Tanggapan Sri Mulyani usai IMF Revisi Pertumbuhan Ekonomi RI
Berita Baru, Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menanggapi penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dilakukan Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF).
IMF merevisi ke bawah proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun 2021 dari 4,8 persen menjadi 4,3 persen.
Menanggapi perubahan tersebut, Sri Mulyani mengatakan, meskipun menurun revisi outlook dari IMF sejatinya sah-sah saja. Sebab, katanya, proyeksi ini masih berasal dari faktor-faktor yang penuh ketidakpastian (uncertainty). Pemerintah sendiri memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini antara 4,5 persen hingga 5,3 persen.
“IMF merevisi ke bawah, ini buat kita, semua prediksi ini selalu subject to uncertainty, asumsinya macam-macam, vaksinasi, third waves, dan lainnya,” kata Sri Mulyani dalam acara Sarasehan Akselerasi Pemulihan Ekonomi Nasional, Jumat (9/4/2021).
Namun demikian, Sri Mulyani mengaku tak ingin ambil pusing dengan revisi proyeksi tersebut. Menurutnya, yang terpenting pemerintah terus berusaha memberikan kebijakan-kebijakan yang bisa menumbuhkan ekonomi Indonesia.
“Dari sisi policy yang bisa kita kontrol adalah melakukan adjustment. Makanya di 2021, kita melakukan banyak adjustment sesudah kita cukup berhasil untuk menahan kontraksi tidak terlalu dalam,” ujar Sri Mulyani.
Lebih lanjut, Sri Mulyani mengungkapkan bahwa program vaksinasi Covid-19 juga menjadi salah satu yang diakselerasi. Sampai hari ini, tambahnya, sudah lebih dari 12-13 juta masyarakat Indonesia yang sudah divaksinasi Covid-19. “Indonesia termasuk the top 10 countries yang sudah melakukan vaksinasi,” pungkas Sri Mulyani.