Tank Israel Balas Serangan Balon Peledak Hamas di Jalur Gaza
Berita Baru, Internasional – Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan tank-tank mereka telah mencapai sasaran Hamas di Jalur Gaza setelah serangan balon peledak Palestina di seberang perbatasan terus berlanjut, Minggu (30/8).
“Balon peledak diluncurkan dari Gaza ke Israel sepanjang hari, menyalakan api di darat di seluruh Israel selatan. Sebagai tanggapan, tank kami baru saja menyerang pos militer Hamas di Gaza,” tulis pernyataan IDF, melalui akun Twitter resminya, Minggu (30/8) pagi.
Tidak ada laporan langsung tentang korban dari salah satu insiden tersebut.
Menurut Aljazeera, terdapat laporan yang bersumber dari Palestina yang mengatakan bahwa sebuah peluru artileri Israel ditembakkan ke arah titik kontrol lapangan di timur Khan Younis, dan peluru artileri lain ditembakkan ke di timur Deir al-Balah di Jalur Gaza tengah.
Menurut pemadam kebakaran Israel, bom api dari balon peledak tersebut telah memicu lebih dari 400 kebakaran di Israel selatan.
Setidaknya, sejak tanggal 6 Agustus 2020, IDF tercatat telah melakukan serangan di Gaza hampir setiap hari dan sejak tahun 2007 IDF telah melakukan pengetatan blokade di wilayah tertentu di Palestina.
Dalam salah satu aturan pengetatan dari IDF, terdapat satu aturan yang melarang masuknya bahan bakar ke satu-satunya pembangkit listrik Gaza. Akibat dari itu, wilayah Gaza kekurangan pasokan listrik dan gelap.
Menurut Bank Duni, jalur Gaza memiliki populasi dua juta orang dan lebih dari setengahnya hidup dalam kemiskinan.
Kepala biro politik Hamas, Ismail Haniya, mengatakan Hamas yang yang berusaha mengontrol Jalur Gaza, tidak akan mundur dari niat mereka dalam mengakhiri blokade dan pengetatan dari Israel.
“Keputusan kami dan keputusan rakyat kami adalah melanjutkan pengepungan yang tidak adil ini dalam segala bentuknya,” kata Haniya dalam sebuah pernyataan pada Minggu (30/8) pagi, dilansir dari Aljazeera.
“Pimpinan pergerakan mengikuti situasi terkini di Jalur Gaza dalam hal komunikasi dan mediasi yang dilakukan oleh banyak pihak untuk bekerja memutus dan mengakhiri pengepungan di jalur tersebut,” imbuhnya.
Delegasi Mesir berulang kali berusahan untuk mencoba menengahi pembaruan gencatan senjata informal, di mana Israel berkomitmen untuk mengurangi blokade 13 tahun di Gaza dengan imbalan ketenangan di perbatasan antara keduanya.
Pada hari Selasa (25/8), utusan Qatar untuk Gaza Mohammed al-Emadi mengirimkan bantuan terbaru sebesar US$ 30 juta ke Gaza sebelum mengadakan pembicaraan dengan para pejabat Israel di Tel Aviv.
Sumber yang dekat dengan delegasi Qatar mengatakan para pejabat Israel telah memberi tahu al-Emadi bahwa mereka bersedia untuk mengakhiri hukuman larangan pengiriman bahan bakar untuk pembangkit listrik Gaza dan meringankan blokade mereka jika balon peledak berhenti mengudara dan menyerangnya.
Bantuan keuangan untuk wilayah miskin dari Qatar yang kaya gas telah menjadi komponen penting dari gencatan senjata. Bantuan itu pertama kali disetujui pada November 2018 dan diperbarui beberapa kali sejak itu.
Di bawah kesepakatan bantuan itu, Israel mengatakan akan mengambil langkah-langkah lain untuk mengurangi pengangguran lebih dari 50 persen di wilayah berpenduduk sekitar dua juta orang itu. Namun, sampai kini langkah-langkah itu belum terwujud.