Suasana Balkan Memanas, Serbia Malah Pamer Rudal China
Berita Baru, Boegard – Pemerintah Serbia meluncurkan rudal permukaan-ke-udara baru buatan China, sebuah tampilan kekuatan militer pada saat Serbia sedang melakukan tindakan penyeimbangan yang rumit atas invasi Rusia ke Ukraina.
Pembelian sistem rudal China, yang ditampilkan secara publik pada hari Sabtu (1/5), menimbulkan kekhawatiran di Barat dan di antara beberapa tetangga Serbia bahwa pembangunan senjata di Balkan dapat mengancam perdamaian yang rapuh di wilayah tersebut.
Anggota masyarakat dan media diundang ke pameran di lapangan terbang militer Batajnica dekat Beograd, di mana rudal China dan Prancis berbaris di samping helikopter, drone buatan China, dan juga jet tempur Rusia.
“Saya bangga dengan tentara Serbia, saya bangga dengan kemajuan besar,” kata Presiden Serbia Aleksandar Vucic, dikutip dari Reuters.
Presiden Serbia Aleksandar Vucic menghadiri pameran itu dengan dikawal oleh komandan militer yang juga ikut menonton pertunjukan aerobatik yang menampilkan jet MiG-29 yang dirombak yang disumbangkan oleh Rusia pada tahun 2017 .
Presiden Vucic mengatakan sistem senjata bukanlah ancaman, hanya “pencegah yang kuat” terhadap penyerang potensial.
“Kami tidak akan lagi membiarkan siapa pun menjadi karung tinju,” kata Presiden Vucic.
Frasa ‘karung tinju’ tersebut merujuk pada inseden pemboman 78 hari NATO atas Serbia pada tahun 1999 karena serangan mematikan terhadap separatis Kosovo Albania.
Serbia, yang berperang dengan tetangganya pada 1990-an, tidak mengakui kemerdekaan Kosovo, yang dideklarasikan pada 2008.
Beograd masih memiliki hubungan yang ‘dingin’ dengan anggota NATO Kroasia dan Montenegro serta Bosnia.
Salah satu pemimpin separatis Serbia, Bosnia Milorad Dodik juga menghadiri pertunjukan militer pada hari Sabtu (1/5) tersebut.
Meskipun Serbia secara resmi mencari keanggotaan di Uni Eropa, Serbia sebagian besar telah mempersenjatai diri dengan senjata Rusia dan China, termasuk tank tempur T-72, jet tempur MiG-29, helikopter serang Mi-35, dan drone.
Sistem permukaan-ke-udara HQ-22 China yang canggih, yang versi ekspornya dikenal sebagai FK-3, dikirim bulan lalu oleh selusin pesawat angkut Angkatan Udara China dalam apa yang diyakini sebagai pengiriman persenjataan China melalui udara terbesar yang pernah ada di benua biru.
Meskipun Serbia memilih mendukung resolusi PBB yang mengutuk serangan berdarah Rusia di Ukraina, Beograd telah menolak untuk bergabung dengan sanksi internasional terhadap sekutunya di Rusia atau untuk langsung mengkritik kekejaman nyata yang dilakukan oleh pasukan Rusia di Ukraina.
Serbia berusaha untuk menyeimbangkan hubungan dengan NATO, dan aspirasi untuk bergabung dengan UE, dengan aliansi agama, etnis, dan politiknya yang berusia berabad-abad dengan Rusia.