Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Soroti Penanganan Covid-19, Presiden: Jakarta dan Jateng Perlu Perhatian Khusus

Soroti Penanganan Covid-19, Presiden: Jakarta dan Jateng Perlu Perhatian Khusus



Berita Baru, Jakarta – Presiden Jokowi menyoroti penanganan Covid-19 di daerah DKI Jakarta dan Jawa Tengah perlu perhatian khusus. Pasalnya, kedua wilayah tersebut mengalami penambahan kasus harian yang siginifkan.

Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi saat membuka rapat terbatas mengenai penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional di Istana Merdeka, Senin (30/11).

“Dua-tiga hari ini, Jateng dan DKI Jakarta. Agar dilihat betul-betul kenapa peningkatan bisa sangat drastis,” ujar Presiden Jokowi.

Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menyebutkan per Minggu (29/11) penambahan kasus positif Covid-19 di Jawa Tengah bertambah 2.036 kasus, sehingga akumulasi kasus positif di Jateng mencapai 54.997 kasus.

Penambahan tersebut merupakan rekor penambahan harian di satu wilayah. Total kasus positif di Jateng tercatat menyumbang 10 persen dari akumulasi kasus positif nasional.

Sumbangan terbanyak masih berasal dari Ibu Kota DKI Jakarta, yakni 134.331 kasus atau 25,4 persen dari total kasus nasional.

Presiden Jokowi juga memerintahkan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian untuk mengingatkan kembali kepala daerah untuk memegang penuh kendali di wilayahnya masing-masing perihal penanganan wabah Covid-19.

“Sudah saya sampaikan keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi,” tegasnya.

“Dengan memegang angka-angka kasus, kasus aktif, angka kesembuhan angka kematian dan indikator-indikator ekonomi yang ada,” imbuh Presiden.

Presiden Jokowi juga meminta agar penanganan pandemi Covid-19 ini dilakukan secara hati-hati. Sebab, dari data yang ia terima, per 29 November kemarin kasus aktif di Indonesia kembali meningkat menjadi 13,4 persen.

Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan pekan lalu sebesar 12,78 persen. Selain itu, Jokowi juga menyoroti tingkat kesembuhan di Indonesia yang kini menurun dari 84,03 persen pekan lalu menjadi 83,44 persen.