Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Tantangan Penerapan Artificial Intelligence di Indonesia
Kepala Center of Digital Economy and SMEs Indef Eisha M Rachbini. (Foto: Tangkap Layar)

Tantangan Penerapan Artificial Intelligence di Indonesia



Berita Baru, Jakarta – Di tengah perkembangan teknologi yang sangat pesat, penggunaan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) memiliki peluang besar dalam mendukung transformasi dan percepatan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Namun demikian, Kepala Center of Digital Economy and SMEs INDEF Eisha M Rachbini melihat ada 4 tantangan dalam penerapan AI di Indonesia. Pertama terkait dengan biaya dan modal yang tinggi.

“Butuh biaya dan modal tinggi. Walaupun memang penerapan AI ini memberikan manfaat, tetapi biaya dan modal yang tinggi. Dan juga membutuhkan inovasi dan riset development juga yang memang effortnya besar,” kata Eisha, dikutip Sabtu (11/3).

Paparan tersebut ia sampaikan dalam acara diskusi online bertajuk ‘Manfaat Pengablikasian AI dan Dampaknya Terhadap Ekonomi’ yang digelar Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), pada Kamis (9/3).

Tantangan kedua penerapan AI adalah akan merubah struktur ekonomi dan ketenagakerjaan. “Kemudian berpotensi meningkatkan kesenjangan antar

sektor ekonomi, dan antar wilayah, serta antar gender,” sambung Eisha.

Dan yang terakhir, lanjutnya, belum ada regulasi mengenai penerapan AI serta minimnya regulasi dan implementasi mengenai perlindungan data pribadi, data governance and security.

“Memang AI ini ada potensi dari pemanfaatannya untuk pertumbuhan ekonomi, tapi kita juga tidak menampik juga bahwa penerapan AI memiliki tantangan. Sehingga butuh diantisipasi dampak negatifnya,” tegasnya.

Pada kesempatan itu, Eisha menekankan terkait fungsi teknologi informasi,yaitu sebagai alat bantu manusia, dan mendorong pertumbuhan ekonomi. “Bukan sebaliknya, nanti kita yang akan diatur oleh alat-alat tersebut,” pungkasnya.