Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Sri Mulyani Ungkap UMKM Indonesia Sulit Ekspor
Ilustrasi : Istimewa

Sri Mulyani Ungkap UMKM Indonesia Sulit Ekspor



Berita Baru, Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia dianggap sulit untuk melakukan ekspor. Menurutnya, ada lima kendala yang menyebabkan UMKM sulit melakukan ekspor. 

Pertama adalah dari sisi legalitas. Masih banyak pelaku UMKM yang pemahaman mengenai legalitasnya minim, nomor pokok wajib pajak (NPWP), pentingnya nomor induk berusaha (NIB), hak atas kekayaan intelektual (HAKI), hingga izin prosedur ekspor-impor.

“Beberapa aturan juga seperti pembatasan impor ekspor, izin berusaha, izin usaha industri, izin usaha perdagangan, sertifikasi keamanan pangan, sertifikasi halal, dan juga mahalnya biaya sertifikasi menjadi penghalang. Ini upaya pekerjaan rumah pemerintah yang harus kita sederhanakan,” kata Sri Mulyani dalam acara konferensi 500K eksportir baru: Memacu Ekspor UKM secara virtual, Selasa (20/4/2021).

Kedua, akses pembiayaan. Sri Mulyani mengakui bahwa banyak UMKM nasional yang masih sulit mengakses pembiayaan kepada lembaga keuangan atau perbankan nasional. Ia menilai ini yang juga menjadi salah satu kendala UMKM untuk ekspor.

Sri Mulyani menyebut, rendahnya modal dan agunan, serta mahalnya suku bunga juga menjadi penyebab UMKM nasional sulit berkembang.

“UKM biasanya memiliki akses yang cukup sulit di dalam mendapatkan pembiayaan. Mereka sering dihadapkan pada suku bunga tinggi pada saat mengakses pendanaan dari (lembaga) keuangan, proses serta waktu yang lama untuk mendapat pinjaman, dan minimnya pemahaman akan pembukuan,” ujar Sri Mulyani.

Ketiga, adalah pendampingan. UMKM, kata Sri Mulyani, perlu didampingi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), tata kelola perusahaan, dan daya saing produk. 

Keempat, yakni masalah produksi. Pada area produksi, minimnya standarisasi produk menjadi penghalang UMKM Indonesia untuk dapat menembus pasar global. “Terjadi inkonsistensi dan tidak kontinuitas dari produksi dan kualitas dari produknya,” tuturnya.

Kelima, tambah Sri Mulyani, adalah pemasaran. Menurutnya, UMKM terkendala dengan terbatasnya informasi mengenai peluang pasar dan jangkauan pemasaran. Hal ini pun menjadi salah satu penyebab produknya sulit menembus pasar global. 

“Jalur logistik adalah salah satu lagi yang jadi penghalang, kurangnya infrastruktur transportasi logistik dan IT, rendahnya konektivitas transportasi darat, laut, dan udara di Indonesia menyebabkan mahalnya biaya logistik dan lamanya pengiriman,” tandas Sri Mulyani.