Tidak Hanya Amerika-Eropa, Yahudi Juga Gelar Aksi Bela Palestina
Berita Baru, Internasional – Ribuan demonstran di beberapa kota Amerika Utara dan Eropa menggelar aksi solidaritas untuk Palestina. Mereka melakukan unjuk rasa dalam rangka menyerukan supaya Israel mengakhiri serangan di Jalur Gaza.
Mengutip dari laporan yang disampaikan oleh AFP, Minggu (16/5), sekitar 2.000 orang muncul dari daerah Bay Ridge di Brooklyn. Mereka meneriakkan ‘bebaskan Palestina’ dan “dari sungai ke laut, Palestina akan merdeka.”
Para pengunjuk rasa itu juga mengibarkan bendera Palestina dan memegang plakat bertuliskan ‘akhiri Apartheid Israel’ dan ‘kebebasan untuk Gaza.’ Bahkan, mereka juga terlihat memakai syal hitam dan putih, merah dan putih, keffiyeh.
Selain itu, beberapa orang Yahudi juga turut hadir. Mereka membawa poster dengan tulisan ‘Bukan atas nama saya’ dan ‘solidaritas dengan Palestina.’
Selain di Brooklyn, unjuk rasa itu berlangsung di beberapa kota termasuk New York, Boston, Washington, Montreal dan Dearborn, Michigan.
“Kami di sini ingin agar kehidupan Palestina sama dengan kehidupan Israel dan hari ini tidak,” kata salah satu pengunjuk rasa, Emraan Khan ketika diwawancarai AFP.
“Ketika Anda memiliki negara bersenjata nuklir dan negara bagian lain dengan penduduk desa yang berbatu-batu, jelas siapa yang harus disalahkan,” sambungnya.
Sementara itu, seorang mahasiswa yang ikut demo, Alison Zambrano (20), melakukan perjalanan dari negara bagian Connecticut. “Warga Palestina punya hak hidup yang bebas dan anak-anak di Gaza tidak boleh dibunuh,” kata Alison.
Tidak hanya itu, ratusan orang juga menggelar aksi serupa di Monumen Washington, ibu kota AS. Di Montreal, ribuan orang berdemonstrasi menyerukan pembebasan bagi Palestina.
Para pengunjuk rasa di Kanada juga mengecam bahwa ‘kejahatan perang’ apa yang dilakukan Israel kepada Gaza adalah bentuk kejahatan kolonil. Mereka menyebut Israel melanggar hukum internasional.
Aksi serupa juga terjadi di beberapa kota besar di Eropa. Di London, ribuan pengunjuk rasa long march menuju kedutaan Israel. Mereka membentangkan poster dengan tulisan ‘hentikan pengeboman Gaza’ dan nyanyian ‘Bebaskan Palestina.’
Salah satu peserta aksi mengklaim bahwa ada sekitar 150 ribu orang yang berkumpul. Akan tetapi, polisi tidak dapat mengkonfirmasi jumlah itu.
Di Madrid, ada sekitar 2.500 orang, berbaris menuju alun-alun Puerta del Sol di pusat kota. “Kami sangat berharap kepada pemerintah Spanyol dan otoritas Eropa agar memutus bekerja sama dengan Israel, karena dengan diam mereka, mereka bekerja sama,” tutur perawat Ikhlass Abousiane (25) asal Maroko.
Israel Harus Diboikot
Di Berlin dan kota-kota Jerman lainnya orang-orang juga sama, mereka berbaris sambil meneriakkan seruan dari kolektif Samidoun. Aksi protes lain juga digelar di Frankfurt, Leipzig, dan Hamburg.
Tiga aksi unjuk rasa digelar di distrik kelas pekerja Neukoelln selatan Berlin, rumah bagi sejumlah orang yang memiliki keturunan dari Turki dan Arab.
Para pengunjuk rasa sangat kompak menuntut ‘boikot Israel’ dan melemparkan batu, dan botol paving ke arah polisi.
Selasa kemarin, bendera Israel dibakar di depan dua Sinagoga atau tempat ibadah orang Yahudi, di Bonn dan Muenster, Prancis.
Polisi sudah berupaya membubarkan pengunjuk rasa dengan gas air mata. Tapi pendemo malah melempari batu.
Lalu pada Kamis, aksi dilarang karena khawatir akan terulang bentrok. “Prancis merupakan satu-satunya negara demokratis yang melarang demonstrasi ini,” terang pernyataan dari pengacara Asosiasi Palestina di wilayah Paris.