Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Timeline Virus Korona
(Foto: GridID)

Setengah Tahun Berlalu, Berikut Timeline Penyebaran Virus Korona



Berita Baru, Jakarta Coronavirus Disease (Covid-19) menjadi kado pahit bagi seleuruh dunia di awal tahun 2020. Muncul di Wuhan China pada Desember 2019, kini virus telah menjadi pandemi global dan menyebar ke 215 negara.

Menurut worldometers.info jumlah terinfeksi virus Korona saat ini, 29 Juni 2020 (setengah tahun berlalu), telah mencapai 10,3 juta lebih kasus, dengan jumlah kematian di atas 500 ribu jiwa dan berhasil sembuh sebanyak 5,6 juta orang.

Berikut ini merupakan timeline perjalanan virus korona menyebar ke seluruh dunia beserta beberapa peristiwa penting lain di dunia sejak kemunculannya. Timeline ini diambil dan disarikan dari kantor berita Reuters.

Desember 2019

31 Desember 2019: China Memperingatkan WHO tentang 27 kasus ‘virus pneumonia’ di pusat kota Wuhan.

Januari 2020

1 Januari: Pihak berwenang China menutup pasar hewan Wuhan setelah mengetahui beberapa pasien adalah penjual atau pedagang di pasar.

11 Januari: Kematian pertama akibat virus, yakni seorang pria berusia 61 tahun. Tes yang dilakukan pemerintah China menunjukkan adanya jenis virus korona baru (COVID-19).

13 Januari: Pasien COVID-19 pertama di luar China, yaitu di Thailand.

15 Januari: Jepang mengkonfirmasi kasus pertamanya.

20 Januari: Korea Selatan mengkonfirmasi kasus pertamanya.

22 Januari: WHO mengadakan pertemuan darurat dengan otoritas kesehatan di seluruh dunia. Direktur jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan virus korona baru belum merupakan keadaan darurat internasional.

23 Januari: China mengeluarkan aturan karantina wilayah pertama bagi jutaan orang di Wuhan dan Hubei ketika jumlah kematian karena virus meningkat menjadi 18.

24 Januari: Kasus pertama dikonfirmasi di Eropa, yaitu di Prancis.

25 Januari: China melarang perdagangan satwa liar di Wuhan setelah muncul dugaan bahwa virus berasal dari hewan.

26 Januari: Amerika Serikat mengkonfirmasi kasus pertamanya.

27 Januari: Amerika Serikat memperingatkan warganya agar tidak bepergian ke China.

30 Januari: WHO menyatakan wabah itu menjadi darurat kesehatan global yang menjadi perhatian internasional.

Februari 2020

1 Februari: Amerika Serikat, Singapura, Rusia dan Australia melarang pendatang asing yang dalam waktu dekat pernah singgah di China.

2 Februari: Kematian pertama karena virus korona di luar China yaitu di Thailand. Korban adalah seorang pria berusia 44 tahun.

4 Februari: Hong Kong melaporkan kematian pertamanya. Macau menutup kasino. American Airlines Group dan United Airlines Holdings Inc menangguhkan penerbangan ke Hong Kong.

5 Februari: Sekitar 3.700 penumpang dikarantina di atas Princess Diamond di lepas pantai Jepang setelah 10 orang dinyatakan positif. Lebih dari 700 penumpang akhirnya dinyatakan positif dan 14 orang meninggal. Kapal dikarantina selama hampir sebulan.

7 Februari: Li Wenliang meninggal dunia. Kematiannya memicu duka masyarakat dan kemarahan terhadap pemerintah yang jarang terjadi.

11 Februari: Penasihat medis senior pemerintah China memberi tahu Reuters bahwa wabah ini mungkin akan berakhir pada bulan April.

12 Februari: Kematian pertama di Iran.

15 Februari: Kematian pertama di Eropa, yaitu seorang turis Tionghoa lanjut usia yang dirawat di Perancis.

22 Februari: Italia mengunci daerah utara Lombardy dan Veneto yang mengalami loncajakan kasus hebat.

24 Februari: Kuwait, Bahrain, Oman dan Irak mencatat kasus pertama mereka. Korban pernah berada di Iran. WHO mengatakan wabah itu masih bisa diatasi dan bersikeras masih terlalu dini untuk menyatakan COVID-19 sebagai pandemi.

25 Februari: Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS memperingatkan warganya untuk mulai mempersiapkan penyebaran virus. Austria, Swiss, dan Kroasia melaporkan kasus pertama mereka.

26 Februari: Italia dan Iran muncul sebagai episenter baru, menggantikan China.

28 Februari: S&P 500 mengalami penurunan mingguan terbesar sejak krisis keuangan 2008 karena kekhawatiran akan resesi global. Lebih dari $ 5 triliun dihapus dari nilai pasar global.

Maret 2020

1 Maret: Kematian pertama di AS, berasal dari sebuah panti jompo di dekat Seattle. Lokasi itu kemudian dikunci.

2 Maret: WHO masih bersikeras menyatakan bahwa COVID-19 tampaknya masih bisa dikendalikan meskipun virus menyebar jauh lebih cepat di luar China.

3 Maret: Pasar mulai jatuh. Federal Reserve AS memangkas suku bunga setengah persen untuk mencoba membendung kejatuhan ekonomi dari epidemi.

4 Maret: Dugaan pertama virus bisa menular kepada hewan, yaitu seekor anjing di Hong Kong.

5 Maret: California mengumumkan status keadaan darurat. Irak melarang warga melakukan salat Jumat setelah terjadi kematian pertama di Baghdad.

6 Maret: Secara global, jumlah orang yang terinfeksi melebihi 100.000 dan jumlah ematian di atas 3.400.

9 Maret: Harga minyak mentah anjlok 25%, kekalahan harian terbesar sejak Perang Teluk 1991, ketika Arab Saudi dan Rusia memulai perang harga. Rusia menolak pengurangan minyak yang disarankan oleh OPEC+ untuk mengatasi penurunan permintaan.

10 Maret: Italia tutup.

11 Maret: Bank of England memangkas suku bunga setengah poin persentase. Pemerintah Inggris mengumumkan pengeluaran anggaran yang dirancang untuk mencegah resesi.

12 Maret: Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dikarantina selama dua minggu setelah istrinya dinyatakan positif.

13 Maret: Presiden Trump menyatakan status darurat nasional dan mengeluarkan batuan federal sebesar US$ 50 miliar.

14 Maret: Prancis dan Spanyol Lockdown. Australia memerintahkan pendatang asing untuk mengisolasi diri. Negara-negara lain mulai memberlakukan pembatasan.

15 Maret: The Fed kembali memangkas suku bunga.

17 Maret: Presiden Trump mengusulkan untuk membantu warganya dengan mengirimkan cek masing-masing hingga US$ 1.000. Brasil melaporkan kematian pertamanya. Uni Eropa melarang wisatawan luar datang.

19 Maret: Korban tewas akibat COVID-19 di Italia melebihi China. Rusia mencatat kematian pertamanya. COVID-19 sudah menyebar ke lebih dari 170 negara.

20 Maret: California mengeluarkan aturan “stay at home”, sebuah aturan yang berlum pernah terjadi sebelumnya. New York memerintahkan bisnis yang tidak penting ditutup.

24 Maret: Komite Olimpiade Internasional dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengumumkan penundaan Olimpiade Musim Panas 2020. India Lockdown.

25 Maret: Kongres AS mengeluarkan paket bantuan virus korona senilai US$ 2 triliun, bantuan terbesar dalam sejarah AS.

27 Maret: Afrika Selatan memulai karantina wilayah. Kenya, Republik Demokratik Kongo dan negara-negara Afrika lainnya mencoba mengendalikan kota-kota.

April 2020

2 April: Kasus yang dikonfirmasi menembus 1 juta.

5 April: Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dikarantina setelah ada indikasi terinfeksi COVID-19.

8 April: Wuhan dibuka kembali.

10 April: Angka kematian mencapai global 100.000 dan kasus yang dikonfirmasi lebih dari 1,6 juta.

13 April: Beberapa negara Eropa mulai mengurangi pembatasan. Spanyol memulai kembali konstruksi dan manufaktur, sementara Austria dan Italia mengizinkan toko-toko tertentu untuk dibuka kembali. Anak-anak Denmark dapat kembali ke sekolah.

14 April: Presiden Trump menghentikan pendanaan untuk WHO karena penanganan pandemi yang kurang.

25 April: Angka kematian global lebih dari 200.000 dan kasus yang dikonfirmasi hampir 3 juta.

Mei 2020

4 Mei: J. Crew Group Inc mengajukan perlindungan kebangkrutan. Pada minggu-minggu berikutnya, Neiman Marcus Group dan J.C. Penney Co Inc juga mengajukan perlindungan kebangkrutan.

8 Mei: Tingkat pengangguran AS melonjak 14,7%.

9 Mei: Avianca Holdings bangkrut. LATAM Airlines Group juga mengajukan kebangkrutan.

11 Mei: Ribuan orang mengunjungi Shanghai Disneyland.

13 Mei: WHO mengatakan bahwa COVID-19 bisa menjadi endemik seperti HIV dan tidak akan pernah hilang.

14 Mei: PBB memperingatkan krisis penyakit mental global.

15 Mei: Jumlah kematian global lebih dari 300.000 dan kasus yang dikonfirmasi mendekati 4,5 juta.

18 Mei: Trump mengatakan dia menggunakan hydroxychloroquine sebagai obat pencegahan COVID-19 meskipun ada peringatan medis terhadap penggunaan obat tersebut. Namun kemudian uji coba WHO mengatakan obat itu hanya sedikit bermanfaat untuk pasien COVID-19.

22 Mei: Hertz Global Holdings Inc mengajukan perlindungan kebangkrutan.

24 Mei: Polisi Hong Kong menembakkan gas air mata dan meriam air untuk membubarkan ribuan orang yang memprotes rencana China untuk memberlakukan undang-undang keamanan nasional, bertentangan dengan pembatasan yang diberlakukan untuk membatasi penyebaran virus. Lapangan Santo Petrus dibuka.

25 Mei: George Floyd, seorang Afrika-Amerika berusia 46 tahun, meninggal setelah seorang petugas polisi berlutut di lehernya selama hampir 9 menit. Insiden itu memicu protes terhadap rasisme dan kebrutalan polisi di seluruh dunia berminggu-minggu. Sementara para pakar kesehatan memperingatkan kegiatan itu dapat membantu menyebarkan virus.

29 Mei: Presiden Trump mengakhiri hubungan AS dengan WHO atas penanganan wabah dan menuduh WHO sebagai organisasi boneka Cina.

Juni 2020

7 Juni: Jumlah kematian global melebihi 400.000 dan kasus yang dikonfirmasi mendekati 7 juta.

8 Juni: Selandia Baru mencabut semua pembatasan sosial dan ekonomi kecuali kontrol perbatasan, dan menjadi salah satu negara pertama yang kembali ke normalisasi pra-pandemi.

12 Juni: Beijing menutup enam pasar makanan besar dan menunda rencana beberapa siswa untuk kembali ke sekolah setelah melaporkan kasus baru.

15 Juni: Inggris mengizinkan toko ritel dibuka kembali.

16 Juni: Presiden Honduras Juan Orlando Hernandez didiagnosis virus corona, demikian pula istri dan dua pembantunya.

23 Juni: Rusia menjadi negara tertinggi ketiga jumlah kasus COVID-19, dengan jumlah 599.705 kasus.

25 Juni: Bank Dunia mengatakan bahwa wabah misterius Nigeria dapat mendorong 5 juta orang ke dalam kemiskinan.

26 Juni: jumlah kasus mengalami lonjakan, Texas dan Florida kembali menutup terstoran.

28 Juni: Jumlah kematian global melebihi 500.000 dan jumlah kasus terkonfirmasi melebihi 10 juta.