Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Seorang nelayan Filipina melihat kapal Penjaga Pantai China berpatroli di Beting Scarborough yang disengketakan, 5 April 2017. Foto diambil 5 April 2017. Foto: Reuters/Erik De Castro.
Seorang nelayan Filipina melihat kapal Penjaga Pantai China berpatroli di Beting Scarborough yang disengketakan, 5 April 2017. Foto diambil 5 April 2017. Foto: Reuters/Erik De Castro.

Sering Diprovokasi, Filipina Layangkan Surat Protes ke China



Berita Baru, Manila – Filipina layangkan surat protes ke China setelah secara sepihak China menyatakan larangan penangkapan ikan di Laut China Selatan, Selasa (31/5).

Filipina juga mengeluhkan pelecehan dan pelanggaran yurisdiksinya oleh penjaga pantai China.

Surat protes itu dilayangkan oleh Kementerian Luar Negeri Filipina, dengan sebuah pernyataan yang menuduh kapal-kapal China mengganggu misi penelitian ilmiah kelautan bersama serta kegiatan eksplorasi energi di dua lokasi di zona ekonomi eksklusif (ZEE) Filipina, menurut laporan Reuters.

Dalam pernyataan lain, ia mengecam pengenaan moratorium penangkapan ikan oleh China yang bertujuan untuk regenerasi stok ikan, larangan tahunan yang mencakup perairan di dalam ZEE Vietnam dan Filipina.

Kedutaan China di Manila tidak segera menanggapi permintaan komentar atas pernyataan Filipina, yang mengacu pada perkembangan pada bulan Maret dan April.

Kemenlu Filipina mengatakan tindakan penjaga pantai itu “tidak konsisten dengan lintas damai dan jelas merupakan pelanggaran yurisdiksi maritim Filipina.”

Tidak disebutkan mengapa menunggu lebih dari sebulan untuk mengomentari insiden tersebut.

Protes tersebut menunjukkan tantangan ke depan bagi Presiden terpilih Ferdinand Marcos, yang akan memiliki tindakan penyeimbangan yang rumit dalam mengejar hubungan ekonomi yang lebih kuat dengan China.

Meski demikian, Presiden Macros enggan untuk dipermalukan oleh provokasi-profokasi yang dilakukan China di kawasan Laut China Selatan.

Menurut para analis, Presiden Macros yang memenangkan kursi presiden pada awal Mei lalu akan lebih ‘melihat’ ke China daripada ke Amerika Serikat.

Namun, pekan lalu, Presiden Macros mengatakan mengatakan dia akan mempertahankan wilayah berdaulat dan menentang perambahan China.

Pernyataan itu mengikuti percakapan dengan Presiden China Xi Jinping di mana dia mengatakan dia akan meningkatkan hubungan bilateral ke tingkat yang baru.

Filipina dan China secara historis memiliki hubungan yang sulit atas klaim teritorial China yang luas dan perilaku penjaga pantai dan armada penangkapan ikannya di Laut China Selatan, yang dilalui setidaknya $2,4 juta perdagangan laut setiap tahun.