Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Seorang petugas keamanan memeriksa puing-puing mobil di lokasi ledakan yang menewaskan seorang jurnalis di Aden, Yaman. Foto: Reuters.
Seorang petugas keamanan memeriksa puing-puing mobil di lokasi ledakan yang menewaskan seorang jurnalis di Aden, Yaman. Foto: Reuters.

Sindikat Jurnalis Yaman Mengutuk Serangan Bom yang Menewaskan Jurnalis Rasha Abdullah al-Harazi



Berita Baru, Aden – Seorang jurnalis Yaman yang sedang mengandung tewas dalam serangan bom mobil yang menargetkan kendaraan korban di kota Aden, Yaman selatan, pada Selasa (9/11), kata para pejabat.

Jurnalis itu bernama Rasha Abdullah al-Harazi. Ia merupakan jurnalis yang bekerja untuk saluran televisi satelit Asharq yang berbasis di Uni Emirat Arab dan sedang mengandung.

Al-Harazi dan anaknya Jawad meninggal di tempat kejadian, sementara suaminya, Mahmoud al-Atmi, juga seorang jurnalis, terluka parah dan dirawat di rumah sakit dalam kondisi kritis, kata para pejabat. Tiga pejalan kaki juga terluka, tambah mereka.

“Wartawan di Yaman membayar harga yang mahal untuk pekerjaan mereka, dan menjadi sasaran semua pihak dalam konflik,” kata Pusat Hak Asasi Manusia Teluk (GCHR) dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis (11/11), dikutip dari Al Jazeera.

“Mereka menghadapi berbagai macam pelecehan, ancaman dan intimidasi untuk mencegah mereka melakukan pekerjaan jurnalistik mereka, yang terbaru adalah penggunaan alat peledak untuk membunuh mereka,” tambah pernyataan itu.

“GCHR mengutuk penargetan brutal terhadap jurnalis yang tidak bersalah, dan berbagi kesedihan dan kesedihan dengan keluarga, teman, dan kolega mereka,” tambahnya, menyerukan otoritas lokal di Aden untuk melakukan “penyelidikan komprehensif dan independen” atas pembunuhan al- Harazi.

Sindikat Jurnalis Yaman mengutuk insiden itu dalam sebuah pernyataan, menggambarkannya sebagai “kejahatan yang mengerikan dan belum pernah terjadi sebelumnya yang menargetkan jurnalis tak bersenjata saat mereka dalam perjalanan ke rumah sakit”.

Sindikat itu juga mengatakan pihaknya khawatir insiden itu merupakan “indikator fase baru dan kekerasan yang menargetkan jurnalis di Yaman”.

Ledakan itu terjadi di lingkungan Aden di Khormaksar ketika al-Harazi dan keluarganya sedang menuju ke dokter, kata para pejabat, seperti dilaporkan dari Al Jazeera.

Ledakan itu merupakan ledakan yang terbaru yang mengguncang kursi pemerintah yang diakui secara internasional.

Pihak berwenang masih menyelidiki kasus tersebut. Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan bom tersebut.

Perdana Menteri Maeen Abdulmalik Saeed menyebut ledakan itu sebagai ‘serangan teroris’ yang disebabkan oleh alat peledak rakitan yang tersangkut di kendaraan korban.

Kota Aden telah diguncang oleh beberapa ledakan dalam beberapa tahun terakhir yang diduga dilakukan oleh afiliasi lokal kelompok bersenjata al-Qaeda dan ISIL (ISIS).

Pemberontak Houthi yang didukung Iran juga menargetkan kota itu dengan rudal balistik dan pesawat tak berawak yang sarat bahan peledak.

Bulan lalu, sedikitnya delapan orang tewas dalam ledakan bom mobil di dekat pos pemeriksaan keamanan di luar bandara internasional Aden di Khormaksar. Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

Aden telah menjadi pusat pemerintahan Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi yang diakui secara internasional sejak Houthi mengambil alih ibu kota Sanaa pada tahun 2014, yang memicu perang saudara Yaman.