Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Seorang Remaja Tewas dan 14 Lainnya Terluka dalam Ledakan Kembar Yerusalem

Seorang Remaja Tewas dan 14 Lainnya Terluka dalam Ledakan Kembar Yerusalem



Berita Baru, Internasional – Seorang remaja laki-laki tewas dan sedikitnya 14 lainnya terluka dalam dua ledakan terpisah di Yerusalem pada Rabu pagi (23/11) waktu setempat.

Polisi menyebut ledakan itu sebagai “serangan teror gabungan,” dan mengidentifikasi korban tewas sebagai warga negara Kanada berusia 16 tahun yang merupakan mahasiswa di Yeshiva (seminari Yahudi) di Yerusalem dan meninggal karena luka-lukanya tak lama setelah ledakan tersebut.

Seperti dilansir dari Xinhua News, ledakan itu disebabkan oleh alat peledak, kata polisi dalam sebuah pernyataan. Salah satunya meledak di halte bus dekat pintu masuk kota, tempat ramai di mana puluhan penumpang menunggu bus di pagi hari. Yang lainnya terjadi kurang dari satu jam kemudian di sebuah stasiun bus di Ramot, lingkungan pemukiman Yerusalem.

Eli Bin, direktur jenderal layanan medis darurat Magen David Adom Israel, mengatakan kepada wartawan bahwa setidaknya 14 lainnya terluka, dengan beberapa di antaranya dalam kondisi serius.

Perdana Menteri Israel, Yair Lapid, mengadakan pertemuan berekaitan dengan penilaian keamanan dengan pejabat keamanan senior, kata kantornya dalam sebuah pernyataan.

Kan TV milik negara melaporkan bahwa polisi mencurigai perangkat tersebut diaktifkan melalui ponsel.

Kepala Polisi Kobi Shabtai mengatakan kepada wartawan di tempat kejadian bahwa perangkat itu mungkin ditempatkan oleh dua penyerang, atau lebih.

“Ini adalah peristiwa kompleks dengan fitur yang belum pernah kita lihat selama bertahun-tahun,” kata Shabtai, mengacu pada gelombang serangan bom oleh militan Palestina yang mengguncang kota-kota Israel selama 1993-2009.

Shabtai mengatakan bahwa pasukan polisi sedang memindai halte bus dan bus di seluruh kota untuk kemungkinan bahan peledak tambahan dan mendesak warga untuk waspada terhadap paket yang mencurigakan.

Serangan itu terjadi ketika Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengadakan pembicaraan untuk membentuk pemerintahan koalisi baru setelah sekutu sayap kanan partai Likud memenangkan pemilihan parlemen.

Dalam perang Timur Tengah 1967, Israel menduduki Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem Timur, semuanya diklaim oleh Palestina, dan telah menguasai atau memblokade daerah-daerah ini sejak saat itu.