Seniman Bandung Tjutju Widjaja Raih Gelar Doktor Ilmu Seni Rupa ITB di Usia Lanjut
Berita Baru, Jakarta — Seniman asal Bandung Tjutju Widjaja raih gelar doktor Ilmu Seni Rupa dan Desain di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada usia 79 tahun dengan tugas akhir sapuan kaligrafi Cina.
Diketahui, tema yang diangkat dalam sidang disertasinya 9 Desember 2020 kemarin yakni mengenai kelenteng perempuan di Bandung dan para pendeta yang seluruhnya perempuan (Zhai Ji).
Tema tersebut, kata dia bertolak dari kenangan masa kecil saat diajak ibunya ke sebuah kelenteng perempuan di Bandung.
Minimnya referensi, Tjutju akhirnya melakukan penggalian dengan upaya melakukan observasi mengenai eksistensi pendeta perempuan di kelenteng tersebut.
Beberapa kelenteng di Bandung kata dia hingga saat ini masih punya pendeta perempuan, meskipun jumlahnya hanya sekitar seratus orang di berbagai tempat.
Menurut pengakuan Tjutju, dia mendapat cerita miris mengenai asal-usul para pendeta perempuan itu di kelenteng sejak 1930-an. Dan selama ini keberadaan mereka tidak diketahui publik sebab mereka menjaga jarak dengan orang asing.
“Sebagian dari mereka adalah bayi yang ditolak keluarganya karena berkelamin perempuan lalu dititipkan ke kelenteng. Dalih lain yaitu karena sudah banyak anak perempuan di keluarga, atau berkonflik dengan mertuanya,” terang Tjutju, dikutip dari laman resmi ITB, Minggu (27/12).
Sementara itu, dilansir dari Tempi, Tjutju melanjutkan studi di usia lanjut karena ada penyesalan. Selulus Sekolah Menengah Atas, kuliahnya Cuma bertahan sekitar setahun di beberapa kampus. Padahal orangtuanya punya harapan besar supaya Tjutju berpendidikan tinggi.
“Kenapa saya waktu muda tidak benar- benar sekolah,” katanya
Usai anak-anaknya besar dan mendapat dorongan dari suami, Tjutju kuliah lagi pada usia 61 tahun. Mulai dari program diploma 3 tahun, dia melanjutkan ke program S1 di Universitas Kristen Maranatha, Bandung.
“Dulu saya kira kuliahnya cuma seni rupa aja ternyata macam-macam, jadi tantangan buat saya bisa enggak,” tambahnya.
Dia berhasil lulus dengan predikat cum laude pada 2008. Sementara studi S2 di ITB, dia lulus pada 2010. Pada 2017, Tjutju mulai menjadi mahasiswi program doktoral ITB.
Disertasi Tjutju berjudul Representasi Feminisme Kelenteng Perempuan dan Zhai Ji (Pendeta Perempuan) di Bandung.
Mengutip dari laman ITB, dosen pembimbingnya yaitu Setiawan Sabana, Ira Adriati, serta Rudy Harjanto. Ketua sidang terbuka doktoralnya yaitu Yasraf Amir Piliang, dengan para penguji Andryanto Rikrik Kusmara, Nurdian Ichsan, serta Ariessa Pandanwangi.