Singgung Korea Utara, Presiden Yoon Serukan Dialog Bersama Dengan China dan Jepang
Berita Baru, Seoul – Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol mengajak dialog tiga arah dengan China dan Jepang dalam membahas berbagai masalah, termasuk masalah keamanan dan perubahan iklim, Sabtu (12/11).
Pada pertemuan puncak para pemimpin Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) plus China, Jepang dan Korea Selatan, Presiden Yoon mendesak upaya bersama yang lebih kuat untuk mengatasi krisis masa depan ‘yang kompleks’.
Dilansir dari Reuters, beberapa masalah yang dimaksud adalah terkait dengan perang dan pelanggaran hak asasi manusia, keamanan negara, krisis pangan dan energi yang dipicu oleh oleh perubahan iklim.
Presiden Yoon juga mengatakan serangkaian provokasi dan upaya Korea Utara untuk meningkatkan kemampuan nuklir dan misilnya merupakan ancaman serius bagi komunitas internasional.
Dalam sebuah pernyataan, Presiden Yoon menekankan bahwa jika Korea Utara meluncurkan rudal balistik antarbenua (ICBM) lagi serta melakukan uji coba nuklir ketujuh, masyarakat internasional harus menanggapi dengan satu suara.
Pada saat yang sama, Korea Selatan akan mencari dukungan ekonomi untuk Korea Utara jika memutuskan untuk melakukan denuklirisasi.
Para pemimpin ASEAN menyatakan keprihatinan atas program nuklir Korea Utara, yang bertentangan dengan norma-norma internasional dan PBB. Mereka meminta Korea Utara untuk berhenti mengancam perdamaian regional dan menanggapi pembicaraan denuklirisasi.
Presiden Yoon diperkirakan akan mengadakan pertemuan dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida pada hari Minggu di Phnom Penh di sela-sela KTT ASEAN, menurut kantor berita Yonhap dengan mengutip kantor kepresidenan Korea Selatan.
Presiden Yoon juga akan mengadakan pertemuan dengan Presiden AS Joe Biden serta pertemuan puncak trilateral dengan Biden dan Kishida pada hari Minggu (13/11).