Tahanan Uighur: Pusat Pendidikan pada Dasarnya adalah Penjara
Berita Baru, Internasional – Gubernur Uighur Xinjiang, Shohrat Zakir mengatakan orang-orang yang berada di pusat pelatihan kejuruan di Xinjiang semuanya “lulus” dan hidup bahagia.
Pernyataan itu menyusul kampanye warga Uighur dan etnis minoritas Muslim soal anggota keluarga mereka yang terus ditahan secara sewenang-wenang di kamp dan penjara.
Zakir membuat pernyataan tersebut sebagai kampanye propaganda, setelah persetujuan Kongres AS minggu lalu meluncurkan undang-undang kebijakan hak asasi manusia Uighur.
“Ketika kehidupan orang-orang dari semua kelompok etnis di Xinjiang terancam serius oleh terorisme, Amerika Serikat menutup telinga. Sebaliknya, sekarang masyarakat Xinjiang terus berkembang dan orang-orang dari semua etnis hidup dan bekerja dalam damai, AS merasa tidak nyaman, dan menyerang serta melumuri Xinjiang.” Kata Zakir pada konferensi pers, Senin (09/12).
Undang-undang AS mengutuk penahanan massal terhadap lebih dari 1 juta warga Uighur, Kazakh, dan lainnya. Undang-undang itu juga menimbulkan kemungkinan sanksi terhadap pejabat pemerintah Tiongkok yang dianggap bertanggung jawab atas pelanggaran HAM di Xinjiang.
Seorang mantan tahanan mengatakan kepada The Associated Press bahwa pusat-pusat pendidikan pada dasarnya adalah penjara. Mereka dipaksa untuk meninggalkan Islam dan menyatakan terima kasih kepada Partai Komunis yang berkuasa.
Katanya, mereka juga menjadi sasaran indoktrinasi dan penyiksaan. Sementara pihak berwenang China menyebut penahanan itu sebagai bentuk pelatihan kejuruan.
Sebuah dokumen rahasia baru-baru ini bocor ke konsorsium organisasi berita mengungkapkan strategi yang disengaja untuk mengunci etnis minoritas, meskipun mereka tidak melakukan kejahatan.
Xu Hairong, ketua Partai Komunis kota Urumqi, ibukota Xinjiang, tidak membantah keaslian dokumen tersebut. Dia mengatakan, bagaimanapun, bahwa tidak ada yang namanya ‘kamp tahanan’ Kata Hairong.
“Laporan oleh New York Times, Konsorsium Internasional Penyelidik Wartawan dan organisasi media asing lainnya adalah murni upaya jahat untuk mencoreng dan mendiskreditkan pusat-pusat pendidikan kejuruan Xinjiang dan upaya anti-terorisme dan deradikalisasi,” kata Xu.
Sumber : CNBC