Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Strategi Jitu Tembus Hibah Riset DRTPM dan BRIN, HISKI Gelar Kajian Inovatif Bersama Dua Pakar Riset

Strategi Jitu Tembus Hibah Riset DRTPM dan BRIN, HISKI Gelar Kajian Inovatif Bersama Dua Pakar Riset



Berita Baru, Jakarta – Dalam upaya mendorong peningkatan kualitas riset di Indonesia, Himpunan Sarjana-Kesusastraan Indonesia (HISKI) bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Universitas Borobudur gelar kajian inovatif bertajuk “Trik & Strategi Tembus Riset DRTPM & BRIN”.

Kegiatan yang berlangsung pada Senin, (10/02/2025), mulai pukul 09.00 hingga 12.00 WIB tersebut terselenggara secara daring melalui platform Zoom Meeting serta disiarkan secara langsung melalui kanal Youtube HISKI Pusat dan Tribun Network.

Librilianti Kurnia Yuki, M.Pd. sebagai pewara membuka kegiatan dengan membacakan susunan acara yang akan berlangsung, lalu dilanjut dengan doa bersama.

Sebelum pemaparan materi, acara diawali dengan sambutan Ketua Umum HISKI, Prof. Dr. Novi Anoegrajekti, M.Hum.

Novi mengawali sambutannya dengan mengucapkan terima kasih pada dua narasumber yang telah hadir dan meluangkan waktu untuk berbagi ilmu dan pengalaman. Ia mengatakan, kajian inovatif ini diselenggarakan sebagai respons atas kebutuhan para anggota HISKI yang sebagian besar adalah para dosen dan peneliti di perguruan tinggi dan lembaga penelitian.

“Oleh karena itu, pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan menuangkan ide dalam format ilmiah proposal menjadi imperatif untuk dikuasai dan menjadi budaya yang dihidupi sebagai kebiasaan,” terangnya.

Dengan menerapkan pandangan mengenai “pendidikan sepanjang hayat”, lanjut Novi, seseorang terpanggil untuk terus belajar, meningkatkan diri, dan meningkatkan kualitas hidupnya.

“Di Indonesia terdapat dua lembaga donor yang membiayai dan menawarkan berbagai skema riset, yaitu BRIN dan DRTPM. Oleh karena itu, pada kesempatan ini HISKI sebagai organisasi profesi menghadirkan dua pembicara sebagai sumber primer yang berkompeten di bidang dua lembaga tersebut,” ujar Guru Besar Universitas Negeri Jakarta tersebut.

Novi menambahkan, kajian ini bertujuan memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai skema pendanaan riset dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) serta BRIN, sekaligus mengungkap trik dan strategi agar proposal penelitian dapat lolos seleksi.

“Dengan menghadirkan para ahli yang berkompeten di bidangnya, diharapkan kajian inovatif ini dapat memberikan wawasan strategis bagi akademisi dan peneliti dalam menyusun proposal riset yang kompetitif dan berkualitas tinggi,” pungkasnya.

Dipandu oleh Sudartomo Macaryus, M.Hum. sebagai moderator, acara ini menghadirkan dua narasumber utama yang kompeten di bidangnya, yaitu Prof. Dr. Didik Sulistyanto dari Universitas Borobudur dan Dr. Obing Katubi, M.Hum. dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Pembicara pertama, Didik Sulistyanto memaparkan materi berjudul “Trik dan Strategi Tembus Riset DRTPM-Kemendiktisaintek 2025”. Sebagai senior advisor di Universitas Borobudur Jakarta, Didik menjelaskan ada tiga skema dalam penelitian administrasi pada DRTPM, di antaranya Skema Penelitian Dasar, Skema Penelitian Terapan dan Skema Penelitian Pengembangan.

“Substansi proposal dinilai berdasar empat hal, rekam jejak yang relevan, urgensi penelitian, metode, dan referensi,” terangnya.

Didik juga menguraikan evaluasi kegagalan penelitian tahun 2024. Seperti kelemahan proposal urgensi riset, kelemahan luaran riset, kelemahan metode riset, dan kelemahan referensi/pustaka.

Strategi Jitu Tembus Hibah Riset DRTPM dan BRIN, HISKI Gelar Kajian Inovatif Bersama Dua Pakar Riset

Berlanjut pembicara kedua, Katubi mempresentasikan materi dengan judul “Trik dan Strategi Tembus Riset BRIN”. Sebagai bagian dari Pusat Riset Preservasi bahasa dan Sastra BRIN, Katubi membagikan wawasan mengenai strategi riset yang dapat menembus seleksi pendanaan dari BRIN.

“Melalui proposal, Anda membuat pengajuan penawaran berupa gagasan, ide, dan pemikiran kepada pihak lain untuk mendapatkan dukungan, persetujuan, izin, dan dana,” ungkapnya.

Selama pengalamannya, Katubi menjelaskan banyak proposal yang gagal karena persoalan administratif. Ia menekankan, para pengaju harus cermat dan teliti membaca buku panduan. “Bacalah panduannya setebal apapun panduan itu serta patuhi, suka atau tidak suka,” tegasnya.

Jika proposal sudah sampai pada penilai atau reviewer, melalui tulisannya, pengusul harus benar-benar mengetahui apa masalahnya, apa yang akan dilakukan dan bagaimana pengusul akan melakukannya. Pengusul harus membuat peninjau terpesona.

Strategi Jitu Tembus Hibah Riset DRTPM dan BRIN, HISKI Gelar Kajian Inovatif Bersama Dua Pakar Riset

Seusai sesi pemaparan presentasi, acara dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab antara narasumber dan audience. Sampai akhir acara, diskusi ini diikuti oleh 285 peserta di Zoom Meeting dan ditonton sebanyal 213 kali di kanal Youtube HISKI dan Tribun Network.

Strategi Jitu Tembus Hibah Riset DRTPM dan BRIN, HISKI Gelar Kajian Inovatif Bersama Dua Pakar Riset