Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Sosialisasi Parkir Non Tunai Diwarnai Protes, Jukir Serahkan Rompi dan Kartu Scan Code ke Bupati Gresik

Sosialisasi Parkir Non Tunai Diwarnai Protes, Jukir Serahkan Rompi dan Kartu Scan Code ke Bupati Gresik



Berita Baru, Gresik – Peristiwa diluar prediksi terjadi saat sosialisasi parkir non tunai di Jalan Sumatra Perum Gresik Kota Baru (GKB). Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani (Gus Yani) mendapat protes juru parkir sewaktu melakukan sosialisasi parkir cashless kepada pengendara roda dua.

Juru parkir bernama Muhsin yang mengaku sebagai koordinator merasa keberatan jika parkir cashless (non tunai) yang menggunakan QRIS code di smartphone diberlakukan. Dengan logat Bahasa Madura yang kental, Muhsin menyerahkan rompi parkir beserta kartu scan code kepada bupati.

“Saya keberatan pak bupati dengan penerapan parkir non tunai ini,” ujar warga yang ber-KTP Pamekasan Madura itu, Senin (27/12).

Mendapat protes tersebut, Bupati Gus Yani kaget. Dirinya, tidak mempersalahkan protes juru parkir (Jukir) itu. Namun, yang membuat terkejut jukir tersebut malah mempengaruhi rekannya yang lain. Hal ini yang membuat Bupati Gus Yani sempat emosi. Selanjutnya, memanggil jukir yang bernama Muhsin lalu meminta identitasnya.

“Mana identitasmu, kamu warga Pamekasan kok malah bikin ribut soal parkir di Gresik. Jangan memprovokasi yang lain. Tolong ini diperhatikan,” tutur Bupati Gus Yani.

Mendapat nasehat tersebut, Muhsin langsung pergi menjauh. Bupati Gus Yani yang juga didampingi Plt Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Edi Hadisiswoyo, Kepala Dinas Satpol PP Suprapto dan Kapolsek Manyar AKP Windu tetap bersikap tegas memberlakukan parkir non tunai.

Menurut Bupati, alasan sosialisasi dan diterapkan program parkir non tunai ini adalah untuk menuju Gresik Smart City agar tercipta pemerintah yang good government yang transparan serta bisa mengetahui pendapatan dari retribusi parkir.

“Dengan penerapan itu, setiap hari kita bisa mengontrol berapa pendapatan dari parkir,” ungkapnya.

Mantan Ketua DPRD Gresik itu menambahkan, untuk mendukung program penerapan parkir non tunai. Pihaknya bersama instansi terkait seperti Dishub maupun Dinas Satpol PP menempatkan sejumlah petugas dibantu anggota dari kepolisian dan Koramil (Satgas) di sejumlah titik parkir.

“Satgas gabungan itu nantinya rutin melakukan patroli terus memantau agar bisa jalan. Kalau ada jukir yang menarik tunai bisa diputus kontrak. Sebab, tepi jalan umum bukan milik perorangan tapi milik pemerintah daerah,” imbuhnya.

Sementara Yusita (18) mahasiswa asal Perum GKB menyatakan dirinya sempat kaget saat hendak mengendarai motornya setelah parkir. Pasalnya, beberapa petugas Dishub Gresik menghampiri dirinya diminta membayar parkir non tunai.

“Parkir non tunai nyaman juga sih tapi sosialisasinya harus lebih gencar lagi mengingat masyarakat masih terbiasa bayar parkir dengan sistem tunai,” pungkasnya.