Terbaru Wabah Virus Corona: 563 Meninggal, 28.018 Terinfeksi
Berita Baru, Internasional – Virus Corona yang baru ditemukan dan berasal dari kota Wuhan (Cina) Desember lalu, telah menyebar ke 24 negara.
Jumlah korban tewas terbaru akibat wabah Virus Corona di Cina telah meningkat menjadi 563 orang, sementara jumlah yang terinfeksi telah mencapai 28.018 orang, jelas Komite Kesehatan Cina, Kamis (6/2). Lebih lanjut, mereka mengatakan 1.153 orang telah keluar dari rumah sakit.
Sebelumnya, Komite Kesehatan Provinsi Hubei Cina telah melaporkan 70 kematian baru akibat Virus Corona, serta 2.987 orang terinfeksi. Data ini menjadi angka kematian akibat virus terbaru dari data sebelumnya, yakni 549 orang meninggal dan sekitar 19.700 orang terinfeksi.
Dilansir dari Sputniknews, dalam 24 jam terakhir, jumlah orang yang terinfeksi telah meningkat dari 2.897 orang menjadi 19.665 orang. Sementara itu, lebih dari 630 orang telah keluar dari rumah sakit.
“Pada pukul 24:00, 5 Februari 2020, 19.665 orang terinfeksi Virus Corona telah dilaporkan di Provinsi Hubei, termasuk 10.117 orang di Wuhan. Sebanyak, 14.314 orang masih dirawat di rumah sakit, termasuk 2.328 orang yang parah dan 756 orang yang kritis,” ujar Komite Kesehatan Provinsi Hubei Cina dalam sebuah pernyataan.
Cuitan Julia Belluz
Baru kemarin malam, inilah informasi terbaru tentang wabah #coronavirus di Cina:
– Setidaknya 881 kasus
– Sebagian besar (868) di daratan Cina
– Sebagian besar (549) di provinsi Hubei, Kabupaten Wuhan
– kasus-kasus lainnya tersebar di 20+ provinsi & 1 kota 1
Virus baru itu pertama kali diidentifikasi di kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina, dan sejak itu, wabah virus corona telah menyebar lebih dari 20 negara. Setidaknya, terdapat satu korban meniggal karena virus corona di luar Cina, yaitu di Filipina.
Demi keamanan dan pencegahan, bandara di seluruh dunia telah melakukan berbagai langkah keamanan untuk menyaring penumpang yang terindikasi terjangkit atau terinfeksi Virus Corona. Beberapa maskapai internasional juga telah menangguhkan lalu lintas dengan Cina karena kekhawatiran penyebaran infeksi. [Ipung]