Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Sikap Politik PAN Menuai Penolakan
Dewan Syura DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Maman Imanulhaq di diskusi bertajuk Ngebut Munas Parpol di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (20/7/2019)(KOMPAS.com/Haryantipuspasari)

Sikap Politik PAN Menuai Penolakan



Beritabaru.co, Jakarta – Pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden tahun 2019 telah resmi berakhir setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan pasangan Joko Widodo – KH. Ma’ruf Amin sebagai pemenang di penghujung bulan Juni.

Sejak diumumkannya hasil hitung cepat pada April lalu, sikap politik partai pendukung pasangan Prabowo Subianto – Sandiaga Uno disinyalir mulai terbelah.

Sikap Partai Demokrat yang secara terang-terangan menerima hasil quick-count, yang disusul dengan bertemunya elit Partai Amanat Nasional (PAN) dengan Presiden Jokowi, menebalkan keyakinan publik terhadap spekulasi tersebut.

Pertemuan Jokowi dan Prabowo di stasiun Masa Rapid Transportation (MRT) Jakarta pada Sabtu (13/7) juga diartikan oleh sebagian elit dan pengamat politik sebagai awal dari rekonsiliasi. Walhasil konfigurasi pembagian kursi kabinet 2019-2024 semakin membingungkan.

Baru-baru ini, PAN disebut sebagai salah satu partai non-pendukung Jokowi-Ma’ruf yang berpeluang mendudukkan kadernya di kursi kabinet mendatang

Berita tersebut mendapatkan penolakan tegas dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), salah satu pendukung utama pasangan Jokowi-Ma’ruf.

Hal itu disampaikan oleh anggota Dewan Syuro DPP PKB, KH. Maman Imanulhaq dalam diskusi Polemik bertajuk “Ngebut Munas Parpol” di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (20/7).

Kyai Maman mengatakan, partainya akan menolak bergabungnya PAN karena jejak politiknya tidak konsisten ketika berada dalam suatu koalisi. Ia mengingatkan sikap politik partai berlambang matahari itu yang mendukung Prabowo-Sandi, padahal kadernya telah diakomodir dalam kabinet yang masih berjalan.

“Partai politik harus memiliki integritas dan loyalitas terhadap sebuah koalisi”. Tutur Kyai Maman.

Ia juga menghimbau kepada partai politik yang tidak mendukung pasangan Jokowi-Ma’ruf agar lebih baik tetap berada pada jalur oposisi. [Aziz]