Terlibat Pelecehan Seksual, Simak Karier 5 Artis Korea Ini

Berita Baru, Entertainment – Di Indonesia, artis masih bisa melanjutkan karier mereka meski pernah terjerat kasus seperti pelecehan seksual. ⁠⁠Di negara lain seperti Korea Selatan, pelaku pelecehan seksual sangat mungkin say goodbye pada kariernya karena harus meringkuk dalam penjara dan merasakan dampak dari perbuatannya.

Misalnya saja, ini nih, 5 artis Korea yang kariernya terguncang setelah terlibat kasus pelecehan seksual. Siapa saja mereka? Baca sampai habis, ya!

Kang Ji-hwan

Kang Ji-hwan dikenal lewat perannya sebagai aktor di pementasan teater musikal. Ia juga muncul dalam drama televisi seperti “Children of a Lesser God” (2018) dan film beken “My Girlfriend is an Agent” (2009).

Pada Juli 2019, Ji-Hwan ditangkap dengan tuduhan melecehkan dan menyerang dua karyawan perempuan dari agensinya di rumahnya. Ia mengakui tuduhan dan meminta maaf kepada korban.

Huayi Brothers selaku agensi memutus kontrak dengan Ji-Hwan. Aktor tersebut pun memutuskan untuk pensiun dari industri hiburan. Pada Desember 2019, ditetapkan Ji-Hwan mendapatkan hukuman selama 2 tahun dan 6 bulan penjara ditambah 3 tahun masa percobaan. Ia juga diperintahkan melakukan pelayanan sosial selama 120 jam dan dibatasi untuk bekerja selama 3 tahun.

Lee Seo-won

Ingat drama “The Liar and His Lover” (2017) yang diperankan oleh Joy Red Velvet? Pada drama itu, Lee Seo-won menjadi pemain utama. Seo-won juga ikut berperan dalam drama medis-romantis “Hospital Ship” (2017).

Pada 2018, Seo-won dituduh melakukan pelecehan seksual dan pengancaman menggunakan senjata terhadap seorang selebriti perempuan. Ia terbukti bersalah dan dihukum 1 tahun penjara ditangguhkan selama 2 tahun masa percobaan dalam sidang pertamanya. Sejak itu, ia tak tampil di layar kaca.

Choi Jong-hoon

Merupakan pemimpin, gitaris, sekaligus pemain keyboard band rock bernama F.T. Island yang debut pada 2007. Tahun 2019 ia menarik diri dari industri hiburan atas kasus yang menimpanya.

Dimulai pada 2019 lalu, Jong-hoon dinyatakan terlibat dalam kasus penyuapan dan distribusi video dan gambar seks yang terlarang. Ia melakukannya melalui grup chat KakaoTalk yang melibatkan Jung Joon-young. Kasus ini terkait dengan skandal besar yang menggegerkan Korea, “Burning Sun.”

Pada 29 November 2019, Jong-hoon diyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman selama lima tahun penjara.

Park Yoo-chun

Sebelum menjadi aktor, Park Yoo-chun lebih dikenal sebagai anggota grup JYJ dan TVXQ. Wajahnya kemudian muncul dalam drama beken seperti “Rooftop Prince” (2012), “Sungkyunkwan Scandal” (2010), hingga “The Girl Who Sees Smells” (2015).

Kariernya mulai tersendat di tahun 2016 dan 2017, ketika ia diduga melakukan penyerangan seksual terhadap 4 wanita. Namun ia dibebaskan karena polisi sulit menemukan buktinya. Kasus pelecehan ini agak pelik karena kemudian dinyatakan bahwa pelapor melakukan penipuan. Namun selain itu, Yoo-chun juga terjerat kasus penggunaan narkoba.

Sejak 2017, ia sudah tak terlibat dalam proyek drama maupun film. Namun belum lama ini, Yoo-chun yang baru saja kembali dengan film independen berjudul “On the Edge” dikabarkan terlibat kasus perjudian.

Jung Joon-young

Ini dia, kasus besar yang bikin Korea Selatan gonjang-ganjing. Pada Maret 2019 diberitakan bahwa Jung Joo-young diam-diam merekam aktivitas seksualnya dengan 10 wanita tanpa sepengetahuan dan persetujuan mereka, kemudian membagi video itu kepada teman-temannya di grup obrolan KakaoTalk.

Kasus ini muncul ketika polisi menyelidiki layanan prostitusi yang dilakukan Seungri eks-BIGBANG. Bersama Jong-hoon, Joon-young mengakui kejahatannya dan menghentikan aktivitasnya di industri hiburan. Diketahui pula pada 2016, mereka sedang diselidiki karena diduga terlibat dalam pemerkosaan berkelompok terhadap seorang wanita.

Terhitung sejak Mei 2020, Pengadilan Tinggi Seoul mengurangi hukuman Jung dari enam tahun menjadi lima tahun setelah ia menyerahkan dokumen yang menyatakan penyesalannya. Pada November 2020, akun media sosialnya dihapus oleh Instagram karena mereka memiliki kebijakan untuk menonaktifkan akun terpidana pelaku pelecehan seksual.