Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Tak Peduli Sindiran AS, Jerman Adakan Pertemuan Dengan China
Menteri Luar Negeri China Wang Yi menuduh ‘pasukan anti-Cina’ di AS menciptakan konfrontasi ideologis dan secara terbuka mengancam negara-negara lain untuk memihak, Amerika Serikat atau China. Foto: AP

Tak Peduli Sindiran AS, Jerman Adakan Pertemuan Dengan China



Berita Baru, Internasional – Melalui pertemuan virtual, Menteri Luar Negeri China meminta Jerman untuk tidak terpengaruh dengan sindiran Amerika Serikat (AS) yang telah mengkritiknya dengan mengatakan ‘Jerman gagal membela kebebasan di Hong Kong, Jumat (24/7).

Seruan itu dilayangkan oleh Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo pada hari Kamis (23/7). Pompeo mengkritik negara-negara yang menurutnya tidak memiliki keberanian untuk membela AS dalam perselisihannya dengan China.

Dalam kunjungannya ke Inggris beberapa hari yang lalu Pompeo bahkan mengatakan AS ingin membuat koalisi untuk melawan China.

Dengan tanpa menyebut negara-negara yang dimaksud, Pompeo mengatakan:

“Memang benar bahwa beberapa negara tidak memiliki keberanian untuk berdiri bersama kami, untuk saat ini. Satu sekutu NATO kita tidak akan membela kebebasan di Hong Kong karena mereka khawatir Beijing akan membatasi akses ke pasar China.”

Para pejabat Uni Eropa umumnya melihat pernyataan ini ditujukan terhadap Jerman, di mana Kanselir Angela Merkel secara terbuka menolak seruan untuk skema visa yang lebih luas bagi warga Hongkong setelah China memberlakukan undang-undang keamanan nasional. Merkel mengatakan tindakan suaka yang ada sudah cukup dan Eropa perlu melibatkan China.

Tak Peduli Sindiran AS, Jerman Adakan Pertemuan Dengan China
Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi (kedua dari kiri) mengobrol dengan Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas melalui tautan video di Beijing pada hari Jumat. Foto: Xinhua

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Mass juga menekankan perlunya dialog tentang masalah-masalah kritis dengan China terutama setelah mendapatkan sindiran dari Pompeo.

Karena itu, Mass mengatakan kepada Wang Yi bahwa China merupakan mitra penting bagi Jerman.

“China adalah mitra penting bagi kami, tetapi juga pesaing dan saingan sistemik. Menjaga kerja sama itu penting bagi kami. Pada saat yang sama, sangat penting bagi kami untuk tetap berdialog, terutama pada masalah-masalah kritis,” kata Mass.

Mass juga mengatakan posisinya terkait status Hong Kong bahwa otonomi dan kebebasan Hong Kong, termasuk kebebasan berekspresi, dijamin sesuai komitmen hukum internasional yang dibuat China.

Sementara itu, Wang Yi mengatakan bahwa langkah Washington dalam membuat koalisi anti-China merupakan upaya untuk menghambat kemajuan pembangunan China.

“Niat [Washington] adalah upaya untuk sepenuhnya menghentikan kemajuan pembangunan China, yang segala cara mungkin dilakukan, bahkan tanpa garis bawah,” kata Wang kepada Maas.

Wang Yi juga menyebut upaya Washington itu juga menciptakan konfrontasi ideologis dan memaksa negara-negara lain untuk memihak, China atau AS.

“Beberapa pasukan anti-China di Amerika telah sengaja menciptakan konfrontasi ideologis dan secara terbuka mengancam negara-negara lain untuk memihak. Mereka menghadapi Cina karena kepentingan diri AS,” kata Wang dalam pertemuan virtual itu.

“Setiap negara yang berhati nurani dengan kemandirian tidak akan bergabung dengan itu,” tegas Wang.

Menurut surat kabar Xinhua News, negara-negara ekonomi terkemuka di Asia dan Eropa juga berjanji untuk menyelesaikan perundingan mengenai perjanjian investasi antara China dan Uni Eropa ‘sesegera mungkin’.

Posisi Jerman saat ini di Uni Eropa adalah sangat penting, mengingat Jerman sekarang memegang jabatan presiden di Dewan Uni Eropa. Jika terdapat kerja sama Jerman dan China, maka AS akan kesulitan untuk menjalankan keinginannya dalam membuat koalisi anti-China.