Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Gambar satelit Penumpukan Militer Rusia di dekat Yelnya, Rusia. Foto: Maxar/CSIS.
Gambar satelit Penumpukan Militer Rusia di dekat Yelnya, Rusia. Foto: Maxar/CSIS.

Think Tank AS Bocorkan Kemungkinan Invasi Rusia ke Ukraina



Berita Baru, Washington – Lembaga Think Tank asal Amerika Serikat baru-baru ini menerbitkan laporan yang menunjukkan beberapa kemungkinan invasi Rusia ke Ukraina di tengah pembicaraan yang macet antara Rusia dan Barat.

Center for Strategic and International Studies (CSIS) dalam laporan terbarunya pada Kamis (13/1) menunjukkan bahwa ada dua alasan kenapa ancaman Rusia sangat mengkhawatirkan.

“Pertama, Rusia dapat memindahkan pasukannya yang telah ditempatkan sebelumnya ke Ukraina dengan cepat,” kata Direktur Program Keamanan Internasional CSIS, Seth G Jones dalam laporannya.

Ia juga menambahkan kekuatan militer Rusia lebih kuat dibandingkan Ukraina sementara Barat belum menegaskan sikapnya untuk mengusir Rusia.

Alasan keduanya adalah invasi Rusia akan menandai perubahan signifikan dalam politik internasional.

“Akibatnya, penting untuk memahami bagaimana Rusia dapat menginvasi Ukraina, bagaimana tujuan politik tertentu dapat memengaruhi rencana invasi, tantangan yang mungkin dihadapi invasi, dan opsi apa yang harus ditanggapi oleh Amerika Serikat dan mitra Eropanya,” imbuhnya.

Karena itu, CSIS dalam laporannya menguraikan beberapa opsi militer yang dimiliki Rusia dan bagaimana AS dan sekutu merespon.

CSIS mengemukakan tiga (3) opsi militer yang dimiliki Rusia jika Putin memutuskan untuk melakukan invansi dan menegaskan kembali kendali dan pengaruh Rusia, yaitu:

Pertama, dorongan utara. Opsi militer ini mungkin mencoba untuk mengepung pertahanan Ukraina di sekitar Kiev dengan mendekati melalui Belarus;

Kedua, dorongan pusat maju ke barat ke Ukraina; dan

Ketiga, dorongan selatan maju melintasi tanah genting Perekop.

Think Tank AS Bocorkan Kemungkinan Invasi Rusia ke Ukraina
Kemungkinan Rute Invasi Rusia.

“Jika AS dan mitra Eropanya gagal mencegah invasi Rusia, mereka harus mendukung perlawanan Ukraina melalui kombinasi diplomatik, militer, intelijen, dan cara lain. Amerika Serikat dan mitra Eropanya tidak dapat membiarkan Rusia mencaplok Ukraina,” katanya.

Belajar dari peristiwa aneksasi atau pencaplokan Krimea pada tahun 2014, CSIS mengatakan bahwa memilih opsi menenangkan Rusia “hanya membuat para pemimpin Rusia berani.”

Dan jika Rusia berhasil melakukan pencaplokan atas sebagian atau seluruh Ukraina, maka jumlah tenaga kerja, kapasitas industri, sumber daya alam Rusia akan naik di “tingkat yang dapat menjadikannya ancaman global.”

“Amerika Serikat dan Eropa tidak dapat membuat kesalahan ini lagi,” imbuhnya.