Lasem – Beritabaru.co https://beritabaru.co Meluruskan Distorsi Informasi Sun, 13 Oct 2024 15:57:53 +0000 id hourly 1 https://beritabaru.co/wp-content/uploads/2019/09/cropped-Berita-Baru-Icon-32x32.png Lasem – Beritabaru.co https://beritabaru.co 32 32 Laga Penentu, China Hadapi Tekanan Berat Sebelum Pertandingan Melawan Timnas Indonesia https://beritabaru.co/laga-penentu-china-hadapi-tekanan-berat-sebelum-pertandingan-melawan-timnas-indonesia/ Sun, 13 Oct 2024 15:57:53 +0000 https://beritabaru.co/?p=187212 Laga Penentu, China Hadapi Tekanan Berat Sebelum Pertandingan Melawan Timnas Indonesia

Beritabaru.co - Tim Nasional China akan menjamu Timnas Indonesia dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada 15 Oktober mendatang. Pertandingan ini akan berlangsung di Qingdao Youth Football Stadium dan menjadi matchday keempat Grup C. Saat ini, Indonesia berada di urutan kelima dengan koleksi tiga poin, sementara China terpuruk di dasar klasemen setelah mengalami kekalahan dalam semua pertandingan sebelumnya, meraih nol poin. Kemenangan atas Indonesia menjadi harga mati bagi Dragon Team. Pemain bintang Wu Lei mengungkapkan bahwa kondisi timnya saat ini berada di bawah tekanan. "Kami berada di bawah tekanan yang mempengaruhi kinerja kami. Dengan 7 pertandingan tersisa, situasinya mungkin tidak sulit berubah," ujar Wu Lei yang dikutip dari Sohu. Setelah absen saat China kalah di markas Australia, Wu Lei menegaskan bahwa ia kini dalam kondisi fit dan siap bertanding melawan Indonesia. "Pertempuran penting akan datang. Kami harus sepenuhnya siap untuk menang dan menunjukkan ketahanan dan agresi di kandang," tegasnya. Duel ini menjadi sangat krusial bagi China yang mencari momentum untuk kebangkitan setelah serangkaian hasil buruk. Di sisi lain, Indonesia berusaha untuk mempertahankan performa positif mereka demi mengamankan peluang di kualifikasi.]]>
Laga Penentu, China Hadapi Tekanan Berat Sebelum Pertandingan Melawan Timnas Indonesia

Beritabaru.co - Tim Nasional China akan menjamu Timnas Indonesia dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada 15 Oktober mendatang. Pertandingan ini akan berlangsung di Qingdao Youth Football Stadium dan menjadi matchday keempat Grup C. Saat ini, Indonesia berada di urutan kelima dengan koleksi tiga poin, sementara China terpuruk di dasar klasemen setelah mengalami kekalahan dalam semua pertandingan sebelumnya, meraih nol poin. Kemenangan atas Indonesia menjadi harga mati bagi Dragon Team. Pemain bintang Wu Lei mengungkapkan bahwa kondisi timnya saat ini berada di bawah tekanan. "Kami berada di bawah tekanan yang mempengaruhi kinerja kami. Dengan 7 pertandingan tersisa, situasinya mungkin tidak sulit berubah," ujar Wu Lei yang dikutip dari Sohu. Setelah absen saat China kalah di markas Australia, Wu Lei menegaskan bahwa ia kini dalam kondisi fit dan siap bertanding melawan Indonesia. "Pertempuran penting akan datang. Kami harus sepenuhnya siap untuk menang dan menunjukkan ketahanan dan agresi di kandang," tegasnya. Duel ini menjadi sangat krusial bagi China yang mencari momentum untuk kebangkitan setelah serangkaian hasil buruk. Di sisi lain, Indonesia berusaha untuk mempertahankan performa positif mereka demi mengamankan peluang di kualifikasi.]]>
https://beritabaru.co/wp-content/uploads/2024/10/library_upload_21_2024_01_996x664_china_823e115-300x200.jpg
Hakam Kurniawan, Kesengsem Lasem, dan Kreasi Kuasai Pandemi https://beritabaru.co/hakam-kurniawan-kesengsem-lasem-dan-kreasi-kuasai-pandemi/ https://beritabaru.co/hakam-kurniawan-kesengsem-lasem-dan-kreasi-kuasai-pandemi/#respond Wed, 09 Feb 2022 23:01:00 +0000 https://beritabaru.co/?p=107326 Lasem

Berita Baru, Tokoh – Sebagai kota pusaka, Lasem tidak bisa lepas dari paparan Pandemi. Situs-situs khas abad ke-19 yang biasanya ramai pengunjung—untuk wisata masa lalu—kali ini lengang. Sentra-sentra batik sepi pembeli. Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang baru menggeliat pun dipaksa untuk lari beradaptasi dengan pasar digital.

Meski demikian, Lasem menolak untuk menyerah. Kreasi berbagai pihak muncul silih berganti untuk melampaui Pandemi COVID-19, khususnya dari anak-anak muda yang tergabung dalam komunitas peduli Lasem.

Salah satu di antaranya adalah Yayasan Lasem Heritage (YLH) atau yang lebih populer dengan sebutan Kesengsem Lasem.

Sebagaimana disampaikan Peneliti Yayasan Lasem Heritage (YLH) Hakam Kurniawan dalam Gelar Wicara Bercerita ke-83 Beritabaru.co pada Selasa (8/2), Kesengsem Lasem menginisiasi dua (2) program untuk kepentingan tersebut, yakni virtual tour dan Pasar Rakyat Lasem.

Virtual tour merujuk pada tamasya daring yang disediakan sebagai alternatif bagi wisatawan yang ingin keliling Lasem tapi terhalang Pandemi.

“Ini adalah bentuk adaptasi kami terhadap Pandemi. Jadi, meski pandemi, orang-orang masih bisa mendatangi dan menikmati situs-situs di Lasem secara daring,” jelas Hakam, sapaan akrabnya.

Program daring ini berkaitan erat dengan cabang-cabang milik Kesengsem Lasem yang Hakam menyebutnya discovery Lasem.

Bagi siapa pun yang mau wisata daring ke Lasem bisa menghubungi kami lewat discovery Lasem,” ungkapnya.

Ketika virtual tour lebih pada bangunan dan situs, maka Pasar Rakyat Lasem pada UMKM.

Hakam menuturkan, progam Pasar Rakyat Lasem ditujukan untuk membantu pelaku bisnis mikro di Lasem agar usahanya tidak jatuh karena pandemi.

Kesengsem Lasem membantu mereka dalam bentuk pemasaran. “Program ini semacam ingin membantu memasarkan produk-produk UMKM di Lasem,” kata Hakam dalam diskusi yang ditemani oleh Rinda Rachmawati, host Beritabaru.co.

Lasem kota Pusaka

Pada Januari 2022, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang meresmikan 32 bangunan di Lasem sebagai Cagar Budaya Kabupaten. Peresmian ini semakin menguatkan kesan bahwa Lasem adalah kota pusaka (heritage city).

Hakam sendiri menyampaikan, Lasem memang unik dan layak untuk menyandang gelar Kota Pusaka. Ada tiga (3) hal setidaknya mengapa Lasem pantas, tegasnya, antara lain: situs-situs masa lalu pecinan yang khas dibanding daerah pecinan lainnya, batik Lasem yang merepresentasikan sejarah, dan tingkat toleransi yang tinggi.

“Batik Lasem itu berkualitas tinggi di pasar dan di Lasem juga tingkat toleransinya bagus. Akulturasi antara Cina dan Jawa masih terjaga hingga hari ini. Contohnya adalah Pesantren di Kauman,” ungkap Hakam.

Lebih jauh, terkait revitalisasi dan konservasi Kota Lasem, menurut Hakam berbagai pihak sudah saling sinergi untuk melakukannya, seperti antara Pemkab, pelaku bisnis, dan masyarakat.

Kendati begitu, Hakam menegaskan bahwa Kesengsem Lasem dan komunitas-komunitas peduli Lasem lainnya komitmen untuk selalu mendampingi Lasem dalam kaitannya dengan rencana pembangunan di dalamnya.

Perlu diketahui, Kesengsem Lasem berdiri sejak 2015 dan bergerak di bidang pelestarian budaya baik benda atau pun non-benda yang ada di Lasem dan sekitarnya.

Pada 2018, Kesengsem Lasem baru didaftarkan menjadi Yayasan, yaitu Yayasan Lasem Heritage. Ada beberapa program yang menjadi prioritas mereka selama ini. Di antaranya adalah membangun klinik belajar, membuat lingkaran diskusi kecil, kelas pelestarian dengan menggandeng institusi bersangkutan, dan sebagainya.

]]>
Lasem

Berita Baru, Tokoh – Sebagai kota pusaka, Lasem tidak bisa lepas dari paparan Pandemi. Situs-situs khas abad ke-19 yang biasanya ramai pengunjung—untuk wisata masa lalu—kali ini lengang. Sentra-sentra batik sepi pembeli. Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang baru menggeliat pun dipaksa untuk lari beradaptasi dengan pasar digital.

Meski demikian, Lasem menolak untuk menyerah. Kreasi berbagai pihak muncul silih berganti untuk melampaui Pandemi COVID-19, khususnya dari anak-anak muda yang tergabung dalam komunitas peduli Lasem.

Salah satu di antaranya adalah Yayasan Lasem Heritage (YLH) atau yang lebih populer dengan sebutan Kesengsem Lasem.

Sebagaimana disampaikan Peneliti Yayasan Lasem Heritage (YLH) Hakam Kurniawan dalam Gelar Wicara Bercerita ke-83 Beritabaru.co pada Selasa (8/2), Kesengsem Lasem menginisiasi dua (2) program untuk kepentingan tersebut, yakni virtual tour dan Pasar Rakyat Lasem.

Virtual tour merujuk pada tamasya daring yang disediakan sebagai alternatif bagi wisatawan yang ingin keliling Lasem tapi terhalang Pandemi.

“Ini adalah bentuk adaptasi kami terhadap Pandemi. Jadi, meski pandemi, orang-orang masih bisa mendatangi dan menikmati situs-situs di Lasem secara daring,” jelas Hakam, sapaan akrabnya.

Program daring ini berkaitan erat dengan cabang-cabang milik Kesengsem Lasem yang Hakam menyebutnya discovery Lasem.

Bagi siapa pun yang mau wisata daring ke Lasem bisa menghubungi kami lewat discovery Lasem,” ungkapnya.

Ketika virtual tour lebih pada bangunan dan situs, maka Pasar Rakyat Lasem pada UMKM.

Hakam menuturkan, progam Pasar Rakyat Lasem ditujukan untuk membantu pelaku bisnis mikro di Lasem agar usahanya tidak jatuh karena pandemi.

Kesengsem Lasem membantu mereka dalam bentuk pemasaran. “Program ini semacam ingin membantu memasarkan produk-produk UMKM di Lasem,” kata Hakam dalam diskusi yang ditemani oleh Rinda Rachmawati, host Beritabaru.co.

Lasem kota Pusaka

Pada Januari 2022, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang meresmikan 32 bangunan di Lasem sebagai Cagar Budaya Kabupaten. Peresmian ini semakin menguatkan kesan bahwa Lasem adalah kota pusaka (heritage city).

Hakam sendiri menyampaikan, Lasem memang unik dan layak untuk menyandang gelar Kota Pusaka. Ada tiga (3) hal setidaknya mengapa Lasem pantas, tegasnya, antara lain: situs-situs masa lalu pecinan yang khas dibanding daerah pecinan lainnya, batik Lasem yang merepresentasikan sejarah, dan tingkat toleransi yang tinggi.

“Batik Lasem itu berkualitas tinggi di pasar dan di Lasem juga tingkat toleransinya bagus. Akulturasi antara Cina dan Jawa masih terjaga hingga hari ini. Contohnya adalah Pesantren di Kauman,” ungkap Hakam.

Lebih jauh, terkait revitalisasi dan konservasi Kota Lasem, menurut Hakam berbagai pihak sudah saling sinergi untuk melakukannya, seperti antara Pemkab, pelaku bisnis, dan masyarakat.

Kendati begitu, Hakam menegaskan bahwa Kesengsem Lasem dan komunitas-komunitas peduli Lasem lainnya komitmen untuk selalu mendampingi Lasem dalam kaitannya dengan rencana pembangunan di dalamnya.

Perlu diketahui, Kesengsem Lasem berdiri sejak 2015 dan bergerak di bidang pelestarian budaya baik benda atau pun non-benda yang ada di Lasem dan sekitarnya.

Pada 2018, Kesengsem Lasem baru didaftarkan menjadi Yayasan, yaitu Yayasan Lasem Heritage. Ada beberapa program yang menjadi prioritas mereka selama ini. Di antaranya adalah membangun klinik belajar, membuat lingkaran diskusi kecil, kelas pelestarian dengan menggandeng institusi bersangkutan, dan sebagainya.

]]>
https://beritabaru.co/hakam-kurniawan-kesengsem-lasem-dan-kreasi-kuasai-pandemi/feed/ 0 https://beritabaru.co/wp-content/uploads/2022/02/bercerita83-233x300.png