Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Dok. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Spesies Baru Tumbuhan Ditemukan Saat Ekspedisi CAL Kepulauan Karimata



Berita Baru – Kalimantan Barat, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat melakukan kegiatan “Ekspedisi/Jelajah Karimata” di Cagar Alam Laut (CAL) Kepulauan Karimata.

Dalam kegiatan ekpedisi yang dipimpin Kepala Balai KSDA Kalimantan Barat, Sadtata Noor Adirahmanta beberapa waktu yang lalu, ditemukan spesies baru dari tumbuhan berbunga.

“Dari hasil identifikasi tumbuhan yang dilakukan tim Divisi Gunung, tercatat lebih dari 400 jenis tumbuhan mulai dari tumbuhan herba sampai pohon. Namun, salah satu hal yang paling membanggakan dalam ekspedisi kali ini adalah ditemukan dan teridentifikasi satu spesies atau jenis baru dari tumbuhan berbunga.” kata, Sadtata melalui keterangan tertulisnya di Pontianak (21/7/2021).

Tumbuhan dari keluarga Hanguanaceae yang ditemukan itu merupakan jenis baru dari Pulau Karimata Besar.

Sadtata menjelaskan, Hanguana karimatae merupakan Hanguana pertama yang dideskripsikan sebagai spesies baru dari Kalimantan.

TERBIT DI JURNAL ILMIAH

Temuan spesies ini diterbitkan di jurnal ilmiah internasional Blumea pada tanggal 2 Juli 2021 oleh Agusti Randi. Agusti Randi merupakan seorang ahli Botani alumnus Universitas Tanjungpura Pontianak, Kalimantan Barat.

Menurut Sadtata, Hanguana karimatae memiliki ciri khas yang tidak dimiliki oleh spesies Hanguana lainnya.

“Jenis ini memiliki perawakan besar dengan tinggi mencapai 1,6 meter dengan tangkai perbungaan yang tegak dan kokoh setinggi 1 meter. Buah berbentuk bulat yang tidak simetris dan berwarna kuning pucat dengan ujung yang sangat menonjol. Bijinya seperti mangkok dengan tonjolan kecil di pinggirannya. Jenis ini tumbuh pada pinggiran sungai berbatu berair jernih,” terangnya.

Sepanjang pengamatan terhadap spesies ini di lapangan, hanya dijumpai tiga individu. Sehingga untuk status konservasi yang diusulkan berdasarkan kriteria dalam International Union for Conservation of Nature (IUCN) Red List adalah termasuk Critically Endangered (CR) atau Kritis.

“Kriteria CR ini merupakan kriteria yang paling tinggi terhadap kepunahan di alam. Untuk itu, pengamanan kawasan terhadap kerusakan habitat dan konservasi ek situ untuk spesies ini sangat diprioritaskan,” kata Sadtata.

Sadtata menjelaskan, CAL Kepulauan Karimata merupakan kawasan konservasi dengan potensi keanekaragaman hayati yang tinggi dan unik. Namun potensi tersebut belum cukup tergali dan dikenali.

Mempertimbangkan kondisi kawasan dan tantangan yang dihadapi serta keterbatasan yang dimiliki pemangku kawasan, pengembangan kawasan CAL Kepulauan Karimata sebagai destinasi penelitian berbasis masyarakat.

“Penerapan konsep Citizen Science, menjadi pilihan solusi yang paling memungkinkan untuk mewujudkan pengelolaan kawasan yang optimal. Selain, itu diharapkan ke depan jenis-jenis baru akan teridentifikasi dari Cagar Alam Laut ini,” tutupnya.