Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Rusia tidak dapat melakukan perbincangan dengan Amerika Serikat (AS) mengenai senjata hipersonik Rusia sebelum adanya
(Foto: Lockheed Martin)

Tanpa Pembahasan Antimisil Global AS, Dialog Senjata Hipersonik Rusia-AS Tidak Akan Terjadi



Berita Baru, Internasional – Rusia tidak dapat melakukan perbincangan dengan Amerika Serikat (AS) mengenai senjata hipersonik Rusia sebelum adanya perbincangan menyeluruh tentang proyek-proyek hipersonik AS.

Pada hari Jumat (17/4), Wakil Menteri Luar Negeri Sergey Ryabkov mengatakan bahwa perbincangan AS-Rusia itu rencananya berutujuan menciptakan sistem antimisil global dan untuk menyebarkan senjata di luar angkasa. Ryabkov juga menekankan bahwa hal itu adalah prasyarat dialog yang tak terbantahkan.

“Adapun beberapa sistem baru kami, yang oleh orang Amerika baru-baru ini disebut ‘eksotis’, kami tidak berusaha untuk melarikan diri dari dialog. Namun, saya ingin menekankan bahwa kami akan membahas sistem ini dalam ruang hampa. Ini bukan hanya topik untuk diskusi yang tidak berhubungan dengan keadaan lain. Sebaliknya, ada prasyarat ketat di awal untuk dialog ini dan tidak dapat dibatalkan: perjanjian AS untuk membahas program dan proyek-proyek [militer] AS lah yang kami khawatirkan,” ujar Ryabkov dikutip dari Sputnik.

Ryabkov juga menjelaskan bahwa Rusia prihatin dengan rencana AS untuk menciptakan sistem antimisil global, menyebarkan senjata di luar angkasa, serta beberapa rencana terkait dengan senjata hipersonik.

“Kami tidak dapat mengabaikan proyek-proyek militer AS ini, karena kami melihatnya sangat tidak stabil dalam hal bidang strategis,” kata Ryabkov.

Selain itu, Ryabkov mencatat bahwa jika itu tidak dibicarakan dulu, Rusia percaya bahwa dialog stabilitas strategis dengan AS akan menjadi rumit. Namun Rusia akan berkomitmen kuat untuk dipandu secara eksklusif dengan tujuan memastikan keamanan nasional.

Sebelumnya, pada Agustus 2019, Amerika Serikat menarik diri dari perjanjian nuklir Rusia-AS, yakni Traktat INF (Traktat Angkatan Nuklir Jangka Menengah).  Lalu, AS secara resmi menangguhkan kewajibannya terhadapa Traktat INF pada Februari. Langkah AS ini akan memicu proses penairak dan pengakhiran penuh Traktat INF dalam enam bulan ke depan.

Pihak AS telah berulang kali menuduh Rusia melanggar pakta militer dengan mengembangkan sistem pengiriman balistik dan hipersonik canggih dan memodernisasi inventarisnya. Namun, Rusia membantah semua tuduhan tersebut.


SumberSputnik News