Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Studi AS: Vaksin Tanpa Booster Kemungkinan Tak Efektif Lawan Omicron

Studi AS: Vaksin Tanpa Booster Kemungkinan Tak Efektif Lawan Omicron



Berita Baru,, Inovasi – Sebuah penelitian di AS mengungkapkan bahwa ketiga jenis vaksin COVID-19 yang disahkan di negara tersebut tampaknya secara signifikan kurang protektif terhadap varian Omicron.

Akan tetapi penelitian tersebut juga mengungkapkan bahwa berdasar pengujian laboratorium,  pemberian dosis booster kemungkinan dapat memulihkan sebagian besar perlindungan dari vaksin tersebut.

Studi tersebut dilakukan oleh para peneliti di Rumah Sakit Umum Massachusetts (MGH), Harvard dan MIT yang menguji darah dari orang-orang yang menerima vaksin Moderna, Johnson & Johnson dan Pfizer/Vaksin BioNTech terhadap pseudovirus yang direkayasa menyerupai varian Omicron.

“Netralisasi antibodi “rendah hingga tidak ada” varian dari rejimen reguler ketiga vaksin dua suntikan vaksin Moderna atau Pfizer/BioNTech atau salah satu vaksin dosis tunggal J&J. Tetapi darah dari penerima baru-baru ini dari dosis booster tambahan menunjukkan netralisasi varian yang kuat,” ungkap studi tersebut, sebagaimana dilansir dari Reuters, Rabu (15/12/21).

Para ilmuwan juga menemukan bahwa Omicron lebih menular daripada varian yang menjadi perhatian sebelumnya, bahkan dapat dikatakan hampir dua kali lebih menular daripada varian Delta yang dominan saat ini, yang mungkin akan segera disusul oleh Omicron. Hasilnya sejalan dengan penelitian lain yang baru-baru ini dipublikasikan.

Sebelumnya para peneliti di Universitas Oxford mengatakan pada hari Senin bahwa mereka menemukan rejimen vaksin COVID-19 dua dosis Pfizer dan AstraZeneca  tidak menginduksi antibodi penetral yang cukup terhadap varian baru.

BioNTech dan Pfizer mengatakan pekan lalu bahwa kursus tiga suntikan vaksin COVID-19 mereka mampu menetralkan varian Omicron baru dalam tes laboratorium, tetapi dua dosis menghasilkan antibodi penetralisir yang jauh lebih rendah.

Moderna dan J&J belum merilis data mereka sendiri tentang bagaimana kinerja vaksin terhadap varian baru. J&J menolak mengomentari studi baru dan Moderna tidak menanggapi permintaan komentar.