Tanggapi Pernyataan Macron, Toko Milik Ponpes di Madura Boikot Produk Prancis
Berita Baru, Pamekasan – Seruan boikot terhadap produk Prancis terus mencuat di masyarakat. Tepatnya, setelah Presiden Prancis, Emmanuel Macron bersikukuh membela publikasi kartun Nabi Muhammad, sebagai bentuk kebebasan berekspresi.
Akibat tindakan nekad tersebut banyak supermarket melakukan pemboikotan terhadap produk asal Prancis. Termasuk di berbagai toko di bawah naungan pondok pesantren (ponpes).
Hal tersebut seperti yang terjadi di Toko Basmalah (Ponpes Sidogiri) dan Toko Homastas (Ponpes Mambaul Ulum), Bata-Bata, Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan. Keduanya sudah melakukan pemboikotan, sejak pekan lalu.
Pemboikotan itu dilakukan atas dasar instruksi yang ditandatangani oleh Direktur Marketing PT Sidogiri Mitra Utama, Muhammad Rifan.
Selain itu, pengasuh pondok pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata, Rkh Moh Tohir Abdul Hamid mengaku, sudah mengajak semua santri dan alumni untuk memberikan hukuman terhadap orang yang telah melecehkan Nabi Muhammad.
Dirinya meminta kepada seluruh santri dan alumni untuk tidak menggunakan produk buatan Prancis.
“Meski secara kebiasaan, kami tidak bisa terlepas dengan produk mereka, tapi ubahlah mulai dari sekarang,” ungkapnya, Selasa (3/11).
Menurutnya, langkah itu merupakan wujud dari pembelaan umat Islam terhadap Nabi Muhammad. “Musuhnya nabi adalah musuh kita, dan orang yang nabi sayangi adalah orang yang kita sayangi,” imbuhnya.
Pihaknya juga meminta kepada pemerintah Indonesia untuk menekan pemerintah Prancis agar segera meminta maaf terhadap umat Islam.
Selain itu, Hamid juga meminta agar masyarakat tidak memiliki ketergantungan terhadap produk dari luar. (km/)