Xi Jinping – Beritabaru.co https://beritabaru.co Meluruskan Distorsi Informasi Sat, 16 Nov 2024 02:22:53 +0000 id hourly 1 https://beritabaru.co/wp-content/uploads/2019/09/cropped-Berita-Baru-Icon-32x32.png Xi Jinping – Beritabaru.co https://beritabaru.co 32 32 Kontroversi Joint Statement Prabowo dan Xi Jinping: Indonesia Akui 9 Dash Line? https://beritabaru.co/kontroversi-joint-statement-prabowo-dan-xi-jinping-indonesia-akui-9-dash-line/ Sat, 16 Nov 2024 02:22:53 +0000 https://beritabaru.co/?p=188566 Kontroversi Joint Statement Prabowo dan Xi Jinping: Indonesia Akui 9 Dash Line?

Berita Baru, Jakarta - Diskusi publik yang diadakan oleh Universitas Paramadina pada Jumat, 15 November 2024, mengupas hubungan politik dan ekonomi antara Indonesia dan China. Diskusi yang dihadiri oleh akademisi terkemuka ini menyentuh isu sensitif terkait pengakuan Indonesia terhadap 9 dash line, serta dampaknya terhadap kedaulatan nasional. Prof. Hikmahanto Juwana, Guru Besar Hukum Internasional dari Universitas Indonesia, menyoroti bahwa klaim 9 dash line oleh China tidak berdasar pada hukum internasional. Garis imaginer tersebut, menurutnya, hanya didasarkan pada sejarah nelayan China yang pernah mencari ikan di wilayah tersebut, tanpa pertimbangan garis pantai. Hikmahanto juga mengungkapkan bahwa ketika mantan Menteri Luar Negeri RI, Ali Alatas, bertanya kepada wakil China mengenai dasar klaim tersebut, pihak China tidak bisa menjawab dengan jelas. Mereka hanya menegaskan bahwa Indonesia tidak perlu khawatir karena China mengakui kedaulatan Indonesia atas Natuna. “Indonesia selama ini tidak menganggap 9 dash line itu ada, dan wilayah kedaulatan kita di Laut Natuna Utara tidak bisa diganggu gugat,” tegas Hikmahanto. Namun, ia mengkhawatirkan joint statement yang dikeluarkan oleh Prabowo dan Xi Jinping. Meski bukan merupakan instrumen hukum, pernyataan bersama tersebut bisa dianggap oleh China sebagai pengakuan tersirat Indonesia terhadap 9 dash line, yang berpotensi digunakan China untuk mengklaim wilayah secara internasional. Di sisi lain, Dr. Peni Hanggarini, dosen Universitas Paramadina, menyoroti pentingnya menjaga kepentingan nasional dalam diplomasi internasional. Ia mempertanyakan apakah pernyataan bersama ini benar-benar mencerminkan keuntungan timbal balik (mutual benefit) atau justru menciptakan hubungan asimetris antara Indonesia dan China. “Diplomasi harus tetap berada dalam kerangka kepentingan nasional dan tidak ada urusannya dengan transaksi bisnis semata,” ungkap Peni. Menurutnya, hubungan ekonomi kedua negara memang erat, dengan China sebagai investor terbesar kedua di Indonesia, setelah Singapura. Meski demikian, ia mengingatkan agar Indonesia berhati-hati dalam menjaga kesetaraan dalam hubungan bilateral ini, terutama mengingat perbedaan kekuatan ekonomi dan politik antara kedua negara. Dalam diskusi tersebut, Hikmahanto juga menyoroti bahwa klaim tumpang tindih yang diakui oleh China dalam joint statement ini akan memperkuat posisi China di mata internasional. Bahkan, dua hari setelah pernyataan bersama tersebut, China telah mengajukan klaim internasional terkait wilayah tersebut. Hikmahanto menambahkan bahwa China sangat sensitif terhadap kata-kata UNCLOS (Konvensi PBB tentang Hukum Laut), yang secara jelas menolak klaim 9 dash line. Dengan adanya joint statement ini, dikhawatirkan nelayan China dapat memanfaatkan wilayah Indonesia di Laut Natuna Utara, yang masuk dalam ZEE Indonesia, tanpa ada hambatan berarti. Nelayan China yang dilengkapi dengan kapal besar dan fasilitas cold storage yang memadai akan lebih mudah beroperasi di sana, sementara nelayan Indonesia, dengan kapal-kapal yang masih tradisional, akan kesulitan bersaing. Diskusi ini diakhiri dengan seruan agar pemerintah Indonesia lebih berhati-hati dalam membuat pernyataan internasional yang berpotensi merugikan kedaulatan bangsa, dan meminta Kementerian Luar Negeri untuk mengambil tindakan tegas dalam menjaga kepentingan nasional.
]]>
Kontroversi Joint Statement Prabowo dan Xi Jinping: Indonesia Akui 9 Dash Line?

Berita Baru, Jakarta - Diskusi publik yang diadakan oleh Universitas Paramadina pada Jumat, 15 November 2024, mengupas hubungan politik dan ekonomi antara Indonesia dan China. Diskusi yang dihadiri oleh akademisi terkemuka ini menyentuh isu sensitif terkait pengakuan Indonesia terhadap 9 dash line, serta dampaknya terhadap kedaulatan nasional. Prof. Hikmahanto Juwana, Guru Besar Hukum Internasional dari Universitas Indonesia, menyoroti bahwa klaim 9 dash line oleh China tidak berdasar pada hukum internasional. Garis imaginer tersebut, menurutnya, hanya didasarkan pada sejarah nelayan China yang pernah mencari ikan di wilayah tersebut, tanpa pertimbangan garis pantai. Hikmahanto juga mengungkapkan bahwa ketika mantan Menteri Luar Negeri RI, Ali Alatas, bertanya kepada wakil China mengenai dasar klaim tersebut, pihak China tidak bisa menjawab dengan jelas. Mereka hanya menegaskan bahwa Indonesia tidak perlu khawatir karena China mengakui kedaulatan Indonesia atas Natuna. “Indonesia selama ini tidak menganggap 9 dash line itu ada, dan wilayah kedaulatan kita di Laut Natuna Utara tidak bisa diganggu gugat,” tegas Hikmahanto. Namun, ia mengkhawatirkan joint statement yang dikeluarkan oleh Prabowo dan Xi Jinping. Meski bukan merupakan instrumen hukum, pernyataan bersama tersebut bisa dianggap oleh China sebagai pengakuan tersirat Indonesia terhadap 9 dash line, yang berpotensi digunakan China untuk mengklaim wilayah secara internasional. Di sisi lain, Dr. Peni Hanggarini, dosen Universitas Paramadina, menyoroti pentingnya menjaga kepentingan nasional dalam diplomasi internasional. Ia mempertanyakan apakah pernyataan bersama ini benar-benar mencerminkan keuntungan timbal balik (mutual benefit) atau justru menciptakan hubungan asimetris antara Indonesia dan China. “Diplomasi harus tetap berada dalam kerangka kepentingan nasional dan tidak ada urusannya dengan transaksi bisnis semata,” ungkap Peni. Menurutnya, hubungan ekonomi kedua negara memang erat, dengan China sebagai investor terbesar kedua di Indonesia, setelah Singapura. Meski demikian, ia mengingatkan agar Indonesia berhati-hati dalam menjaga kesetaraan dalam hubungan bilateral ini, terutama mengingat perbedaan kekuatan ekonomi dan politik antara kedua negara. Dalam diskusi tersebut, Hikmahanto juga menyoroti bahwa klaim tumpang tindih yang diakui oleh China dalam joint statement ini akan memperkuat posisi China di mata internasional. Bahkan, dua hari setelah pernyataan bersama tersebut, China telah mengajukan klaim internasional terkait wilayah tersebut. Hikmahanto menambahkan bahwa China sangat sensitif terhadap kata-kata UNCLOS (Konvensi PBB tentang Hukum Laut), yang secara jelas menolak klaim 9 dash line. Dengan adanya joint statement ini, dikhawatirkan nelayan China dapat memanfaatkan wilayah Indonesia di Laut Natuna Utara, yang masuk dalam ZEE Indonesia, tanpa ada hambatan berarti. Nelayan China yang dilengkapi dengan kapal besar dan fasilitas cold storage yang memadai akan lebih mudah beroperasi di sana, sementara nelayan Indonesia, dengan kapal-kapal yang masih tradisional, akan kesulitan bersaing. Diskusi ini diakhiri dengan seruan agar pemerintah Indonesia lebih berhati-hati dalam membuat pernyataan internasional yang berpotensi merugikan kedaulatan bangsa, dan meminta Kementerian Luar Negeri untuk mengambil tindakan tegas dalam menjaga kepentingan nasional.
]]>
https://beritabaru.co/wp-content/uploads/2024/11/Gambar-1-300x169.jpg
Presiden Xi Hadiri KTT FOCAC di Beijing, Sampaikan Pidato Utama untuk Kerja Sama China-Afrika https://beritabaru.co/presiden-xi-hadiri-ktt-focac-di-beijing-sampaikan-pidato-utama-untuk-kerja-sama-china-afrika/ Sun, 25 Aug 2024 06:16:58 +0000 https://beritabaru.co/?p=184092 KTT FOCAC

Berita Baru, Beijing - Presiden China Xi Jinping akan menghadiri upacara pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Forum Kerja Sama China-Afrika (Forum on China-Africa Cooperation/FOCAC) 2024 pada 5 September mendatang di Beijing dan menyampaikan pidato utama, seperti diumumkan Juru Bicara (Jubir) Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) China Hua Chunying, dikutip dari Xinhua News pada Sabtu (24/8/2024). Pada KTT tersebut, Xi akan menggelar jamuan selamat datang dan acara bilateral untuk para pemimpin negara anggota FOCAC dari Afrika dan perwakilan organisasi regional Afrika serta organisasi internasional terkait yang diundang ke KTT tersebut, kata Hua. Mengusung tema "Bergandengan Tangan untuk Memajukan Modernisasi dan Membangun Komunitas China-Afrika Tingkat Tinggi dengan Masa Depan Bersama" (Joining Hands to Advance Modernization and Build a High-Level China-Africa Community with a Shared Future), KTT FOCAC 2024 akan diselenggarakan dari 4 hingga 6 September. "Setelah KTT FOCAC Beijing 2006, KTT FOCAC Johannesburg 2015, dan KTT FOCAC Beijing 2018, KTT mendatang merupakan reuni bahagia lainnya dari keluarga China dan Afrika yang bersahabat. Ini juga merupakan acara diplomatik terbesar yang diselenggarakan oleh China dalam beberapa tahun terakhir dan dihadiri oleh sebagian besar pemimpin asing," kata Wakil Menteri Luar Negeri China Chen Xiaodong dalam konferensi pers pada Jumat (23/8). Banyak pemimpin Afrika, bersama dengan ketua Komisi Uni Afrika, akan memimpin delegasi ke KTT tersebut, imbuh Chen, sembari mengatakan bahwa sekretaris jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akan menjadi tamu istimewa, dengan organisasi internasional dan regional terkait juga akan berpartisipasi sebagai pengamat. Menurut Chen, KTT tahun ini akan menghadirkan jamuan selamat datang, upacara pembukaan, dan empat pertemuan tingkat tinggi tentang tata kelola negara, industrialisasi dan modernisasi pertanian, perdamaian dan keamanan, serta kerja sama Sabuk dan Jalur Sutra berkualitas tinggi. Agenda KTT tersebut juga mencakup konferensi pengusaha China-Afrika kedelapan dan berbagai kegiatan terkait lainnya. Dalam pidato utamanya, Presiden Xi akan menguraikan gagasan dan usulan baru untuk membangun komunitas tingkat tinggi dengan masa depan bersama antara China dan Afrika serta mengumumkan tindakan dan langkah baru bagi kerja sama praktis dengan Afrika, ungkap Chen. Dia menambahkan bahwa KTT itu juga akan mengadopsi dua dokumen hasil, termasuk deklarasi dan rencana kerja, untuk membangun konsensus utama antara kedua pihak dan memetakan jalan bagi implementasi kerja sama China-Afrika berkualitas tinggi dalam tiga tahun ke depan. Chen menuturkan bahwa sejak pembentukan FOCAC 24 tahun lalu, terutama di era baru, FOCAC selalu berpegang pada prinsip konsultasi ekstensif, kontribusi bersama, dan manfaat bersama. FOCAC telah menorehkan pencapaian luar biasa, serta menjadi ciri khas menonjol dari kerja sama China-Afrika dan contoh yang baik untuk meningkatkan kerja sama internasional dengan Afrika dan memperdalam kerja sama Global South, imbuhnya. Chen mengungkapkan bahwa KTT tahun ini akan membentuk konsensus luas antara kedua pihak untuk mengatasi tantangan dan menciptakan platform untuk berbagi peluang pembangunan. Menurutnya, China akan menganggap KTT ini sebagai kesempatan penting untuk bergandengan tangan dengan Afrika dalam perjalanan modernisasi baru, mengangkat komunitas China-Afrika dengan masa depan bersama, dan menuliskan babak baru untuk persahabatan antara masyarakat China dan Afrika, sekaligus menghasilkan momentum yang kuat untuk memajukan modernisasi global.]]>
KTT FOCAC

Berita Baru, Beijing - Presiden China Xi Jinping akan menghadiri upacara pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Forum Kerja Sama China-Afrika (Forum on China-Africa Cooperation/FOCAC) 2024 pada 5 September mendatang di Beijing dan menyampaikan pidato utama, seperti diumumkan Juru Bicara (Jubir) Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) China Hua Chunying, dikutip dari Xinhua News pada Sabtu (24/8/2024). Pada KTT tersebut, Xi akan menggelar jamuan selamat datang dan acara bilateral untuk para pemimpin negara anggota FOCAC dari Afrika dan perwakilan organisasi regional Afrika serta organisasi internasional terkait yang diundang ke KTT tersebut, kata Hua. Mengusung tema "Bergandengan Tangan untuk Memajukan Modernisasi dan Membangun Komunitas China-Afrika Tingkat Tinggi dengan Masa Depan Bersama" (Joining Hands to Advance Modernization and Build a High-Level China-Africa Community with a Shared Future), KTT FOCAC 2024 akan diselenggarakan dari 4 hingga 6 September. "Setelah KTT FOCAC Beijing 2006, KTT FOCAC Johannesburg 2015, dan KTT FOCAC Beijing 2018, KTT mendatang merupakan reuni bahagia lainnya dari keluarga China dan Afrika yang bersahabat. Ini juga merupakan acara diplomatik terbesar yang diselenggarakan oleh China dalam beberapa tahun terakhir dan dihadiri oleh sebagian besar pemimpin asing," kata Wakil Menteri Luar Negeri China Chen Xiaodong dalam konferensi pers pada Jumat (23/8). Banyak pemimpin Afrika, bersama dengan ketua Komisi Uni Afrika, akan memimpin delegasi ke KTT tersebut, imbuh Chen, sembari mengatakan bahwa sekretaris jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akan menjadi tamu istimewa, dengan organisasi internasional dan regional terkait juga akan berpartisipasi sebagai pengamat. Menurut Chen, KTT tahun ini akan menghadirkan jamuan selamat datang, upacara pembukaan, dan empat pertemuan tingkat tinggi tentang tata kelola negara, industrialisasi dan modernisasi pertanian, perdamaian dan keamanan, serta kerja sama Sabuk dan Jalur Sutra berkualitas tinggi. Agenda KTT tersebut juga mencakup konferensi pengusaha China-Afrika kedelapan dan berbagai kegiatan terkait lainnya. Dalam pidato utamanya, Presiden Xi akan menguraikan gagasan dan usulan baru untuk membangun komunitas tingkat tinggi dengan masa depan bersama antara China dan Afrika serta mengumumkan tindakan dan langkah baru bagi kerja sama praktis dengan Afrika, ungkap Chen. Dia menambahkan bahwa KTT itu juga akan mengadopsi dua dokumen hasil, termasuk deklarasi dan rencana kerja, untuk membangun konsensus utama antara kedua pihak dan memetakan jalan bagi implementasi kerja sama China-Afrika berkualitas tinggi dalam tiga tahun ke depan. Chen menuturkan bahwa sejak pembentukan FOCAC 24 tahun lalu, terutama di era baru, FOCAC selalu berpegang pada prinsip konsultasi ekstensif, kontribusi bersama, dan manfaat bersama. FOCAC telah menorehkan pencapaian luar biasa, serta menjadi ciri khas menonjol dari kerja sama China-Afrika dan contoh yang baik untuk meningkatkan kerja sama internasional dengan Afrika dan memperdalam kerja sama Global South, imbuhnya. Chen mengungkapkan bahwa KTT tahun ini akan membentuk konsensus luas antara kedua pihak untuk mengatasi tantangan dan menciptakan platform untuk berbagi peluang pembangunan. Menurutnya, China akan menganggap KTT ini sebagai kesempatan penting untuk bergandengan tangan dengan Afrika dalam perjalanan modernisasi baru, mengangkat komunitas China-Afrika dengan masa depan bersama, dan menuliskan babak baru untuk persahabatan antara masyarakat China dan Afrika, sekaligus menghasilkan momentum yang kuat untuk memajukan modernisasi global.]]>
https://beritabaru.co/wp-content/uploads/2024/08/China-300x200.jpg
Xi Jinping Serukan Penerapan Teori Deng Xiaoping untuk Kemajuan Sosialisme China https://beritabaru.co/xi-jinping-serukan-penerapan-teori-deng-xiaoping-untuk-kemajuan-sosialisme-china/ Sat, 24 Aug 2024 03:09:41 +0000 https://beritabaru.co/?p=184038 Xi Jinping

Berita Baru, Beijing - Presiden China Xi Jinping memuji "kontribusi luar biasa" dari mendiang pemimpin Deng Xiaoping dan menyerukan untuk memajukan sosialisme dengan karakteristik China yang dicetuskan oleh Deng, saat negara itu memperingati 120 tahun kelahiran Deng, dilansir dari laman Xinhua News pada Jum'at (23/8/2024). Berpidato dalam sebuah pertemuan yang digelar untuk memperingati kelahiran Deng Xiaoping, Xi, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis China (Communist Party of China/CPC) sekaligus Ketua Komisi Militer Sentral China, menyampaikan bahwa negara itu harus terus mempelajari dan menerapkan Teori Deng Xiaoping secara menyeluruh. "Deng memberikan kontribusi yang luar biasa kepada Partai, rakyat, negara, bangsa, dan dunia," ujar Xi, sembari menambahkan bahwa pencapaian Deng telah terabadikan dalam sejarah dan akan selalu menginspirasi generasi masa depan. Deng menjadi inti dari kepemimpinan kolektif sentral Partai generasi kedua, arsitek utama dari reformasi dan keterbukaan sosialis China, dan modernisasi China, serta pelopor sosialisme dengan karakteristik China, papar Xi, seraya menambahkan bahwa Deng juga merupakan internasionalis ulung yang menyumbangkan kontribusi besar bagi perdamaian dan pembangunan dunia. "Kamerad Deng Xiaoping telah menjalani kehidupan yang gemilang, penuh perjuangan, dan luar biasa," tutur Xi. Xi menyatakan bahwa, setelah Revolusi Kebudayaan, gejolak selama satu dekade yang berakhir pada 1976, Deng telah memimpin Partai dan rakyat untuk mencapai transformasi bersejarah China. Deng mendorong China untuk mencapai terobosan baru dalam mengadaptasikan Marxisme ke dalam konteks China, merintis landasan baru dalam modernisasi sosialis, dan menetapkan jalur yang tepat bagi reunifikasi negara sepenuhnya, imbuh Xi. Pencapaian historis Deng merupakan hal yang komprehensif dan inovatif, dengan dampak yang mendalam dan abadi bagi China maupun dunia, kata Xi. "Kita akan selamanya mengenang pencapaian historisnya yang luar biasa dan selamanya menghormati sikap revolusionernya yang mulia," lanjut Xi. [caption id="" align="aligncenter" width="619"]Xi Jinping Sebuah pertemuan untuk memperingati 120 tahun kelahiran mendiang pemimpin Deng Xiaoping digelar di Balai Agung Rakyat di Beijing, ibu kota China, pada 22 Agustus 2024. Xi Jinping beserta jajaran pemimpin senior Partai Komunis China (Communist Party of China/CPC) dan pejabat negara lainnya, termasuk Zhao Leji, Wang Huning, Cai Qi, Ding Xuexiang, Li Xi, dan Han Zheng, turut menghadiri pertemuan di Beijing pada Kamis (22/8) tersebut. (Xinhua/Yan Yan)[/caption] Warisan intelektual terpenting yang ditinggalkan oleh Deng adalah Teori Deng Xiaoping, ujar Xi, sembari menyerukan untuk mempelajari dan menerapkan teori itu secara menyeluruh guna mengatasi permasalahan di dunia nyata. "Cara terbaik untuk menghormati Deng adalah dengan terus memajukan perjuangan sosialisme dengan karakteristik China yang telah dia gagas," tutur Xi. Xi menyerukan untuk makin memperdalam reformasi secara komprehensif agar dapat terus menciptakan momentum yang kuat dan perlindungan institusional bagi modernisasi China. Dia mendesak agar bergerak lebih cepat untuk membangun ekonomi yang modern, berupaya mencapai kemandirian yang lebih besar di sektor ilmu pengetahuan dan teknologi, serta mengembangkan budaya sosialis yang maju. Xi juga mendesak berbagai upaya untuk mencapai kemajuan yang lebih nyata dan substantif dalam mendorong kemakmuran bersama bagi semua orang. Pewujudan reunifikasi penuh China telah lama menjadi aspirasi Mao Zedong, Deng Xiaoping, dan anggota-anggota generasi revolusioner yang lebih tua lainnya, kata Xi. Dia menyerukan upaya tegas untuk mendorong pengembangan hubungan yang damai di seluruh Selat Taiwan, dan menuntut penolakan kuat terhadap "kemerdekaan Taiwan" guna melindungi kedaulatan dan integritas teritorial China. Dengan menekankan bahwa China selalu menjadi kekuatan setia bagi terwujudnya perdamaian dunia, Xi menyerukan upaya tiada henti untuk memperkukuh perdamaian, pembangunan, kerja sama, dan manfaat bersama. Xi menuturkan China akan memegang peran aktif dalam reformasi dan pengembangan sistem tata kelola global, serta menciptakan peluang baru bagi dunia dengan kemajuan baru dalam modernisasi China. Para pemimpin senior, termasuk Zhao Leji, Wang Huning, Ding Xuexiang, Li Xi, dan Han Zheng, turut menghadiri pertemuan itu, yang diatur oleh Cai Qi. Zhao, Wang, Ding, Li, dan Cai merupakan anggota Komite Tetap Biro Politik Komite Sentral CPC. Sementara, Han menjabat sebagai wakil presiden China.]]>
Xi Jinping

Berita Baru, Beijing - Presiden China Xi Jinping memuji "kontribusi luar biasa" dari mendiang pemimpin Deng Xiaoping dan menyerukan untuk memajukan sosialisme dengan karakteristik China yang dicetuskan oleh Deng, saat negara itu memperingati 120 tahun kelahiran Deng, dilansir dari laman Xinhua News pada Jum'at (23/8/2024). Berpidato dalam sebuah pertemuan yang digelar untuk memperingati kelahiran Deng Xiaoping, Xi, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis China (Communist Party of China/CPC) sekaligus Ketua Komisi Militer Sentral China, menyampaikan bahwa negara itu harus terus mempelajari dan menerapkan Teori Deng Xiaoping secara menyeluruh. "Deng memberikan kontribusi yang luar biasa kepada Partai, rakyat, negara, bangsa, dan dunia," ujar Xi, sembari menambahkan bahwa pencapaian Deng telah terabadikan dalam sejarah dan akan selalu menginspirasi generasi masa depan. Deng menjadi inti dari kepemimpinan kolektif sentral Partai generasi kedua, arsitek utama dari reformasi dan keterbukaan sosialis China, dan modernisasi China, serta pelopor sosialisme dengan karakteristik China, papar Xi, seraya menambahkan bahwa Deng juga merupakan internasionalis ulung yang menyumbangkan kontribusi besar bagi perdamaian dan pembangunan dunia. "Kamerad Deng Xiaoping telah menjalani kehidupan yang gemilang, penuh perjuangan, dan luar biasa," tutur Xi. Xi menyatakan bahwa, setelah Revolusi Kebudayaan, gejolak selama satu dekade yang berakhir pada 1976, Deng telah memimpin Partai dan rakyat untuk mencapai transformasi bersejarah China. Deng mendorong China untuk mencapai terobosan baru dalam mengadaptasikan Marxisme ke dalam konteks China, merintis landasan baru dalam modernisasi sosialis, dan menetapkan jalur yang tepat bagi reunifikasi negara sepenuhnya, imbuh Xi. Pencapaian historis Deng merupakan hal yang komprehensif dan inovatif, dengan dampak yang mendalam dan abadi bagi China maupun dunia, kata Xi. "Kita akan selamanya mengenang pencapaian historisnya yang luar biasa dan selamanya menghormati sikap revolusionernya yang mulia," lanjut Xi. [caption id="" align="aligncenter" width="619"]Xi Jinping Sebuah pertemuan untuk memperingati 120 tahun kelahiran mendiang pemimpin Deng Xiaoping digelar di Balai Agung Rakyat di Beijing, ibu kota China, pada 22 Agustus 2024. Xi Jinping beserta jajaran pemimpin senior Partai Komunis China (Communist Party of China/CPC) dan pejabat negara lainnya, termasuk Zhao Leji, Wang Huning, Cai Qi, Ding Xuexiang, Li Xi, dan Han Zheng, turut menghadiri pertemuan di Beijing pada Kamis (22/8) tersebut. (Xinhua/Yan Yan)[/caption] Warisan intelektual terpenting yang ditinggalkan oleh Deng adalah Teori Deng Xiaoping, ujar Xi, sembari menyerukan untuk mempelajari dan menerapkan teori itu secara menyeluruh guna mengatasi permasalahan di dunia nyata. "Cara terbaik untuk menghormati Deng adalah dengan terus memajukan perjuangan sosialisme dengan karakteristik China yang telah dia gagas," tutur Xi. Xi menyerukan untuk makin memperdalam reformasi secara komprehensif agar dapat terus menciptakan momentum yang kuat dan perlindungan institusional bagi modernisasi China. Dia mendesak agar bergerak lebih cepat untuk membangun ekonomi yang modern, berupaya mencapai kemandirian yang lebih besar di sektor ilmu pengetahuan dan teknologi, serta mengembangkan budaya sosialis yang maju. Xi juga mendesak berbagai upaya untuk mencapai kemajuan yang lebih nyata dan substantif dalam mendorong kemakmuran bersama bagi semua orang. Pewujudan reunifikasi penuh China telah lama menjadi aspirasi Mao Zedong, Deng Xiaoping, dan anggota-anggota generasi revolusioner yang lebih tua lainnya, kata Xi. Dia menyerukan upaya tegas untuk mendorong pengembangan hubungan yang damai di seluruh Selat Taiwan, dan menuntut penolakan kuat terhadap "kemerdekaan Taiwan" guna melindungi kedaulatan dan integritas teritorial China. Dengan menekankan bahwa China selalu menjadi kekuatan setia bagi terwujudnya perdamaian dunia, Xi menyerukan upaya tiada henti untuk memperkukuh perdamaian, pembangunan, kerja sama, dan manfaat bersama. Xi menuturkan China akan memegang peran aktif dalam reformasi dan pengembangan sistem tata kelola global, serta menciptakan peluang baru bagi dunia dengan kemajuan baru dalam modernisasi China. Para pemimpin senior, termasuk Zhao Leji, Wang Huning, Ding Xuexiang, Li Xi, dan Han Zheng, turut menghadiri pertemuan itu, yang diatur oleh Cai Qi. Zhao, Wang, Ding, Li, dan Cai merupakan anggota Komite Tetap Biro Politik Komite Sentral CPC. Sementara, Han menjabat sebagai wakil presiden China.]]>
https://beritabaru.co/wp-content/uploads/2024/08/image-2-16-300x231.jpeg
Jokowi dan Xi Jinping Teken 8 Kesepakatan Kerja Sama RI-China, Ini Daftarnya https://beritabaru.co/jokowi-dan-xi-jinping-teken-8-kesepakatan-kerja-sama-ri-china-ini-daftarnya/ Fri, 28 Jul 2023 04:17:30 +0000 https://beritabaru.co/?p=174682 Jokowi dan Xi Jinping Teken 8 Kesepakatan Kerja Sama RI-China, Ini Daftarnya

Berita Baru, Jakarta - Pertemuan bilateral antara Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden China Xi Jinping menghasilkan 8 kesepakatan kerja sama strategis antara kedua negara.

Dalam pertemuan tersebut, Jokowi dan Xi Jinping membahas beberapa bidang kerja sama yang mencakup penguatan perdagangan, investasi, kesehatan, pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), serta riset dan teknologi.

Presiden Jokowi menyampaikan apresiasi atas penyelesaian protokol impor dalam beberapa produk antara Indonesia dan China.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga menyatakan perlunya terus mendorong pembaruan protokol dan peningkatan kuota impor sarang burung walet serta penyelesaian protokol impor produk laut Indonesia.

Untuk proyek pembangunan IKN, Jokowi berharap China dapat terus menjadi mitra strategis yang berkontribusi bagi perencanaan dan pengembangan IKN.

Kerja sama di bidang kesehatan juga menjadi salah satu fokus pembahasan dalam pertemuan tersebut, di mana Presiden Jokowi menyambut baik finalisasi rencana aksi implementasi kerja sama kesehatan antara Indonesia dan China.

Selain itu, dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin membahas beberapa isu kawasan, termasuk kerja sama ASEAN-China dan dukungan China terhadap sentralitas ASEAN dalam mewujudkan kawasan Indo-Pasifik yang damai dan sejahtera.

Setelah pertemuan, Presiden Jokowi dan Presiden Xi Jinping menyaksikan penandatanganan sejumlah dokumen kerja sama yang mencakup berbagai bidang, seperti persyaratan ekspor serbuk konjac dan tabasheer dari Indonesia ke China, kerja sama bidang kesehatan, penelitian dan pengembangan bersama, pendidikan bahasa Tiongkok, dan kerja sama ekonomi dan teknis.

Berikut 8 kesepakatan kerja sama RI-China hasil pertemuan Jokowi dan Xi Jinping:

  1. Protokol tentang Persyaratan Pemeriksaan dan Karantina untuk Ekspor Serbuk Konjac dari Indonesia ke Tiongkok
  2. Protokol tentang Persyaratan Phytosanitary untuk Ekspor Tabasheer dari Indonesia ke Tiongkok
  3. Rencana Aksi Kerja Sama Bidang Kesehatan
  4. Nota Kesepahaman tentang Pusat Penelitian dan Pengembangan Bersama
  5. Nota Kesepahaman tentang Kerja Sama Perencanaan Berbagi Pengetahuan dan Pengalaman terkait Pemindahan Ibu Kota Baru Indonesia
  6. Nota Kesepahaman tentang Peningkatan Kerja Sama Indonesia-Tiongkok “Two Countries, Twin Parks”
  7. Nota Kesepahaman tentang Pendidikan Bahasa Tiongkok 8. Nota Kesepahaman tentang Kerja Sama Ekonomi dan Teknis
]]>
Jokowi dan Xi Jinping Teken 8 Kesepakatan Kerja Sama RI-China, Ini Daftarnya

Berita Baru, Jakarta - Pertemuan bilateral antara Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden China Xi Jinping menghasilkan 8 kesepakatan kerja sama strategis antara kedua negara.

Dalam pertemuan tersebut, Jokowi dan Xi Jinping membahas beberapa bidang kerja sama yang mencakup penguatan perdagangan, investasi, kesehatan, pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), serta riset dan teknologi.

Presiden Jokowi menyampaikan apresiasi atas penyelesaian protokol impor dalam beberapa produk antara Indonesia dan China.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga menyatakan perlunya terus mendorong pembaruan protokol dan peningkatan kuota impor sarang burung walet serta penyelesaian protokol impor produk laut Indonesia.

Untuk proyek pembangunan IKN, Jokowi berharap China dapat terus menjadi mitra strategis yang berkontribusi bagi perencanaan dan pengembangan IKN.

Kerja sama di bidang kesehatan juga menjadi salah satu fokus pembahasan dalam pertemuan tersebut, di mana Presiden Jokowi menyambut baik finalisasi rencana aksi implementasi kerja sama kesehatan antara Indonesia dan China.

Selain itu, dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin membahas beberapa isu kawasan, termasuk kerja sama ASEAN-China dan dukungan China terhadap sentralitas ASEAN dalam mewujudkan kawasan Indo-Pasifik yang damai dan sejahtera.

Setelah pertemuan, Presiden Jokowi dan Presiden Xi Jinping menyaksikan penandatanganan sejumlah dokumen kerja sama yang mencakup berbagai bidang, seperti persyaratan ekspor serbuk konjac dan tabasheer dari Indonesia ke China, kerja sama bidang kesehatan, penelitian dan pengembangan bersama, pendidikan bahasa Tiongkok, dan kerja sama ekonomi dan teknis.

Berikut 8 kesepakatan kerja sama RI-China hasil pertemuan Jokowi dan Xi Jinping:

  1. Protokol tentang Persyaratan Pemeriksaan dan Karantina untuk Ekspor Serbuk Konjac dari Indonesia ke Tiongkok
  2. Protokol tentang Persyaratan Phytosanitary untuk Ekspor Tabasheer dari Indonesia ke Tiongkok
  3. Rencana Aksi Kerja Sama Bidang Kesehatan
  4. Nota Kesepahaman tentang Pusat Penelitian dan Pengembangan Bersama
  5. Nota Kesepahaman tentang Kerja Sama Perencanaan Berbagi Pengetahuan dan Pengalaman terkait Pemindahan Ibu Kota Baru Indonesia
  6. Nota Kesepahaman tentang Peningkatan Kerja Sama Indonesia-Tiongkok “Two Countries, Twin Parks”
  7. Nota Kesepahaman tentang Pendidikan Bahasa Tiongkok 8. Nota Kesepahaman tentang Kerja Sama Ekonomi dan Teknis
]]>
https://beritabaru.co/wp-content/uploads/2023/07/jokowi-xi-jinping_169-300x169.jpeg
Bertemu Xi Jinping, Jokowi Bahas IKN Hingga Dukungan China terhadap ASEAN https://beritabaru.co/bertemu-xi-jinping-jokowi-bahas-ikn-hingga-dukungan-china-terhadap-asean/ Fri, 28 Jul 2023 02:00:00 +0000 https://beritabaru.co/?p=174663 Bertemu Xi Jinping, Jokowi Bahas IKN Hingga Dukungan China terhadap ASEAN

Berita Baru, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan dengan Presiden Xi Jinping di China pada hari ini, Kamis (27/7). Kedua pemimpin membahas berbagai kerja sama yang mencakup proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan dukungan China terhadap ASEAN.

Dalam rilis resmi, Jokowi menyatakan harapannya bahwa kerja sama antara Otoritas IKN dan Pemerintah Kota Shenzhen dapat memberikan kontribusi positif bagi perencanaan dan pengembangan IKN.

Di bidang kesehatan, Jokowi menyambut baik finalisasi rencana aksi implementasi kerja sama kesehatan antara Jakarta dan Beijing.

Selain itu, Jokowi juga mengapresiasi penyelesaian protokol impor sejumlah produk antara Indonesia dan China. Ia menekankan pentingnya mendorong pembaruan protokol, meningkatkan kuota impor sarang burung walet, dan menyelesaikan protokol impor produk laut Indonesia dari China.

Pertemuan tersebut juga menjadi wadah bagi kedua negara untuk membahas isu-isu kawasan, termasuk kerja sama ASEAN-China dan dukungan dari China terhadap sentralitas blok Asia Tenggara.

"Indo-Pasifik adalah kawasan strategis yang harus kita jaga sebagai kawasan damai dan stabil," ujar Jokowi.

Presiden Xi Jinping juga menyatakan dukungannya terhadap Indonesia sebagai ketua bergilir ASEAN. Ia menyampaikan komitmen China untuk memperdalam kemitraan strategis komprehensif dengan ASEAN.

Usai pertemuan, Jokowi dan Xi Jinping menyaksikan penandatanganan beberapa dokumen kerja sama yang telah disepakati antara Indonesia dan China. Dokumen-dokumen tersebut mencakup berbagai bidang, seperti persyaratan pemeriksaan dan karantina untuk ekspor serbuk konjac dan tabasheer dari Indonesia ke China, serta rencana aksi kerja sama di bidang kesehatan.

Selain itu, kedua negara juga menandatangani nota kesepahaman tentang pusat penelitian dan pengembangan bersama, kerja sama perencanaan terkait pemindahan Ibu Kota Baru Indonesia, dan peningkatan kerja sama di sektor pariwisata melalui program "Two Countries, Twin Parks."

]]>
Bertemu Xi Jinping, Jokowi Bahas IKN Hingga Dukungan China terhadap ASEAN

Berita Baru, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan dengan Presiden Xi Jinping di China pada hari ini, Kamis (27/7). Kedua pemimpin membahas berbagai kerja sama yang mencakup proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan dukungan China terhadap ASEAN.

Dalam rilis resmi, Jokowi menyatakan harapannya bahwa kerja sama antara Otoritas IKN dan Pemerintah Kota Shenzhen dapat memberikan kontribusi positif bagi perencanaan dan pengembangan IKN.

Di bidang kesehatan, Jokowi menyambut baik finalisasi rencana aksi implementasi kerja sama kesehatan antara Jakarta dan Beijing.

Selain itu, Jokowi juga mengapresiasi penyelesaian protokol impor sejumlah produk antara Indonesia dan China. Ia menekankan pentingnya mendorong pembaruan protokol, meningkatkan kuota impor sarang burung walet, dan menyelesaikan protokol impor produk laut Indonesia dari China.

Pertemuan tersebut juga menjadi wadah bagi kedua negara untuk membahas isu-isu kawasan, termasuk kerja sama ASEAN-China dan dukungan dari China terhadap sentralitas blok Asia Tenggara.

"Indo-Pasifik adalah kawasan strategis yang harus kita jaga sebagai kawasan damai dan stabil," ujar Jokowi.

Presiden Xi Jinping juga menyatakan dukungannya terhadap Indonesia sebagai ketua bergilir ASEAN. Ia menyampaikan komitmen China untuk memperdalam kemitraan strategis komprehensif dengan ASEAN.

Usai pertemuan, Jokowi dan Xi Jinping menyaksikan penandatanganan beberapa dokumen kerja sama yang telah disepakati antara Indonesia dan China. Dokumen-dokumen tersebut mencakup berbagai bidang, seperti persyaratan pemeriksaan dan karantina untuk ekspor serbuk konjac dan tabasheer dari Indonesia ke China, serta rencana aksi kerja sama di bidang kesehatan.

Selain itu, kedua negara juga menandatangani nota kesepahaman tentang pusat penelitian dan pengembangan bersama, kerja sama perencanaan terkait pemindahan Ibu Kota Baru Indonesia, dan peningkatan kerja sama di sektor pariwisata melalui program "Two Countries, Twin Parks."

]]>
https://beritabaru.co/wp-content/uploads/2023/07/Jokowi-Xi-Diaoyutai-260722-e1690508747817-300x180.jpg
Putin dan Xi Jinping Akan Hadiri KTT SCO Virtual, Iran dan Belarusia Jadi Bahasan Utama https://beritabaru.co/putin-dan-xi-jinping-akan-hadiri-ktt-sco-virtual-iran-dan-belarusia-jadi-bahasan-utama/ Tue, 04 Jul 2023 04:59:32 +0000 https://beritabaru.co/?p=172428 Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri), Perdana Menteri India Narendra Modi (tengah) dan Presiden China Xi Jinping berfoto dalam pertemuan di sela-sela KTT G20 di Osaka, Jepang 28 Juni 2019. Foto: Sputnik/ Mikhail Klimentyev/Kremlin.

Berita Baru, New Delhi – Pemimpin Rusia dan China, Putin dan Xi Jinping akan hadiri KTT SCO virtual yang diselenggarakan oleh India dengan tujuan memperluas pengaruh kelompok Eurasia dengan menyertakan Iran dan membuka jalan bagi keanggotaan Belarus.

Pertemuan pemimpin-pemimpin Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) pada hari Selasa (4/7) itu akan menjadi penampilan Vladimir Putin pertama dalam acara internasional sejak ia berhasil menghancurkan kelompok bayaran Wagner pada akhir Juni.

Dilansir dari Reuters, SCO dibentuk pada tahun 2001 oleh China dan Rusia.

Negara-negara Asia Tengah bekas Uni Soviet sebagai anggota dan kemudian bergabung dengan India dan Pakistan.

SCO yang terdiri dari delapan anggota adalah kelompok politik dan keamanan yang bertujuan untuk melawan pengaruh Barat di Eurasia.

Meskipun Iran diharapkan diterima sebagai anggota, Belarus akan menandatangani memorandum kewajiban yang akan membawa keanggotaannya di kemudian hari.

Ketika kedua negara, yang memiliki status pengamat dan menjalin hubungan dekat dengan Rusia, diterima sebagai anggota SCO, kelompok ini akan memperluas sisi baratnya di Eropa dan Asia.

Pertemuan ini berlangsung kurang dari dua minggu setelah Perdana Menteri India, Narendra Modi, dijamu oleh Presiden AS, Joe Biden, dalam kunjungan kenegaraan, dan kedua negara menyebut diri mereka "antara mitra terdekat di dunia".

India, yang menjadi presiden SCO dan G20 tahun ini, telah berdiplomasi dengan hati-hati karena hubungan antara negara-negara Barat dan kemitraan Rusia-Tiongkok tegang akibat invasi Rusia ke Ukraina tahun lalu dan kehadiran tegas Tiongkok dalam teater geopolitik global.

Putin berbicara dengan Modi dalam panggilan minggu lalu untuk membahas akibat dari pemberontakan kelompok bayaran yang gagal. Selama diskusi itu, Modi mengulangi ajakan untuk dialog dan diplomasi mengenai perang di Ukraina.

Tahun lalu, di sela-sela pertemuan di Uzbekistan, Modi mengatakan kepada Putin bahwa ini bukan era perang, yang merupakan langkah terdekat India dalam mengatasi masalah perang secara langsung dengan pemimpin Rusia.

Putin dan Xi diharapkan mengunjungi New Delhi pada bulan September saat India menjadi tuan rumah pertemuan G20, yang kemungkinan besar akan dihadiri oleh Biden dan pemimpin negara anggota lainnya.

India menolak menyalahkan Rusia atas perang tersebut dan meningkatkan perdagangan bilateral terutama dengan meningkatkan pembelian minyak Rusia menjadi rekor tertinggi, yang telah membuat beberapa ibu kota Barat merasa tidak senang.

Pertemuan pada hari Selasa juga akan melihat Modi berbagi panggung virtual dengan Xi untuk pertama kalinya sejak November ketika kedua pemimpin hadir dalam pertemuan G20 di Indonesia.

Hubungan antara dua negara besar yang bersenjata nuklir ini telah dingin selama lebih dari tiga tahun karena mereka terlibat dalam konfrontasi berkelanjutan di perbatasan Himalaya mereka.

Ini juga akan membawa Modi berhadapan secara online dengan rekan sejawatnya dari Pakistan, Shehbaz Sharif, 10 bulan setelah keduanya menghadiri pertemuan SCO di Uzbekistan.

New Delhi mengumumkan bulan lalu bahwa pertemuan tersebut akan diselenggarakan secara virtual tanpa memberikan alasan. India akan menyerahkan kepresidenan blok tersebut kepada Kazakhstan dalam pertemuan ini.

Negara-negara anggota SCO diharapkan membahas Afghanistan, terorisme, keamanan regional, perubahan iklim, dan inklusi digital, antara topik lainnya.

Menteri Luar Negeri anggota SCO bertemu di Goa, India, pada bulan Mei, yang berakhir dengan India dan Pakistan saling menyerang terkait Kashmir, terorisme, dan memburuknya hubungan bilateral.

]]>
Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri), Perdana Menteri India Narendra Modi (tengah) dan Presiden China Xi Jinping berfoto dalam pertemuan di sela-sela KTT G20 di Osaka, Jepang 28 Juni 2019. Foto: Sputnik/ Mikhail Klimentyev/Kremlin.

Berita Baru, New Delhi – Pemimpin Rusia dan China, Putin dan Xi Jinping akan hadiri KTT SCO virtual yang diselenggarakan oleh India dengan tujuan memperluas pengaruh kelompok Eurasia dengan menyertakan Iran dan membuka jalan bagi keanggotaan Belarus.

Pertemuan pemimpin-pemimpin Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) pada hari Selasa (4/7) itu akan menjadi penampilan Vladimir Putin pertama dalam acara internasional sejak ia berhasil menghancurkan kelompok bayaran Wagner pada akhir Juni.

Dilansir dari Reuters, SCO dibentuk pada tahun 2001 oleh China dan Rusia.

Negara-negara Asia Tengah bekas Uni Soviet sebagai anggota dan kemudian bergabung dengan India dan Pakistan.

SCO yang terdiri dari delapan anggota adalah kelompok politik dan keamanan yang bertujuan untuk melawan pengaruh Barat di Eurasia.

Meskipun Iran diharapkan diterima sebagai anggota, Belarus akan menandatangani memorandum kewajiban yang akan membawa keanggotaannya di kemudian hari.

Ketika kedua negara, yang memiliki status pengamat dan menjalin hubungan dekat dengan Rusia, diterima sebagai anggota SCO, kelompok ini akan memperluas sisi baratnya di Eropa dan Asia.

Pertemuan ini berlangsung kurang dari dua minggu setelah Perdana Menteri India, Narendra Modi, dijamu oleh Presiden AS, Joe Biden, dalam kunjungan kenegaraan, dan kedua negara menyebut diri mereka "antara mitra terdekat di dunia".

India, yang menjadi presiden SCO dan G20 tahun ini, telah berdiplomasi dengan hati-hati karena hubungan antara negara-negara Barat dan kemitraan Rusia-Tiongkok tegang akibat invasi Rusia ke Ukraina tahun lalu dan kehadiran tegas Tiongkok dalam teater geopolitik global.

Putin berbicara dengan Modi dalam panggilan minggu lalu untuk membahas akibat dari pemberontakan kelompok bayaran yang gagal. Selama diskusi itu, Modi mengulangi ajakan untuk dialog dan diplomasi mengenai perang di Ukraina.

Tahun lalu, di sela-sela pertemuan di Uzbekistan, Modi mengatakan kepada Putin bahwa ini bukan era perang, yang merupakan langkah terdekat India dalam mengatasi masalah perang secara langsung dengan pemimpin Rusia.

Putin dan Xi diharapkan mengunjungi New Delhi pada bulan September saat India menjadi tuan rumah pertemuan G20, yang kemungkinan besar akan dihadiri oleh Biden dan pemimpin negara anggota lainnya.

India menolak menyalahkan Rusia atas perang tersebut dan meningkatkan perdagangan bilateral terutama dengan meningkatkan pembelian minyak Rusia menjadi rekor tertinggi, yang telah membuat beberapa ibu kota Barat merasa tidak senang.

Pertemuan pada hari Selasa juga akan melihat Modi berbagi panggung virtual dengan Xi untuk pertama kalinya sejak November ketika kedua pemimpin hadir dalam pertemuan G20 di Indonesia.

Hubungan antara dua negara besar yang bersenjata nuklir ini telah dingin selama lebih dari tiga tahun karena mereka terlibat dalam konfrontasi berkelanjutan di perbatasan Himalaya mereka.

Ini juga akan membawa Modi berhadapan secara online dengan rekan sejawatnya dari Pakistan, Shehbaz Sharif, 10 bulan setelah keduanya menghadiri pertemuan SCO di Uzbekistan.

New Delhi mengumumkan bulan lalu bahwa pertemuan tersebut akan diselenggarakan secara virtual tanpa memberikan alasan. India akan menyerahkan kepresidenan blok tersebut kepada Kazakhstan dalam pertemuan ini.

Negara-negara anggota SCO diharapkan membahas Afghanistan, terorisme, keamanan regional, perubahan iklim, dan inklusi digital, antara topik lainnya.

Menteri Luar Negeri anggota SCO bertemu di Goa, India, pada bulan Mei, yang berakhir dengan India dan Pakistan saling menyerang terkait Kashmir, terorisme, dan memburuknya hubungan bilateral.

]]>
https://beritabaru.co/wp-content/uploads/2023/07/Putin-Xi-Modi-300x213.jpg
Bill Gates Bertemu dengan Xi Jinping di Beijing https://beritabaru.co/bill-gates-bertemu-dengan-xi-jinping-di-beijing/ Fri, 16 Jun 2023 12:16:56 +0000 https://beritabaru.co/?p=170342 Bill Gates Bertemu dengan Xi Jinping di Beijing

Berita Baru, Internasional - Miliarder AS, Bill Gates, bertemu dengan pemimpin China, Xi Jinping, di Beijing pada Jumat (16/6).

"Pada 16 Juni, Presiden Xi Jinping bertemu dengan wakil ketua American Bill and Melinda Gates Foundation Bill Gates di Beijing," lapor penyiar negara China, CCTV.

"Anda adalah teman Amerika pertama yang saya temui di Beijing tahun ini. Kami selalu menaruh harapan kami pada rakyat Amerika, dan mengharapkan persahabatan yang berkelanjutan antara rakyat kedua negara," kata Xi kepada Gates.

Seperti dilansir dari Sputnik News, Gates mengatakan dia sangat tersanjung memiliki kesempatan untuk bertemu dengan Xi Jinping.

Seperti dilansir dari Sputnik News, Bill Gates terakhir kali bertemu dengan Xi Jinping pada tahun 2015, di sela-sela forum Boao untuk Asia di provinsi Hainan.

Pada hari-hari awal pandemi COVID-19, pada tahun 2020, Xi mengirim pesan terima kasih kepada Gates setelah Bill & Melinda Gates Foundation menjanjikan bantuan senilai $5 juta ke China untuk perang melawan virus corona.

Gates, yang saat ini bernilai $118,6 miliar menurut Forbes, mendarat di Beijing untuk pertama kalinya sejak 2019 pada hari Rabu.

Melalui Twitter, dia mengatakan bahwa dia "bersemangat untuk mengunjungi mitra yang telah menangani tantangan kesehatan dan pembangunan global dengan Gates Foundation miliknya selama lebih dari 15 tahun."

Filantropis, yang menggarisbawahi bahwa inovasi sangat penting untuk mengatasi tantangan yang berkaitan dengan segala hal mulai dari kesehatan dan perubahan iklim, hingga kerawanan pangan, menyuarakan keyakinannya bahwa ia akan menemukan inovasi semacam itu di Tiongkok.

Bill Gates bertemu dengan walikota Beijing Yin Yong untuk membahas kemitraan dengan China dalam penemuan obat, dan berpidato pada pertemuan di Institut Penemuan Obat Kesehatan Global (GHDDI).

“Tiongkok telah memperoleh keuntungan yang signifikan dalam mengurangi kemiskinan dan meningkatkan hasil kesehatan di Tiongkok. China dapat memainkan peran yang lebih besar dalam mengatasi tantangan saat ini, terutama yang dihadapi negara-negara Afrika,” kata Gates di institut yang didirikan bersama oleh Bill & Melinda Gates Foundation, Universitas Tsinghua, dan Pemerintah Kota Beijing pada 2016.

The Gates Foundation mengumumkan donasi $50 juta selama lima tahun ke depan ke Institut Penemuan Obat Kesehatan Global pada hari Kamis, bekerja sama dengan pemerintah kota Beijing, yang juga akan menginvestasikan $50 juta untuk mendukung upaya peningkatan hasil kesehatan di seluruh dunia melalui terapi penyelamat hidup untuk infeksi penyakit seperti tuberkulosis dan malaria, yang secara tidak proporsional mempengaruhi orang-orang termiskin di dunia", demikian pernyataan Gates Foundation.

Gates memuji para peneliti China yang disebutnya “cemerlang” dan memuji upaya pembangkit tenaga listrik Asia untuk mengurangi kemiskinan, menegaskan bahwa mereka dapat memainkan peran yang lebih besar dalam mengatasi tantangan saat ini, terutama yang dihadapi negara-negara Afrika.

Menang Atas Musk

Kunjungan Bill Gates ke China dilakukan dengan latar belakang ketegangan geopolitik yang meluas yang telah membawa hubungan Washington-Beijing ke salah satu titik terendah dalam beberapa dekade. Namun, ekonomi terbesar kedua di dunia itu telah berupaya menarik investor asing untuk menghidupkan kembali ekonomi pasca-lockdown.

Banyak persinggahan telah dilakukan di China oleh bos teknologi itu. Gates CEO berada di negara itu untuk menghadiri China Development Forum. CEO JPMorgan Chase, bank terbesar Amerika dalam hal aset, Jamie Dimon, juga baru-baru ini pergi ke China.

Baru-baru ini, CEO Tesla dan SpaceX Elon Musk mengunjungi China, bertemu dengan Menteri Luar Negeri China Qin Gang, dan bersumpah bahwa pembuat mobil listriknya akan terus memperluas operasi di pasar EV terbesar di dunia. Pada titik ini, perlu dicatat bahwa kunjungan China memicu persaingan antara Gates dan Musk.

Gates juga bertemu langsung dengan tiga pejabat senior pemerintah: menteri luar negeri, perdagangan dan industri China, dan dilaporkan berunding dengan Wakil Perdana Menteri China Ding Xuexiang."

Namun demikian, Bill Gates mencetak kemenangan besar atas Elon Musk dengan duduk bersama dengan pemimpin Tiongkok, Xi Jingping.

"Perlu dicatat bahwa dalam perjalanan saya baru-baru ini ke China, saya pergi ke kepemimpinan senior di sana. Saya pikir kami memiliki beberapa diskusi yang sangat produktif tentang risiko kecerdasan buatan, dan perlunya pengawasan atau regulasi," kata Elon Musk di Twitter Spaces pada bulan Juni.

Dua guru teknologi yang bersaing untuk peran orang terkaya di dunia (menurut Bloomberg Billionaires Index, Elon Musk baru-baru ini mendapatkan kembali gelar tersebut, melampaui Bernard Arnault dari LVMH) baru-baru ini berdebat secara verbal di Twitter. Musk mengecam kawan sesama miliarder itu karena melakukan short position pada saham Tesla senilai sekitar $2 miliar.

Setelah serangkaian perbincangan viral, dalam sebuah wawancara dengan YouTuber Prancis, Gates berbicara tentang catatannya mengenai filantropi perubahan iklim dan mempertanyakan manfaat kendaraan listrik. Sebagai tanggapan, Musk mentweet, 'Sigh."

]]>
Bill Gates Bertemu dengan Xi Jinping di Beijing

Berita Baru, Internasional - Miliarder AS, Bill Gates, bertemu dengan pemimpin China, Xi Jinping, di Beijing pada Jumat (16/6).

"Pada 16 Juni, Presiden Xi Jinping bertemu dengan wakil ketua American Bill and Melinda Gates Foundation Bill Gates di Beijing," lapor penyiar negara China, CCTV.

"Anda adalah teman Amerika pertama yang saya temui di Beijing tahun ini. Kami selalu menaruh harapan kami pada rakyat Amerika, dan mengharapkan persahabatan yang berkelanjutan antara rakyat kedua negara," kata Xi kepada Gates.

Seperti dilansir dari Sputnik News, Gates mengatakan dia sangat tersanjung memiliki kesempatan untuk bertemu dengan Xi Jinping.

Seperti dilansir dari Sputnik News, Bill Gates terakhir kali bertemu dengan Xi Jinping pada tahun 2015, di sela-sela forum Boao untuk Asia di provinsi Hainan.

Pada hari-hari awal pandemi COVID-19, pada tahun 2020, Xi mengirim pesan terima kasih kepada Gates setelah Bill & Melinda Gates Foundation menjanjikan bantuan senilai $5 juta ke China untuk perang melawan virus corona.

Gates, yang saat ini bernilai $118,6 miliar menurut Forbes, mendarat di Beijing untuk pertama kalinya sejak 2019 pada hari Rabu.

Melalui Twitter, dia mengatakan bahwa dia "bersemangat untuk mengunjungi mitra yang telah menangani tantangan kesehatan dan pembangunan global dengan Gates Foundation miliknya selama lebih dari 15 tahun."

Filantropis, yang menggarisbawahi bahwa inovasi sangat penting untuk mengatasi tantangan yang berkaitan dengan segala hal mulai dari kesehatan dan perubahan iklim, hingga kerawanan pangan, menyuarakan keyakinannya bahwa ia akan menemukan inovasi semacam itu di Tiongkok.

Bill Gates bertemu dengan walikota Beijing Yin Yong untuk membahas kemitraan dengan China dalam penemuan obat, dan berpidato pada pertemuan di Institut Penemuan Obat Kesehatan Global (GHDDI).

“Tiongkok telah memperoleh keuntungan yang signifikan dalam mengurangi kemiskinan dan meningkatkan hasil kesehatan di Tiongkok. China dapat memainkan peran yang lebih besar dalam mengatasi tantangan saat ini, terutama yang dihadapi negara-negara Afrika,” kata Gates di institut yang didirikan bersama oleh Bill & Melinda Gates Foundation, Universitas Tsinghua, dan Pemerintah Kota Beijing pada 2016.

The Gates Foundation mengumumkan donasi $50 juta selama lima tahun ke depan ke Institut Penemuan Obat Kesehatan Global pada hari Kamis, bekerja sama dengan pemerintah kota Beijing, yang juga akan menginvestasikan $50 juta untuk mendukung upaya peningkatan hasil kesehatan di seluruh dunia melalui terapi penyelamat hidup untuk infeksi penyakit seperti tuberkulosis dan malaria, yang secara tidak proporsional mempengaruhi orang-orang termiskin di dunia", demikian pernyataan Gates Foundation.

Gates memuji para peneliti China yang disebutnya “cemerlang” dan memuji upaya pembangkit tenaga listrik Asia untuk mengurangi kemiskinan, menegaskan bahwa mereka dapat memainkan peran yang lebih besar dalam mengatasi tantangan saat ini, terutama yang dihadapi negara-negara Afrika.

Menang Atas Musk

Kunjungan Bill Gates ke China dilakukan dengan latar belakang ketegangan geopolitik yang meluas yang telah membawa hubungan Washington-Beijing ke salah satu titik terendah dalam beberapa dekade. Namun, ekonomi terbesar kedua di dunia itu telah berupaya menarik investor asing untuk menghidupkan kembali ekonomi pasca-lockdown.

Banyak persinggahan telah dilakukan di China oleh bos teknologi itu. Gates CEO berada di negara itu untuk menghadiri China Development Forum. CEO JPMorgan Chase, bank terbesar Amerika dalam hal aset, Jamie Dimon, juga baru-baru ini pergi ke China.

Baru-baru ini, CEO Tesla dan SpaceX Elon Musk mengunjungi China, bertemu dengan Menteri Luar Negeri China Qin Gang, dan bersumpah bahwa pembuat mobil listriknya akan terus memperluas operasi di pasar EV terbesar di dunia. Pada titik ini, perlu dicatat bahwa kunjungan China memicu persaingan antara Gates dan Musk.

Gates juga bertemu langsung dengan tiga pejabat senior pemerintah: menteri luar negeri, perdagangan dan industri China, dan dilaporkan berunding dengan Wakil Perdana Menteri China Ding Xuexiang."

Namun demikian, Bill Gates mencetak kemenangan besar atas Elon Musk dengan duduk bersama dengan pemimpin Tiongkok, Xi Jingping.

"Perlu dicatat bahwa dalam perjalanan saya baru-baru ini ke China, saya pergi ke kepemimpinan senior di sana. Saya pikir kami memiliki beberapa diskusi yang sangat produktif tentang risiko kecerdasan buatan, dan perlunya pengawasan atau regulasi," kata Elon Musk di Twitter Spaces pada bulan Juni.

Dua guru teknologi yang bersaing untuk peran orang terkaya di dunia (menurut Bloomberg Billionaires Index, Elon Musk baru-baru ini mendapatkan kembali gelar tersebut, melampaui Bernard Arnault dari LVMH) baru-baru ini berdebat secara verbal di Twitter. Musk mengecam kawan sesama miliarder itu karena melakukan short position pada saham Tesla senilai sekitar $2 miliar.

Setelah serangkaian perbincangan viral, dalam sebuah wawancara dengan YouTuber Prancis, Gates berbicara tentang catatannya mengenai filantropi perubahan iklim dan mempertanyakan manfaat kendaraan listrik. Sebagai tanggapan, Musk mentweet, 'Sigh."

]]>
https://beritabaru.co/wp-content/uploads/2023/06/bill_gates_xi_jinping-300x225.jpg
Xi Jinping Tegaskan China Akan Dukung Perjuangan Rakyat Palestina https://beritabaru.co/xi-jinping-tegaskan-china-akan-dukung-perjuangan-rakyat-palestina/ Thu, 15 Jun 2023 02:27:16 +0000 https://beritabaru.co/?p=170115 Presiden China Xi Jinping dan Presiden Palestina Mahmud Abbas menghadiri upacara penandatanganan di Aula Besar Rakyat di Beijing, China 14 Juni 2023. Foto: JADE GAO/Pool/Reuters.

Berita Baru, Beijing – Presiden Xi Jinping tegaskan China akan dukung perjuangan rakyat Palestina untuk menjadi negara bagian ketika Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas tiba dalam kunjungan tiga hari.

Pemimpin Palestina itu disambut dengan penghormatan militer penuh di Aula Besar Rakyat pada hari Rabu (14/6) di Beijing.

“Kami adalah teman dan mitra yang baik,” kata Xi kepada Abbas di awal pertemuan mereka.

“Kami selalu dengan tegas mendukung perjuangan rakyat Palestina untuk memulihkan hak-hak nasional mereka yang sah,” tambahnya dikutip dari Reuters.

Xi melontarkan komentar tersebut saat China mempertaruhkan peran yang lebih besar di Timur Tengah untuk menyingkirkan pengaruh Amerika Serikat (AS) di sana sambil berusaha memfasilitasi pembicaraan damai Israel-Palestina.

Solusi untuk konflik Israel-Palestina terletak pada pembentukan “negara Palestina merdeka berdasarkan perbatasan tahun 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya”, Xi seperti dikutip oleh media pemerintah China – mengulangi resolusi Dewan Keamanan PBB tahun 1967 yang ditolak oleh Israel.

Pada gilirannya, Abbas mengatakan pemerintahannya "berharap untuk memperkuat kerja sama dengan China" dan mengamankan investasi.

“Kami sangat mengapresiasi komitmen pihak China untuk membiayai sejumlah proyek pembangunan yang dipersembahkan oleh Palestina. Kami berharap pengiriman cepat delegasi teknis untuk mengimplementasikan proyek-proyek ini,” kata Abbas.

Xi menyebut "kemitraan strategis" China dengan Palestina sebagai "tonggak penting dalam sejarah hubungan bilateral".

Beijing telah lama mempertahankan hubungan diplomatik dengan Otoritas Palestina dan sejak kunjungan terakhir Abbas pada tahun 2017 telah berbicara tentang kemampuannya untuk menengahi konflik Israel-Palestina.

Negosiasi perdamaian Israel-Palestina telah terhenti sejak 2014.

Beijing telah berusaha untuk meningkatkan pengaruhnya di Timur Tengah, membantu menengahi pemulihan hubungan antara Arab Saudi dan Iran pada bulan Maret, sambil menantang pengaruh Amerika yang telah berlangsung lama di wilayah tersebut.

Xi melakukan perjalanan ke Arab Saudi pada bulan Desember untuk KTT China-Arab States yang pertama. Dia juga bertemu Abbas dan berjanji untuk "bekerja untuk solusi awal, adil dan tahan lama untuk masalah Palestina".

Presiden Iran Ebrahim Raisi, sementara itu, berada di Beijing pada Februari – pemimpin Iran pertama yang mengunjungi China dalam 30 tahun.

]]>
Presiden China Xi Jinping dan Presiden Palestina Mahmud Abbas menghadiri upacara penandatanganan di Aula Besar Rakyat di Beijing, China 14 Juni 2023. Foto: JADE GAO/Pool/Reuters.

Berita Baru, Beijing – Presiden Xi Jinping tegaskan China akan dukung perjuangan rakyat Palestina untuk menjadi negara bagian ketika Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas tiba dalam kunjungan tiga hari.

Pemimpin Palestina itu disambut dengan penghormatan militer penuh di Aula Besar Rakyat pada hari Rabu (14/6) di Beijing.

“Kami adalah teman dan mitra yang baik,” kata Xi kepada Abbas di awal pertemuan mereka.

“Kami selalu dengan tegas mendukung perjuangan rakyat Palestina untuk memulihkan hak-hak nasional mereka yang sah,” tambahnya dikutip dari Reuters.

Xi melontarkan komentar tersebut saat China mempertaruhkan peran yang lebih besar di Timur Tengah untuk menyingkirkan pengaruh Amerika Serikat (AS) di sana sambil berusaha memfasilitasi pembicaraan damai Israel-Palestina.

Solusi untuk konflik Israel-Palestina terletak pada pembentukan “negara Palestina merdeka berdasarkan perbatasan tahun 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya”, Xi seperti dikutip oleh media pemerintah China – mengulangi resolusi Dewan Keamanan PBB tahun 1967 yang ditolak oleh Israel.

Pada gilirannya, Abbas mengatakan pemerintahannya "berharap untuk memperkuat kerja sama dengan China" dan mengamankan investasi.

“Kami sangat mengapresiasi komitmen pihak China untuk membiayai sejumlah proyek pembangunan yang dipersembahkan oleh Palestina. Kami berharap pengiriman cepat delegasi teknis untuk mengimplementasikan proyek-proyek ini,” kata Abbas.

Xi menyebut "kemitraan strategis" China dengan Palestina sebagai "tonggak penting dalam sejarah hubungan bilateral".

Beijing telah lama mempertahankan hubungan diplomatik dengan Otoritas Palestina dan sejak kunjungan terakhir Abbas pada tahun 2017 telah berbicara tentang kemampuannya untuk menengahi konflik Israel-Palestina.

Negosiasi perdamaian Israel-Palestina telah terhenti sejak 2014.

Beijing telah berusaha untuk meningkatkan pengaruhnya di Timur Tengah, membantu menengahi pemulihan hubungan antara Arab Saudi dan Iran pada bulan Maret, sambil menantang pengaruh Amerika yang telah berlangsung lama di wilayah tersebut.

Xi melakukan perjalanan ke Arab Saudi pada bulan Desember untuk KTT China-Arab States yang pertama. Dia juga bertemu Abbas dan berjanji untuk "bekerja untuk solusi awal, adil dan tahan lama untuk masalah Palestina".

Presiden Iran Ebrahim Raisi, sementara itu, berada di Beijing pada Februari – pemimpin Iran pertama yang mengunjungi China dalam 30 tahun.

]]>
https://beritabaru.co/wp-content/uploads/2023/06/xi-abbas-300x200.jpg
Buku Wacana Xi Tentang Kemandirian Teknologi Ilmiah Telah Diterbitkan https://beritabaru.co/buku-wacana-xi-tentang-kemandirian-teknologi-ilmiah-telah-diterbitkan/ Sun, 28 May 2023 13:25:23 +0000 https://beritabaru.co/?p=168060 Buku Wacana Xi Tentang Kemandirian Teknologi Ilmiah Telah Diterbitkan

Berita Baru, Internasional - Kompilasi wacana oleh Xi Jinping, sekretaris jenderal Komite Sentral Partai Komunis China (CPC), tentang kemandirian dan kekuatan dalam sains dan teknologi telah diterbitkan oleh Central Party Literature Press.

Buku yang disusun oleh Institut Sejarah Partai dan Sastra Komite Sentral CPC ini berisi 50 wacana relevan oleh Xi, beberapa di antaranya diterbitkan untuk pertama kali.

Seperti dilansir dari Xinhua News, sejak Kongres Nasional CPC ke-18 pada tahun 2012, Komite Pusat CPC dengan Kamerad Xi Jinping sebagai intinya telah mementingkan inovasi sains dan teknologi, yang mengarah pada pencapaian bersejarah dan perubahan dalam upaya ilmiah dan teknologi China.

Wacana Xi dalam hal ini secara sistematis menguraikan tujuan strategis, tugas utama, tindakan utama, dan persyaratan dasar untuk mempromosikan inovasi teknologi sains China.

Mereka sangat penting sebagai penuntun untuk mengubah China menjadi pusat kekuatan sains-teknologi, meningkatkan kemandirian dan kekuatan tingkat tinggi dalam sains dan teknologi, dan mempromosikan pembangunan berkualitas tinggi.

Buku ini sekarang tersedia secara nasional.

]]>
Buku Wacana Xi Tentang Kemandirian Teknologi Ilmiah Telah Diterbitkan

Berita Baru, Internasional - Kompilasi wacana oleh Xi Jinping, sekretaris jenderal Komite Sentral Partai Komunis China (CPC), tentang kemandirian dan kekuatan dalam sains dan teknologi telah diterbitkan oleh Central Party Literature Press.

Buku yang disusun oleh Institut Sejarah Partai dan Sastra Komite Sentral CPC ini berisi 50 wacana relevan oleh Xi, beberapa di antaranya diterbitkan untuk pertama kali.

Seperti dilansir dari Xinhua News, sejak Kongres Nasional CPC ke-18 pada tahun 2012, Komite Pusat CPC dengan Kamerad Xi Jinping sebagai intinya telah mementingkan inovasi sains dan teknologi, yang mengarah pada pencapaian bersejarah dan perubahan dalam upaya ilmiah dan teknologi China.

Wacana Xi dalam hal ini secara sistematis menguraikan tujuan strategis, tugas utama, tindakan utama, dan persyaratan dasar untuk mempromosikan inovasi teknologi sains China.

Mereka sangat penting sebagai penuntun untuk mengubah China menjadi pusat kekuatan sains-teknologi, meningkatkan kemandirian dan kekuatan tingkat tinggi dalam sains dan teknologi, dan mempromosikan pembangunan berkualitas tinggi.

Buku ini sekarang tersedia secara nasional.

]]>
https://beritabaru.co/wp-content/uploads/2023/05/images-66-300x300.jpeg
Saat Pengaruh Rusia Menurun, China Jadi Tuan Rumah KTT Asia Tengah https://beritabaru.co/saat-pengaruh-rusia-menurun-china-jadi-tuan-rumah-ktt-asia-tengah/ Thu, 18 May 2023 06:51:00 +0000 https://beritabaru.co/?p=166914 Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev bertukar dokumen selama upacara penandatanganan, menjelang KTT Tiongkok-Asia Tengah di Xian, provinsi Shaanxi, Tiongkok 17 Mei 2023. Foto: Reuters/Florence Lo/Pool.

Berita Baru, Xian – Saat pengaruh Rusia dianggap menurut, Presiden China Xi Jinping berada di pusat kota Xian di mana dia menjadi tuan rumah pertemuan puncak pertamanya dengan para pemimpin dari lima negara Asia Tengah, Kamis (18/5).

Keberadaan Xi Jinping di KTT Asia Tengah itu menunjukkan pengaruh China yang tumbuh di wilayah yang telah lama dianggap Rusia sebagai halaman belakangnya sendiri.

Acara dua hari tersebut mempertemukan para pemimpin Kazakhstan, Kyrgyzstan, Tajikistan, Turkmenistan, dan Uzbekistan yang negara-negaranya sangat penting bagi Belt and Road Initiative (BRI) China yang bernilai triliunan dolar.

KTT Asia Tengah itu diadakan di Xian, kota bersejarah yang pernah menandai dimulainya Jalan Sutra yang terkenal.

Wakil Direktur Jenderal Departemen Urusan Eropa-Asia Tengah, Yu Jun mengatakan pada konferensi pers pada hari Selasa (16/5) bahwa para pemimpin akan bertukar pandangan tentang pembentukan mekanisme kerja sama dan tentang masalah-masalah internasional dan regional yang menjadi perhatian.

Sejumlah kesepakatan diperkirakan akan ditandatangani.

KTT Asia Tengah itu berlangsung bertepatan dengan KTT G7 yang terkenal di Jepang.

Para analis menilai pentingnya KTT Asia Tengah China adalah bahwa hal itu menggarisbawahi pergeseran pola pengaruh di negara-negara bekas Soviet di mana Rusia telah lama berpengaruh.

“Saya akan mengatakan bahwa konflik Ukraina lebih merupakan percepatan dari tren yang sudah ada sebelumnya di wilayah tersebut – yang terbesar adalah China mendorong Rusia keluar sebagai hegemon terbesar di wilayah tersebut,” Bradley Jardine, direktur pelaksana Oxus Society for Central Asian Affairs di Washington, DC kepada Al Jazeera.

“Banyak pemerintah daerah semakin skeptis terhadap tujuan Rusia di wilayah tersebut dan China telah melakukan upaya untuk meyakinkan mereka atas kedaulatan mereka.”

Administrasi Umum Kepabeanan China menerbitkan data pada hari Rabu (17/5) yang menunjukkan bahwa volume impor dan ekspor China dengan negara-negara Asia Tengah mencapai 173,05 miliar yuan ($24,8 miliar) dalam empat bulan pertama tahun 2023, meningkat 37,3 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Sekitar 55 persen impor China adalah produk energi seperti batu bara, minyak mentah, dan gas alam, katanya, menurut media pemerintah.

Namun, beberapa analis mengatakan pengaruh China di kawasan itu tidak berarti Moskow kurang penting.

China dan Rusia menyetujui kemitraan "tanpa batas" Februari lalu, kurang dari tiga minggu sebelum Rusia memulai invasi skala penuh ke Ukraina.

Xi Jinping berada di Moskow pada bulan Maret di mana dia bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan menandatangani perjanjian untuk membawa hubungan mereka ke dalam "era baru" kerja sama.

Li Yongquan, direktur penelitian Eurasia di Pusat Penelitian Pengembangan Dewan Negara China, mengatakan kepada Global Times yang dikelola negara pada hari Kamis (19/5) bahwa “selama 30 tahun, Asia Tengah telah berada dalam suasana geopolitik yang rumit.

Salah satu alasan mengapa negara-negara kawasan dapat berkembang meskipun terdapat banyak faktor yang tidak stabil adalah karena China dan Rusia telah bekerja sama dalam menjaga keamanan dan stabilitas di kawasan. China dan Rusia memiliki kepentingan yang sama dalam masalah ini.”

]]>
Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev bertukar dokumen selama upacara penandatanganan, menjelang KTT Tiongkok-Asia Tengah di Xian, provinsi Shaanxi, Tiongkok 17 Mei 2023. Foto: Reuters/Florence Lo/Pool.

Berita Baru, Xian – Saat pengaruh Rusia dianggap menurut, Presiden China Xi Jinping berada di pusat kota Xian di mana dia menjadi tuan rumah pertemuan puncak pertamanya dengan para pemimpin dari lima negara Asia Tengah, Kamis (18/5).

Keberadaan Xi Jinping di KTT Asia Tengah itu menunjukkan pengaruh China yang tumbuh di wilayah yang telah lama dianggap Rusia sebagai halaman belakangnya sendiri.

Acara dua hari tersebut mempertemukan para pemimpin Kazakhstan, Kyrgyzstan, Tajikistan, Turkmenistan, dan Uzbekistan yang negara-negaranya sangat penting bagi Belt and Road Initiative (BRI) China yang bernilai triliunan dolar.

KTT Asia Tengah itu diadakan di Xian, kota bersejarah yang pernah menandai dimulainya Jalan Sutra yang terkenal.

Wakil Direktur Jenderal Departemen Urusan Eropa-Asia Tengah, Yu Jun mengatakan pada konferensi pers pada hari Selasa (16/5) bahwa para pemimpin akan bertukar pandangan tentang pembentukan mekanisme kerja sama dan tentang masalah-masalah internasional dan regional yang menjadi perhatian.

Sejumlah kesepakatan diperkirakan akan ditandatangani.

KTT Asia Tengah itu berlangsung bertepatan dengan KTT G7 yang terkenal di Jepang.

Para analis menilai pentingnya KTT Asia Tengah China adalah bahwa hal itu menggarisbawahi pergeseran pola pengaruh di negara-negara bekas Soviet di mana Rusia telah lama berpengaruh.

“Saya akan mengatakan bahwa konflik Ukraina lebih merupakan percepatan dari tren yang sudah ada sebelumnya di wilayah tersebut – yang terbesar adalah China mendorong Rusia keluar sebagai hegemon terbesar di wilayah tersebut,” Bradley Jardine, direktur pelaksana Oxus Society for Central Asian Affairs di Washington, DC kepada Al Jazeera.

“Banyak pemerintah daerah semakin skeptis terhadap tujuan Rusia di wilayah tersebut dan China telah melakukan upaya untuk meyakinkan mereka atas kedaulatan mereka.”

Administrasi Umum Kepabeanan China menerbitkan data pada hari Rabu (17/5) yang menunjukkan bahwa volume impor dan ekspor China dengan negara-negara Asia Tengah mencapai 173,05 miliar yuan ($24,8 miliar) dalam empat bulan pertama tahun 2023, meningkat 37,3 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Sekitar 55 persen impor China adalah produk energi seperti batu bara, minyak mentah, dan gas alam, katanya, menurut media pemerintah.

Namun, beberapa analis mengatakan pengaruh China di kawasan itu tidak berarti Moskow kurang penting.

China dan Rusia menyetujui kemitraan "tanpa batas" Februari lalu, kurang dari tiga minggu sebelum Rusia memulai invasi skala penuh ke Ukraina.

Xi Jinping berada di Moskow pada bulan Maret di mana dia bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan menandatangani perjanjian untuk membawa hubungan mereka ke dalam "era baru" kerja sama.

Li Yongquan, direktur penelitian Eurasia di Pusat Penelitian Pengembangan Dewan Negara China, mengatakan kepada Global Times yang dikelola negara pada hari Kamis (19/5) bahwa “selama 30 tahun, Asia Tengah telah berada dalam suasana geopolitik yang rumit.

Salah satu alasan mengapa negara-negara kawasan dapat berkembang meskipun terdapat banyak faktor yang tidak stabil adalah karena China dan Rusia telah bekerja sama dalam menjaga keamanan dan stabilitas di kawasan. China dan Rusia memiliki kepentingan yang sama dalam masalah ini.”

]]>
https://beritabaru.co/wp-content/uploads/2023/05/Xi-jinping-asia-tengah-300x200.jpg