Sepakat Pernyataan AS, Rusia Sebut ‘Anggota G7 Ketinggalan Zaman’
Berita Baru, Internasional – Mengutip Sputnik, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan Moskow setuju dengan pernyataan Presiden Trump bahwa anggota G7 sudah ‘ketinggalan zaman’.
“Pertama-tama, saya akan mengatakan bahwa kita telah memperhatikan pernyataan presiden AS bahwa dia melihat G7, seperti saat ini, sebagai ‘kelompok negara yang sangat ketinggalan zaman,’ yang ‘tidak mewakili dengan tepat apa yang sedang terjadi di dunia.’ Kami setuju dengan hal ini,” ujar Maria Zakharova dalam sebuah pernyataan Selasa (2/6).
Zakharova juga menekankan Rusia percaya bahwa masalah yang berkaitan dengan politik dan ekonomi global tidak dapat diselesaikan dalam ‘klub eksklusif negara-negara Barat.’
“Jadi, secara umum menunda pertemuan KTT G7 pada dasarnya sudah berada di jalan yang benar. Tetapi itu tidak menjamin representasi yang benar-benar universal. Misalnya, jelas bahwa rencana serius yang berkaitan dengan dampak global hampir tidak dapat dilaksanakan tanpa partisipasi dari China,” tegas Zakharova.
Selain itu, Zakharova juga memuji anggota G20 yang ditawarkan Presiden Trump sebagai format yang efisien.
Namun, di lain pihak, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell menyatakan bahwa Washington tidak dapat mengubah format atau keanggotaan secara permanen.
“Saya juga ingin menekankan fakta bahwa hak prerogatif ketua G7, dalam hal ini Amerika Serikat, adalah untuk mengeluarkan undangan tamu, dan undangan tamu mencerminkan prioritas tuan rumah. Tetapi mengubah keanggotaan, mengubah format secara permanen adalah bukan merupakan hak prerogatif dari ketua G7,” Borrell mengatakan pada konferensi pers.
Pernyataan Borrell dan Zakharova itu muncul setelah Presiden Trump dan Presiden Putin membahas pentingnya rezim pengontrol senjata yang efektif dan tindak lanjut dari pertemuan G7 ke depan melalui percakapan telepon pada 1 Juni.
Setelah pembahasan kedua kepala negara tersebut, Kremlin mengeluarkan pernyataan bahwa Presiden Trump telah memberi pengarahan kepada Presiden Putin terkait ide Presiden Trump untuk mengadakan pertemuan puncak G7 dalam format yang diperluas.
Sebelumnya, pada tanggal 30 Mei, Presiden Trump mengatakan bahwa ia bermaksud menunda pertemuan G7 hingga September 2020 dan mengundang Rusia, India, Korea Selatan, dan Australia untuk berpartisipasi dalam pertemuan tersebut.
Pada gilirannya, Gedung Putih kemudian mengatakan KTT G7 yang diperluas itu akan membahas “masa depan China.”
“Saya tidak merasa bahwa G7 ini dengan tepat mewakili apa yang sedang terjadi di dunia. Ini adalah kelompok negara yang sangat ketinggalan zaman,” ujar Presiden Trump pada 30 Mei.
Sementara itu, mengutip AFP News, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menolak keras rencana Presiden Trump yang akan mengundang Rusia dalam KTT G7.
Sebelumnya, Rusia pernah masuk dalam G7 dan waktu itu forum itu bernama G8. Namun karena Rusia menginvasi dan merebut Krimea dari Ukraina dan mengklaim sebagai wilayahnya, Rusia diusir dari forum tersebut.