakan penentuan level dan zona kewaspadaan COVID-19 salah satu indikatornya yaitu adanya penambahan kasus.

Dengan ketentuan zona merah di atas 5 kasus, zona oranye 3 sampai 5 kasus, zona kuning 1 sampai 2 kasus, dan zona hijau nol kasus.

“Bilamana ada kasus kematian, maka akan berubah dari kategori (zona) tersebut,” ungkapnya.

Pihaknya menyebut, upaya untuk mencegah penyebaran dan penularan COVID-19, salah satunya mewaspadai masyarakat yang memiliki riwayat pelaku perjalanan.

Mulai dari Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN), hingga riwayat dari daerah kabupaten atau kota lain yang berstatus terdapat kasus COVID-19 varian Omicron.

Selanjutnya, kata dia, jajaran tim kesehatan melakukan penelusuran dan pemeriksaan kesehatan terhadap orang yang kontak erat dengan pasien positif COVID-19, dan juga melakukan percepatan vaksinasi dosis dua.

“Untuk mencegah penyebaran dan penularan dilakukan deteksi dini melalui kegiatan tracing dan testing, vaksinasi minimal dua dosis,” tukas Asep.