Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Seorang anggota tentara militer China meneropong kapal militer fregat Taiwan Lan Yang yang ada di dekatnya. China mengadakan latihan di perairan sekitar Taiwan sebagai tanggapan atas kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi baru-baru ini. Foto: Lin Jian/Xinhua/AP.
Seorang anggota tentara militer China meneropong kapal militer fregat Taiwan Lan Yang yang ada di dekatnya. China mengadakan latihan di perairan sekitar Taiwan sebagai tanggapan atas kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi baru-baru ini. Foto: Lin Jian/Xinhua/AP.

Taiwan Masih Terkepung Setelah Kunjungan Pelosi, China Kembali Umumkan Latihan Militer



Berita Baru, Taipe – Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China kembali umumkan latihan militer di sekitaran Taiwan pada Senin (8/8), membuat negara itu masih terkepung setelah kunjungan ketua DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi.

Kunjungan Pelosi pekan lalu ke Taiwan meningkatkan tensi konflik China-Taiwan dan sekitaran Laut China Selatan. Kunjungan itu juga memantik amarah China, dengan langsug melakukan latihan militer terbesarnya di sekitar Taiwan pada 2-7 Agustus.

Selama latihan militer itu, China bahkan dilaporkan telah meluncurkan sekitar 11 rudal balistik di atas langit Taiwan untuk pertama kalinya.

Tidak selesai di situ, PLA China pada Senin (8/8) kembali mengumumkan akan melakukan latihan militer di dekat Taiwan.

Namun, durasi dan lokasi latihan militer itu masih belum diumumkan.Sementara, Taiwan sudah menarik beberapa pasukan militernya, di mana sebelumnya sekitar 10 kapal perang militer Taiwan dan militer China sempat ‘bertatap-muka’ dan bermanuver di enam titik latihan militer China selama 2-7 Agustus.

Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan kapal militer China, pesawat terbang, dan pesawat tak berawak telah mensimulasikan serangan di pulau itu dan angkatan lautnya. Dikatakan telah mengirim pesawat dan kapal untuk bereaksi “dengan tepat”.

Menurut laporan Reuters, latihan militer terbaru ini akan fokus pada operasi anti-kapal selam dan serangan laut.

Ini menjadi sinyal bahwa China akan terus memberikan tekanan pada pertahanan Taiwan serta mencegah negara lain untuk ‘mendekati’ Taiwan dan sebaliknya, mencegah Taiwan ‘mendekati’ negara lain.

Sesaat sebelum latihan militer China terakhir diumumkan pada Minggu (7/8), Presiden Taiwan Tsai Ing-wen bertemu mengunjungi St. Vincent dan Perdana Menteri Grenadines Ralph Gonsalves, mengatakan kepadanya bahwa dia tergerak oleh tekadnya untuk berkunjung meskipun ada tekanan militer China.

“Perdana Menteri Gonsalves telah menyatakan dalam beberapa hari terakhir bahwa latihan militer China tidak akan mencegahnya mengunjungi teman-teman di Taiwan. Pernyataan ini sangat menyentuh kami,” kata Tsai pada upacara penyambutan Gonsalves di Taipei, dikutip dari Reuters.

Tidak jelas apakah Tsai telah mengundang Gonsalves sebelum atau sesudah kunjungan Pelosi.

“Kami tidak mengungkapkan perencanaan internal atau komunikasi antar pemerintah,” kata Kementerian Luar Negeri Taiwan ketika ditanya oleh Reuters.

Buntut dari kunjungan Pelosi itu juga menjadikan China enggan melakukan dialog diplomatik dengan AS maupun Taiwan, menekankan pembicaraan militer-ke-militernya.

“Situasi tegang saat ini di Selat Taiwan sepenuhnya diprovokasi dan diciptakan oleh pihak AS atas inisiatifnya sendiri, dan pihak AS harus memikul tanggung jawab penuh dan konsekuensi serius untuk ini,” kata juru bicara kementerian pertahanan Wu Qian dalam sebuah posting online.

“Intinya tidak bisa dipatahkan, dan komunikasi membutuhkan ketulusan,” kata Wu.