Setelah Setahun Pembunuhan Soleimani, Komandan Iran Bersumpah akan ‘Melawan’
Berita Baru, Internasional – Pada hari Jumat (01/01), komandan senior Iran Esmail Ghaani mengatakan, pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani oleh AS tidak akan menghalangi perlawanan Iran. Hal itu disampaikan ketika meningkatnya ketengan antara AS dan Iran menjelang peringatan pertama serangan pesawat tak berawak yang menewaskan Soleimani pada 3 Januari 2020.
Pemimpin Pasukan Quds Pengawal Revolusi itu dituduh mendalangi serangan milisi yang berpihak pada Iran terhadap pasukan AS di wilayah Irak.
Beberapa hari setelah serangan pesawat tak berawak AS, Iran pun membalas dengan serangan roket di pangkalan udara Irak tempat pasukan AS ditempatkan. Bahkan dalam situasi siaga pasukan Iran secara keliru menembak jatuh sebuah pesawat penumpang Ukraina yang lepas landas dari Teheran.
Esmail Ghaani yang menggantikan Soleimani sebagai kepala pasukan elit Quds, mengatakan pada hari Jumat bahwa Iran masih siap untuk menanggapi (pembunuhan Soleimani).
“Dari dalam rumah Anda sendiri, mungkin muncul seseorang yang akan membalas kejahatan Anda,” katanya pada acara yang disiarkan televisi untuk memperingati hari jadi Universitas Teheran.
“Kejahatan Amerika tidak akan menghalangi pasukan Quds untuk melanjutkan jalur perlawanannya,” tambahnya.
Sementara itu, menjelang peringatan, dua pembom B-52 AS terbang di atas Timur Tengah pada hari Rabu (30/12). Menurut para pejabat AS, hal itu sebagai pesan pencegahan ke Iran menjelang peringatan pertama kematian Soleimani.
Pada hari Kamis, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menuduh Presiden AS Donald Trump berusaha membuat dalih untuk menyerang Iran. Ia juga mengatakan, Teheran akan membela diri.
Adapun pada peringatan tersebut, rencananya akan dihadiri oleh perwakilan dari sekutu dan gerakan regional Iran di Lebanon, Irak, Suriah, Yaman dan Gaza, Mereka juga akan berbicara pada acara peringatan hari Jumat.