Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Sukses Redam Berita Hoax Kasus Penculikan Anak, Komnas PA Beri Penghargaan Polres Gresik

Sukses Redam Berita Hoax Kasus Penculikan Anak, Komnas PA Beri Penghargaan Polres Gresik



Berita Baru, Gresik – Komisi Nasional Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) memberikan penghargaan kepada jajaran Kepolisian Resort Gresik atas kinerja dalam mengamankan dan meredam situasi yang kondusif di Wilayah hukum Gresik. Penghargaan diberikan di Mapolres Gresik Jalan Basuki Rahmat, Kelurahan Bedilan, Gresik, Senin (09/03).

Penghargaan itu diberikan kepada Kapolres Gresik AKBP Kusworo Wibowo, Wakapolres Kompol Dhyno Indra Setaydi, Kasat Reksrim AKP Panji P. Wijaya, Kapolsek Cerme AKP Nur Amin dan dua anggota Bhabinkamtibmas.

Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait mengatakan, Komnas PA memberikan apresiasi atas kinjerja Polres Gresik atas isu penculikan anak dan sebagai mitra terbaik.

Ia menceritakan, pasca viralnya berita penculikan yang berhasil diamankan oleh jajaran Kepolisian Resor Gresik selama dua minggu lalu, di Kecamatan Cerme, Gresik, Polres Gresik berhasil membuat masyarakat tetap tenang.

“Penculikan anak itu tidak untuk jual organ tubuh. Dan Polres Gresik langsung dengan memberikan langkah menyeluruh dampak positif untuk bisa membuat masyarakat tenang,” katanya kepada awak media di Mapolres Gresik.

Ia kemudian mengklarifikasi banyaknya informasi di medsos mengenai penculikan anak berisi gambar-gambar yang dipotong organ tubuhnya kemudian dimasukkan kedalam kardus.

“Itu semua gambar dokumentasi dari Komnas Perlindungan Anak yang bukan penculikan anak untuk penjual organ tubuh, tapi itu korban dari kasus kekerasan seksual,” ujarnya kepada Beritabaru.co.

Lebih lanjut, berdasarkan data di Komnas Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) penculikan anak biasanya sebagai eksploitasi ekonomi, diperdagangkan, atau supaya punya anak.

“Dengan sasaran rumah sakit dan tempat lainnya. Namun, Itu tak lepas dari pendekatan pengaruh media yang mengaitkan penculikan dengan penjualan organ tubuh,” sambungnya.

“Bisa dibayangkan Betapa takutnya kita KPAI jika itu terjadi, maka Indonesia ini sudah dalam situasi lebih darurat lagi. Karena penculikan penjualan organ tubuh itu pasti dari kalangan profesional,” tambahnya.

Oleh karena itu tambah Arist, pihaknya memberikan penghargaan kepada Polres Gresik dalam pelopor dalam meredamkan ketakukan masyarakat.

“Kami KPAI memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada jajaran Polres Gresik atas kinerja mengamankan dan meredamkan situasi dan kondisi masyarakat dari isu penculikan anak,” terangnya

Adapun pesan moral dari Komnas PA untuk masyarakat dan semua keluarga di wilayah hukum Gresik untuk tetap memberikan extra perhatian di lingkungan rumah dan di luar rumah.

“Bukan hanya kasus-kasus penculikan, tapi juga kasus kekerasan terhadap anak baik itu seksual fisik dll. Mulai hari ini sampai selamanya Gresik bersih dari kekerasan, penculikan, dan perlakuan salah lainnya. Dan tidak banyak berita bohong di sekitar masyarakat.

Sementara itu, Kapolres Gresik AKBP Kusworo Wibowo menyampaikan banyak terimah kasih kepada Komnas PA yang memang ini sebagai tigas dan tanggung jawab kepolisian.

“Alhamdulillah hari ini Polres Gresik menerima pengargaan dan apresiasi positif dari Komnas Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang langsung dihadiri oleh ketua KPAI di Mapolres Gresik,” katanya

Mantan Kapolres Jember itu menjelaskan apresiasi Ini tidak lepas dari upaya-upaya yang telah dilakukan oleh Polres Gresik terkait penculikan anak di Cerme tanggal 3 Februari 2010 dan Road show ke kecamatan-kecamatan yang memilikii ketakutan akibat penculikan anak, bisa diredamkan.

“Dengan melakukan langkah represif (menahan) tangkap cepat pelaku penculikan. Dan mencegah persekusi pelaku serta road show tatap muka kepada masyarakat yang merasa ketakutan,” terangnya

Dikatakan lebih luas oleh Akpol tahun 200 itu, hala yang harus diingat oleh masyarakat pertama, dengan meningkatkan kewaspadaan kepada anak dengan edukasi yang tak mudah diberikan iming-iming orang asing.

Kedua, dengan diberikannya informasi kepada orang tua untuk tidak takut berlebihan hingga terjadi persekusi pelaku penculikan anak padahal bukan.

Ketiga, dalam menyikapi media sosial harus dengan arif dan bijak. Karena ada konsekuensinya siapa yang menyebarkan dan menulis informasi hoax.

Kapolres juga menegaskan, kejadian penculikan anak di Gresik hanya satu, dan sudah kita tangkap pelakunya. “Yang lain hanya berita bohong dan pemberitaan informasi hoax pun berhenti dan tidak berbohong.”

“Setelah kita road show tidak ada berita bohong penculikan anak, kewaspadaan ditingkatkan, dan tidak ada takut berlebihan yang dirasakan oleh masyarakat terhadap isu penculikan anak ini.”

“Semoga ini menjadi cambuk motivasi bagi kami untuk meningkatkan pelayanan pada masyarakat, khususnya dalam bidang penegakan hukum, pemeliharaan keamanan, dan perlindungan dan pengayoman kepada masyarakat Gresik,” pungkasnya.