Serangan Udara Israel Hantam Damaskus, 2 Tentara Suriah Terluka
Berita Baru, Damaskus – Serangan udara Israel hantam Damaskus hingga membuat 2 tentara Suriah terluka, menurut laporan kantor berita negara Suriah, Rabu (19/7).
Kantor berita SANA melaporkan pada Rabu pagi bahwa pertahanan udara Suriah telah menghadapi rudal-rudal Israel yang diluncurkan pada pukul 12.25 pagi waktu setempat (21:25 GMT) dari Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.
SANA juga mengatakan pihaknya berhasil “menembak jatuh sebagian besar dari mereka”.
Dengan mengutip sumber-sumber militer Suriah, SANA juga melaporkan dua tentara Suriah terluka dalam serangan rudal tersebut dan ada “beberapa kerugian materi”.
Sementara itu, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), sebuah pemantau perang yang berbasis di Inggris, mengatakan serangan udara ini menandai kali ke-20 Israel telah menyerang target-target di Suriah sejauh ini tahun ini.
Serangan tersebut menyasar posisi militer dekat bandara di kota Dimas serta jalan raya Beirut-Damascus di sebelah barat ibu kota, di mana anggota elit dari tentara Suriah ditempatkan, menurut pemantau tersebut.
SOHR, yang memiliki jaringan sumber yang luas di negara yang dilanda perang ini, mengatakan rudal-rudal tersebut mengenai gudang kelompok bersenjata Lebanon, Hezbollah, sekutu pemerintah Suriah, dan menyebabkan kebakaran.
Israel telah melakukan ratusan serangan udara di bagian-bagian Suriah yang dikuasai pemerintah dalam beberapa tahun terakhir, tetapi jarang mengakui tanggung jawabnya.
Serangan udara Israel terakhir yang dilaporkan di Suriah adalah pada tanggal 2 Juli, ketika militer Suriah mengatakan Israel telah menyerang daerah di dekat kota Homs, Suriah bagian tengah, menyebabkan kerusakan materi tetapi tidak ada korban.
Israel juga beberapa kali menyerang bandara internasional di Damascus dan kota Suriah utara, Aleppo, dalam beberapa tahun terakhir, seringkali menyebabkan fasilitas-fasilitas tersebut tidak beroperasi sementara waktu.
Meskipun Israel jarang mengomentari serangan-serangannya di Suriah, negara itu berkali-kali menyatakan bahwa mereka tidak akan membiarkan musuh bebuyutan mereka, Iran, memperluas keberadaannya di wilayah Suriah.