Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Tahun Ajaran Baru Sekolah Dimulai Senin Ketiga Juli 2020
Foto : Istimewa

Tahun Ajaran Baru Sekolah Dimulai Senin Ketiga Juli 2020



Berita Baru, Jakarta – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyatakan bahwa tahun ajaran baru sekolah akan dimulai pada Senin ketiga bulan depan.

“Tahun ajaran baru dimulai pada senin ketiga Juli yang akan datang,” kata Kepala Biro Kerja Sama dan Humas Kemendikbud Efi Mulyani dalam keterangan persnya.

Namun, Efi menjelaskan pembelajaran masih tidak dilakukan secara tatap muka, melainkan melalui internet hingga siaran TV dan radio.

Kemendikbud, lanjut Efi akan menyediakan modul yang bisa dipelajari mandiri yang tentunya memerlukan kerja sama yang baik antara guru dan orang tua siswa.

“Saat ini, Kemendikbud masih melakukan pengkajian yang komprehensif bersama Gugus Tugas Penanganan Covid-19. Hal itu dilakukan untuk mengatur ulang skala prioritas di bidang pendidikan,” ujarnya.

Menurut Efi situasi saat ini memberikan banyak pelajaran bagi Kemendikbud. Salah satunya adalah bagaimana teknologi bisa dimanfaatkan oleh insan pendidikan, mulai dari anak, orang tua murid, hingga guru.

“Meskipun ada beberapa daerah yang harus beradaptasi dengan teknologi, namun terjadi percepatan adaptasi teknologi,” tuturnya.

Sementara itu, Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin menyatakab peningkatan jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19 pada masa transisi menuju adaptasi kebiasaan baru (AKB) menjadi pertimbangan pemerintah dalam mengambil kebijakan di berbagai sektor, termasuk sektor pendidikan.

Untuk itu, menurutnya kebijakan kegiatan pembelajaran dengan tatap muka harus dipertimbangkan dengan cermat dan hati-hati menyesuaikan kondisi terkini di masing-masing daerah.

“Hanya daerah yang masuk zona hijau yang dapat memulai kegiatan persekolahan secara tatap muka. Selain itu, pelaksanaan protokol tatanan normal baru akan terus dievaluasi untuk masing-masing daerah. Sedangkan pendidikan asrama atau pesantren yang masuk zona kuning dan hijau. Asrama atau pesantren di zona oranye dan merah bisa buka kembali setelah mendapatkan rekomendasi dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19,” katanya dikutip dari CNBC Indonesia.

“Kita harus mengajak pengelola pesantren, guru, orangtua, santri dan calon santri, para pakar pendidikan dan perlindungan anak agar diperoleh solusi terbaik untuk pendidikan anak,” imbuhnya.

Wapres mengungkapkan hingga kini sebanyak 1.851 anak Indonesia terpapar Covid-19. Hal tersebut menjadi peringatan bagi pemerintah untuk memberikan perhatian dan mengambil kebijakan terkait perspektif perlindungan anak dalam memasuki tatanan normal baru.

“Pemerintah menempatkan upaya kesehatan dan keselamatan masyarakat sebagai prioritas utama dengan memutus penyebaran virus agar masyarakat tidak terinfeksi,” pungkasnya.