Tidak Hanya Manusia, Melon Butuh Musik Klasik untuk Pertumbuhan
Berita Baru, Inovasi – Tiga orang petani Malaysia mengatakan bahwa mereka telah menemukan cara yang efektif untuk menumbuhkan dan merawat tanaman muskmelon Jepang, yang salah satunya adalah dengan memutarkan musik klasik.
Dilansir dari Reuters, para petani yang diketahui bekerja di perusahaan Malaysia Mono Premium Melon membeberkan cara untuk menutrisi dan merawat muskmelon Jepang yang merupakan salah satu jenis melon dan buah termahal di dunia.
Di antara cara tersebut adalah memainkan musik klasik yang dipedengarkan melalui pengeras suara dan diyakini dapat merangsang pertumbuhan tanaman tersebut. Selain itu mereka juga menggunakan sebuah metode yang dinamakan “tama-fuki”, yang mana secara teratur menggosok melon dengan kain lembut atau sarung tangan yang dipercaya dapat meningkatkan rasa.
“Setiap melon Jepang yang Anda lihat di pertanian kami hampir seperti karya seni,” kata Seh Cheng Siang, direktur dan salah satu pendiri Mono Premium, di perkebunan perusahaan tersebut, dikutip Berita Baru, Jumat (16/4/21).
Sejak abad terakhir, petani di Jepang telah menyempurnakan seni membudidayakan melon ini, yang dihargai karena rasanya dan bentuknya yang bulat, dan dijual di toko-toko kelas atas sebagai barang mewah.
Para petani Malaysia berupaya untuk menyamai kualitas tersebut dan bersaing dengan iklim tropis Malaysia yang panas dan lembab, jauh dari kondisi iklim di Jepang.
“Kami harus memastikan bahwa nutrisi, penyiraman dan pemupukan dilakukan dengan sangat konsisten dan tepat,” kata Seh seraya menambahkan bahwa mereka mencoba menanam lebih dari 10 varietas melon Jepang, sebelum mereka menemukan yang tepat.
Para petani juga telah secara langsung mempelajari metode budidaya melon di Jepang untuk dicoba di Malaysia. Selain itu mereka mencoba mengatasi tantangan tersendiri di perkebunan Malaysia seperti menentukan komposisi optimal nutrisi yang diberikan pada tanaman melon.
Sejauh ini perusahaan tersebut telah berhasil menjual habis 200 melon Jepang pilihan pertama mereka denga harga masing-masing melon 168 ringgit atau sekitar 40,70 dolar, sekitar sepertiga dari harga varietas Jepang biasanya.