Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Afghanistan

Seorang Warga Amerika Serikat Diculik di Afghanistan



Berita Baru, Internasional – Pejabat Amerika Serikat mengkonfirmasi kepada CNN bahwa seorang warga Amerika Serikat diculik di Provinsi Khost, Afghanistan timur. Dilaporkan, korban bekerja sebagai kontraktor di Afghanistan.

Lebih lanjut, pejabat tersebut juga mengatakan bahwa upaya untuk melacak dan menemukan pelaku penculikan sedang berlangsung. Ia juga mencatat bahwa korban penculikan itu tidak bekerja pada militer Amerika Serikat pada saat penculikan.

Bagi CNN, masih belum jelas apakah korban penculikan tersebut memang bekerja pada militer Amerika Serikat atau tidak.

“Kesejahteraan dan keselamatan warga Amerika Serikat di luar negeri adalah salah satu prioritas tertinggi Departemen Luar Negeri. Kami tidak memiliki komentar lebih lanjut.” Kata juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Kamis (06/02).

Penculik Diduga Kelompok Taliban

Penculikan itu terjadi ketika pemerintahan Trump menimbang pengurangan pasukan yang signifikan di Afghanistan.

Menurut laporan Special Inspector General for Afghanistan Reconstruction, ada 8.204 “serangan yang diprakarsai musuh” selama tiga bulan terakhir. tahun 2019.

Sekitar 37% dari serangan itu dianggap “berhasil,” dan merugikan pihak militer Afghanistan, polisi, pasukan koalisi internasional atau korban sipil.

Pemerintah mengatakan sedang mempertimbangkan pengurangan jumlah pasukan Amerika Serikat yang memerangi kelompok-kelompok teroris. Dari sekitar 12.000 menjadi 8.600.

Taliban memang telah memiliki sejarah tersendiri terkait penculikan warga Amerika Serikat. Termasuk seorang profesor Amerika Serikat yang dibebaskan pada tahun 2019 bersama dengan koleganya dari Australia.

Dua tahun sebelumnya, kelompok pemberontak membebaskan seorang wanita Amerika Serikat dan suaminya dari Kanada serta ketiga anak mereka.

Seorang warga Amerika Serikat lainnya yang diyakini tengah disandera oleh kelompok dari Afghanistan atau Pakistan: penulis Paul Overby (70). [Ipung]