Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Terdampak Gempa, Warga Turki Jalani Ramadan dalam Suasana Duka

Terdampak Gempa, Warga Turki Jalani Ramadan dalam Suasana Duka



Berita Baru, Internasional – Bagi Nurettin Ozdemir, seorang pegawai toko kelontong di Ankara, ibu kota Turki, Ramadan tahun ini terasa berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, karena Turki masih belum pulih dari gempa besar yang merenggut lebih dari 50.000 jiwa.

“Kami sudah melihat banyak bencana, tetapi tidak ada yang sedahsyat ini. Hidup harus terus berjalan. Namun, meski seseorang tertawa, masih ada kegetiran di dalamnya,” kata Ozdemir, yang kini bekerja di sebuah toko kelontong di kawasan Hosdere, sebagaimana dilansir dari Xinhua News.

Baginya, bulan suci umat Islam itu, yang tahun ini dimulai pada Kamis (23/3/23), biasanya “penuh warna dan kegembiraan.” “Namun, Ramadan tahun ini akan menjadi Ramadan yang penuh kegembiraan sekaligus kepedihan,” katanya.

Lebih dari 13 juta orang di Turki terkena dampak langsung dari gempa besar yang berpusat di Turki tenggara pada 6 Februari lalu, menurut statistik resmi.

Terdampak Gempa, Warga Turki Jalani Ramadan dalam Suasana Duka
Doc. Xinhua

Sebelumnya pada bulan ini, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan 3,3 juta orang telah meninggalkan zona gempa. Lebih dari 1,5 juta orang ditampung di tenda-tenda dan kamp penampungan yang terbuat dari peti kemas di zona bencana, menurut pengumuman Otoritas Penanggulangan Bencana dan Kedaruratan Turki.

Terdampak Gempa, Warga Turki Jalani Ramadan dalam Suasana Duka
Doc. Xinhua

Remzi Buyuk, seorang pensiunan dari Ankara, mengatakan bencana itu telah membuat seluruh negeri berduka.

“Ramadan masih memiliki arti penting, tetapi tidak ada keindahan yang tersisa di tahun ini,” katanya.

Gempa bumi tersebut diperkirakan akan memberikan pukulan berat bagi perekonomian Turki. Erdogan pada Senin (20/3) mengatakan bahwa gempa bumi tersebut diperkirakan merugikan negara itu sekitar 104 miliar dolar AS, atau 9 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) Turki pada 2023.

Dampak gempa diperkirakan akan menambah kesengsaraan pada ekonomi yang sudah didera inflasi tinggi. Inflasi pangan Turki termasuk yang tertinggi di antara negara-negara Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) pada 2022, menurut data yang diterbitkan oleh organisasi tersebut pada 7 Maret. Inflasi pangan negara itu mencapai 71 persen, dibandingkan dengan rata-rata OECD sebesar 15,2 persen.

Tingkat inflasi tahunan di Turki turun menjadi 55,18 persen pada Februari dari 85 persen pada Oktober tahun lalu, namun harga-harga masih tinggi dan menambah pengeluaran masyarakat Turki selama Ramadan.

“Semuanya mahal, ini membuat Ramadan semakin sulit. Kami harus memangkas sejumlah barang-barang belanjaan utama seperti daging atau produk susu,” kata Aysen Duru, seorang ibu rumah tangga dari Distrik Cankaya di Ankara.