Berita Baru, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mendapatkan kepercayaan sebagai Co-Chair Koalisi Menkeu Dunia periode 2021-2023 untuk isu perubahan iklim, Sabtu (13/2).

Penunjukkan ini, menurutnya, berhubungan dengan Negara Indonesia yang selalu menjadikan isu perubahan iklim sebagai perhatian, seperti adanya anggaran khusus (budget tagging) untuk isu tersebut, dibentuknya Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH), dan sebagainya.

"Adanya program-program ini, termasuk Pooling Fund Bencana (PFB) dan aktivasi instrumen pembiayaan inovatif seperti Green Sukuk, sudah membuahkan hasil yang sangat baik untuk Indonesia," kata Mulyani melalui keterangan tertulis pada Sabtu (13/2).

Dalam koalisi yang diinisiasi pada Sidang Tahunan IMF-World Bank pada Oktober 2018 lalu di Bali dan secara resmi diluncurkan saat IMF-World Bank Spring Meeting pada April 2019 ini, Sri Mulyani akan bekerja berdampingan dengan Menteri Keuangan Finlandia sebagai perwakilan negara maju.

Ia berharap, dengan terlibatnya dalam koalisi, Indonesia mampu lebih berperan dalam upaya pengendalian masalah perubahan iklim.

"Selain itu, melalui posisi Co-Chair ini, Indonesia berpeluang memberi kontribusi untuk memajukan dan meningkatkan peran strategis koalisi serta bersinergi dengan forum internasional lainnya, seperti G20 dan ASEAN," jelasnya.

Untuk yang terakhir, Sri Mulyani juga menyinggung bahwa kepercayaan yang ia terima adalah peluang bagi Indonesia dalam hubungannya dengan forum internasional G20 yang Indonesia akan menjadi tuan rumah pada 2022 nanti, termasuk Chairmanship ASEAN pada 2023.

"Jadi, di tengah panggung global ini, tentu Indonesia memiliki posisi strategis untuk menyuarakan kepentingan negara-negar berkembang," pungkasnya.