Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Sergey Lavrov Desak Israel dan Palestina Menghindari Eskalasi Lebih Lanjut

Sergey Lavrov Desak Israel dan Palestina Menghindari Eskalasi Lebih Lanjut



Berita Baru, Internasional – Pada Minggu (29/1), Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, mendesak Israel dan Palestina untuk menunjukkan tanggung jawab “maksimum” dan menghindari tindakan yang dapat memperburuk situasi.

“Pada 28 dan 29 Januari, Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov mengadakan pembicaraan telepon dengan Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen dan Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Maliki. Lavrov meminta mitra Israel dan Palestina untuk menunjukkan tanggung jawab maksimum dan menahan diri dari tindakan apa pun yang dapat memprovokasi eskalasi lebih lanjut dari situasi ini,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

Pernyataan itu juga mengatakan bahwa Moskow “sangat prihatin” dengan babak baru kekerasan di zona konflik Palestina-Israel, yang mungkin memicu dimulainya kembali konfrontasi bersenjata skala penuh.

Seperti dilansir dari Sputnik News, pengumuman itu muncul di tengah laporan bahwa Pasukan Pertahanan Israel (IDF) akan mengirim dua kompi infanteri untuk membantu polisi di Yerusalem dan dekat Tepi Barat sebagai bagian dari langkah-langkah untuk memperkuat keamanan internal nasional setelah beberapa insiden penembakan mematikan yang terjadi di sana awal pekan ini.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menjanjikan tanggapan “kuat, cepat” terhadap berbagai serangan teror. Sementara itu, Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir mengatakan setelah rapat kabinet keamanan pada hari Sabtu bahwa dia akan mengusulkan undang-undang yang mengizinkan hukuman mati terhadap teroris.

Pada hari Sabtu, dua orang terluka akibat penembakan di Kota Daud, sebuah situs arkeologi di Yerusalem. Insiden itu memenuhi syarat sebagai dugaan serangan teror dan terjadi kurang dari 24 jam setelah seorang pria bersenjata Palestina melepaskan tembakan di dekat sebuah sinagoga di Yerusalem Timur. Tujuh orang tewas akibat penembakan di lingkungan Neve Yaakov, yang disebut sebagai serangan teror.

Kedua serangan itu terjadi setelah serangan besar-besaran tentara Israel di kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat, di mana setidaknya sembilan warga Palestina tewas dan lebih dari 16 lainnya luka-luka. Sebagai tanggapan, militan yang berbasis di Gaza menembakkan rudal ke Israel yang dicegat oleh sistem pertahanan udara Iron Dome. Serangan roket tersebut memicu serangan pesawat tak berawak Israel ke Jalur Gaza, yang diduga menargetkan area pelatihan militan.