Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Ekuitas China
(Foto: Susan Walsh)

Tengah Bersitegang, Trump Stop Dana Pensiun AS di Ekuitas China



Berita Baru, Internasional – Pada bulan April lalu, Gedung Putih telah mendapatkan tekanan dari Partai Republik untuk menghentikan investasi dana pensiun di perusahaan-perusahaan China seperti ZTE dan Hikvision yang masuk dalam daftar hitam perdagangan AS.

Mengutip Viva News tanggal 2 Mei, Presiden Trump panik karena mendapat laporan bahwa dana yang dikelola TSP telah bobol dari pemantauan dan masuk ke China untuk mendanai angkatan perang dan militer China.

Jengkel dengan laporan itu, Gedung Putih mengirimkan surat kepada Sekretaris Buruh Eugenen Scalia mengenai penghentian Thrift Savings Plan di ekuitas China senilai US$ 4.5 miliar.

Surat itu diterbitkan secara ekslusif oleh Fox News pada hari Senin (11/5).

Surat tersebut ditandatangani oleh penasihat keamanan nasional Robert O’Brien dan Ketua Dewan Ekonomi Nasional Larry Kudlow.

Thrift Savings Plan (TSP) merupakan program kontribusi pasti untuk karyawan dan pensiunan pegawai negeri Amerika Serikat (AS) serta bagi anggota layanan berseragam.

Dana TSP itu dijadwalkan untuk mulai mentransfer dana internasional  pada bulan Juni. Dana itu dimungkinkan akan menggeser indeks pasar luar negeri yang digunakannya sebagai patokan dari MSCI All Country World Index (MSCI ACWI).

MSCI ACWI adalah indeks tertimbang kapitalisasi pasar yang dirancang untuk memberikan ukuran luas kinerja pasar ekuitas di seluruh dunia. Dan MSCI ACWI menangkap ekuitas di puluhan pasar maju dan berkembang di seluruh dunia, termasuk di Cina.

Robert O’Brien dan Larry Kudlow menulis dalam suratnya bahwa alasan menahan dana tersebut adalah karena adanya dugaan pelarangan undang-undang saksi AS oleh perusahaan-perusahaan China dan ‘tindakan tercela’ China terkait penyebaran pandemi COVID-19.

“Berangkat dari indeks yang ditetapkan oleh Dewan terkait International Stock Investment Fund (I Fund) yang terlihat mempertahankan ekuitas China merupakan sesuatu yang beresiko dan tidak dapat dibenarkan,” tulis mereka.

Kemudian Eugenen Scalia menanggapi surat dengan mengirimkan surat kepada Dewan Investasi Pensiun Federal (Federal Retirement Thrift Investment Board) untuk mengkonfirmasi penahanan dana investasi tersebut hari Rabu.

Penahanan dana pensiun ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara AS dan China terkait pandemi COVID-19.

Mengutip Sputnik, Pemerintah AS, termasuk Presiden Trump menuduh China telah menipu dan memalsukan data di awal mula kemunculan COVID-19 di Wuhan Cina. Presiden Trump bahkan menuduh COVID-19 merupakan virus yang lepas dari laboratorium Wuhan. Namun, China telah membantah tuduhan AS dan Presiden Trump.

Pada hari Jumat (8/5) kemarin, mengutip Sputnik, Presiden Trump juga mengatakan bahwa ia dapat menghentikan perdagangannnya dengan Cina, yang mana akan menandai adanya perang dagang.

Presiden Trump juga mengancam akan mengenakan tarif cukai baru sebagai pembalasan atas pandemi COVID-19 yang kini telah menewaskan lebih dari 80.000 warga AS dan merusak perekonomian AS. Bahkan, pandemi virus korona ini berpotensi menggagalkan Presiden Trump untuk terpilih kembali sebagai Presiden AS.


SumberSputnik News