Situasi Kemanusiaan Suriah Belum Stabil, Bantuan PBB Terhambat Kekerasan dan Penjarahan
Berita Baru, Suriah – Badan-badan kemanusiaan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) pada Selasa (10/12) mengatakan situasi kemanusiaan di Suriah belum stabil, dengan berlanjutnya pertempuran dan penjarahan yang dilaporkan di daerah ibu kota Damaskus sementara situasi di sebelah barat laut negara itu relatif tenang.
Sebagaimana dilansir dari laman Xinhua News pada Rabu (11/12/2024), Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) melaporkan adanya sejumlah tantangan dalam pengiriman bantuan di beberapa wilayah di Suriah timur laut. “Serangan udara dan aksi kekerasan lainnya terus dilaporkan di Damaskus, daerah pedesaan Damaskus, Daraa, dan As-Sweida,” kata OCHA. “Beberapa kasus penjarahan di gudang-gudang penyimpanan bantuan, termasuk gudang-gudang milik badan PBB dan Bulan Sabit Merah Arab Suriah, juga dilaporkan.”
Badan-badan PBB dan para mitranya mengatakan sedang berusaha mengidentifikasi skala dari penjarahan yang dilaporkan.
Jam malam diberlakukan di Damaskus dan daerah pedesaannya, Latakia, serta Tartous dari pukul 17.00 hingga 05.00 waktu setempat. “Meskipun layanan publik yang vital secara bertahap telah kembali beroperasi, pembatasan pergerakan, termasuk jam malam, telah menghambat penyaluran barang dan jasa,” kata OCHA.
Badan kemanusiaan itu menerima laporan dari daerah-daerah yang relatif tenang bahwa para pengungsi yang menyelamatkan diri dari konflik selama dua pekan terakhir telah kembali ke rumah mereka.
“Seluruh 11 pusat penerimaan yang telah dibuka di Idlib untuk menampung keluarga-keluarga pengungsi sudah dalam keadaan kosong per Senin (9/12),” kata OCHA. Para mitra OCHA di wilayah Suriah timur laut melaporkan bahwa warga terus berdatangan ke lokasi-lokasi pengungsian, imbuh badan tersebut.
PBB dan para mitranya melanjutkan aktivitas distribusi bantuan di saat situasi keamanan kondusif. Menurut OCHA, operasi lintas perbatasan dari Turkiye terus berlanjut tanpa hambatan.
“Rekan-rekan kami di bidang kemanusiaan menginformasikan bahwa 25 truk yang membawa bantuan PBB telah menyeberang ke Suriah barat laut,” kata kantor tersebut. “Sembilan truk yang membawa lebih dari 200 ton bantuan makanan telah menyeberang melalui Bab Al-Salam, sementara 16 truk menyeberang melalui Bab Al-Hawa.”
Para mitra PBB juga mengerahkan 16 tim medis keliling untuk mendukung respons di daerah-daerah yang kurang terlayani dan kamp-kamp pengungsian. Dana Kependudukan PBB (UNFPA) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan telah mendistribusikan perlengkapan kesehatan, bedah, dan pengobatan pascatrauma untuk membantu sejumlah rumah sakit.
Sementara itu, Program Pangan Dunia (WFP) melaporkan harga pangan di pasar-pasar di seluruh Suriah mengalami peningkatan tajam. Dalam dua pekan terakhir, lebih dari 20 mitra PBB telah menyalurkan bantuan makanan kepada lebih dari 590.000 orang di Suriah barat laut.
Menurut badan tersebut, WFP dan para mitranya telah menyediakan makanan untuk lebih dari 40.000 orang di Aleppo, Hama, Homs, Latakia, Deir El Zor, Raqqa, dan Hasaka.
Komisariat Tinggi PBB untuk Urusan Pengungsi (UNHCR) mendistribusikan bantuan tunai untuk musim dingin kepada lebih dari 6.000 rumah tangga di Idlib dan Aleppo utara, serta menyalurkan 1.500 paket bantuan utama ke Idlib dalam kerja sama dengan para mitranya.