Sofyan Djalil: BPN akan Luncurkan Sertifikat Elektronik
Berita Baru, Jakarta – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil mengatakan, pemerintah akan meluncurkan sertifikat elektronik pada tahun ini.
Hal tersebut disampaikan Sofyan dalam Penyerahan Sertifikat Tanah Untuk Rakyat Se-Indonesia di Istana Negara, Selasa, 5 Januari 2021.
“Tahun 2021, BPN akan meluncurkan sertifikat elektronik yang saat ini berbagai infrastruktur sedang kami siapkan untuk mendukung pelaksanaan pelayanan secara digital. Seperti validasi buku tanah warga dan menyusun berbagai peraturan yang terkait dengan sertifikat elektronik,” kata Sofyan dikutip di kanal Youtube Sekretariat Negara, Selasa (5/1).
Sofyan mengungkapkan, bahwa Kementerian ATR saat ini sudah melaksanakan transformasi digital. Sebagai layanan pertanahan yang telah berbasis digital antara lain pengecekan sertifikat tanah, hak tanggungan elektronik, roya, dan informasi zona nilai tanah.
Sofyan menyebut, dengan digitalisasi tersebut telah menyelesaikan sengketa, praktek-praktek mafia tanah, tumpang tindih sertifikat, dan memotong jalur birokrasi. Ia mengatakan, saat ini dengan 4 layanan elektronik sekitar 40 persen antrian di kantor BPN menjadi berkurang.
Hingga tahun 2020, kata Sofyan, ATR telah memberlakukan hak tanggungan secara elektronik secara penuh di seluruh Indonesia.
“Layanan hak tanggungan elektronik itu dimaksudkan untuk memberikan kontribusi terhadap kemudahan masyarakat dalam mendapatkan akses kredit sejumlah Rp 1,7 triliun. Saat ini pinjaman di bank semua telah menggunakan hak tanggungan elektronik,” ujar Sofyan.
Adapun dalam kesempatan ini Jokowi menyerahkan 584.407 sertifikat tanah di 26 provinsi dan 273 kabupaten/kota.
Menurut Sofyan, pembagian sertifikat adalah bagian dari stimulus serta meningkatkan peningkatan ekonomi di tengah Pandemi Covid-19. Menurutnya, dengan sertifikat masyarakat berkesempatan mendapatkan akses permodalan di samping ada kepastian hukum tentang tanah mereka.
“Kami laporkan, bahwa ATR/BPN telah mengeluarkan produk PTSL 5,4 juta tahun 2017, 9,8 juta 2018, 11,2 juta 2019 dikarenakan Covid-19 dan adanya refocusing anggaran tahun 2020 terealisasi sebanyak 6,8 juta bidang,” tandas Sofyan.