Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Startup Ghana Berjuang untuk Mewakili Penelitian Kanker di Afrika

Startup Ghana Berjuang untuk Mewakili Penelitian Kanker di Afrika



Berita Baru, Inovasi – Di sebuah laboratorium penelitian kecil di ibukota Ghana, Accra, ahli patologi Kafui Akakpo dengan hati-hati mengukir sepotong jaringan kanker payudara menjadi sampel yang lebih kecil untuk segera dibawa melintasi kota ke Yemaachi Biotech.

Yemaachi Biotech adalah sebuah perusahaan rintisan penelitian dan diagnostik di Ghana yang menurut Akakpo dapat mengubah studi kanker Afrika kedepannya.

“Meskipun kanker payudara telah dipelajari secara ekstensif di seluruh dunia, kenyataannya sebagian besar sampel tidak berasal dari Afrika,” kata Akakpo sebagaimana dilansir dari Reuters, Rabu (25/5/22).

Data tentang kanker di Afrika sangat langka. Sementara lebih dari 17% dari populasi dunia, hanya 2% dari peserta studi genom di seluruh dunia adalah keturunan Afrika, menurut data Departemen Kesehatan & Layanan Kemanusiaan AS.

Namun kanker adalah masalah yang berkembang di benua itu, dengan studi Universitas Tunis baru-baru ini memproyeksikan kematian Afrika melebihi rata-rata global sebesar 30% dalam 20 tahun ke depan.

“Mayoritas penelitian medis (di Afrika) difokuskan pada penyakit menular, namun kami memiliki beberapa tingkat kematian akibat kanker tertinggi di mana pun di dunia,” kata Yaw Bediako, CEO dan salah satu pendiri Yemaachi, yang diluncurkan pada tahun 2020 lalu.

Sebagai satu-satunya laboratorium di Ghana yang dilengkapi untuk analisis molekuler, tim Bediako telah mengumpulkan data yang mereka yakini akan memajukan pengembangan obat untuk pasien kanker di seluruh benua dan diaspora.

Startup itu bertujuan untuk membangun arsip genom kanker pertama dari jenisnya pada orang kulit hitam dari seluruh dunia.

Akakpo saat ini sedang mengerjakan penelitian tentang berbagai jenis kanker payudara yang menyerang wanita kulit hitam, yang menurut penelitian dipengaruhi secara tidak proporsional oleh penyakit tersebut. Yang lain akan bertujuan untuk mengurutkan setiap jenis kanker anak di Ghana.

Yemaachi baru-baru ini juga telah meluncurkan kit pengujian rumah pertama di Ghana untuk human papillomavirus (HPV), salah satu penyebab utama kanker serviks.

American Cancer Society memperkirakan lebih dari sepertiga kematian akibat kanker serviks global terjadi di Afrika.

Hanya dalam waktu setahun, Yemaachi telah mengumpulkan sekitar 3 juta dolar dalam pendanaan awal, sebagian besar dari investor Afrika, ditambah 1 juta dolar lagi dari Bill and Melinda Gates Foundation untuk menyelidiki bagaimana orang Afrika menanggapi vaksin COVID-19.

“Pengobatan kanker tidak selalu di klinik. Kebanyakan pengobatan dimulai di meja laboratorium, jadi jika kita ingin menemukan obat di Afrika untuk orang Afrika, maka kita harus memulainya di sini,” kata Emmanuella Amoako, pimpinan urusan klinis di Yemaachi.