Siemens Energy Berencana Perluas Kerja Sama dengan Irak
Berita Baru, Berlin – Perusahaan energi asal Jerman, Siemens Energy berencana perluas kerja sama dengan Irak, dengan mengembangkan proyek-proyek dengan kapasitas lebih dari 6 gigawatt dalam lima tahun ke depan.
Hal itu disampaikan oleh seorang juru bicara Siemens Energy pada hari Jumat (13/1) kepada Reuters, dimana kerja sama itu akan melibatkan pembangunan pembangkit listrik konvensional serta mengembangkan energi terbarukan dan menstabilkan jaringan listrik.
CEO Siemens Energy Christian Bruch berencana untuk menandatangani nota kesepahaman tentang rencana tersebut dengan Menteri Kelistrikan Irak Ziyad Ali pada Jumat (13/1), menurut juru bicara itu.
Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani mengunjungi Berlin pada hari Jumat (13/1) bersama dengan delegasi tingkat tinggi, di mana dia akan bertemu dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz.
“Pasokan listrik yang andal adalah dasar bagi masyarakat yang stabil,” kata Bruch kepada Reuters. “Elektrifikasi sebagian besar seluruh negara adalah salah satu tugas terpenting bisnis kami.”
Bruch mengatakan perusahaan akan berupaya untuk memastikan bahwa ini dicapai secepat mungkin bersama dengan mitranya di Irak.
Siemens Energy mengatakan peta jalan saat ini terkait dengan perjanjian 2019 yang mencakup proyek dengan volume lebih dari 1 gigawatt pada 2023.