SKDR Jatim Dapati 114 Kasus Suspek Hepatitis Akut
Berita Baru, Jakarta – Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan secara resmi Kejadian Luar Biasa (KLB) kasus hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya, pada 15 April 2022.
Sementara itu, jumlah laporan dari berbagai negara terus bertambah. Di Indonesia juga sudah ada 3 anak yang diduga terkena penyakit ini.
Berdasarkan data Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR) Jawa Timur, pada minggu pertama hingga minggu ke-17 Tahun 2022 (per 4 Mei 2022), telah ditemukan 114 kasus suspek (menunjukkan gejala) jaundice (kuning) akut atau hepatitis akut di 18 kabupaten/kota di Jawa Timur.
“Minggu ke-14 hingga minggu ke-17 cenderung mengalami kenaikan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur (Dinkes Jatim), dr. Erwin Astha Triyono SpPD dalam rilisnya, Kamis (5/5), dikutip dari detik.com.
Sebagai catatan, data SKDR tersebut adalah kasus suspek hepatitis akut yang dilaporkan dengan usia secara umum. Yakni tidak spesifik anak-anak atau kurang dari/sama dengan 16 tahun.
“Jadi, hingga saat ini masih belum ditemukan pasien positif hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya di Jawa Timur,” jelas dr Erwin.
Oleh sebab itu, Dinkes Jatim mengimbau masyarakat khususnya anak-anak dan orang tua untuk selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, serta disiplin menerapkan protokol kesehatan.
“Untuk mencegah dan mengendalikan penularan hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya di Jawa Timur, kami menghimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati namun tetap tenang,” ujar dr. Erwin.