Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Seni Memulai Mimpi ala Anugerah Putra

Seni Memulai Mimpi ala Anugerah Putra



Berita Baru, Tokoh – Kita adalah apa yg kita pikirkan. Pikiran sederhana membimbing siapa pun berperilaku sederhana, begitu juga sebaliknya.

Termasuk hal yang sama, seperti disampaikan Anugerah Putra Manager bidang Outreach di Campaign.com dalam sesi Perspektif Beritabaru.co pada Rabu (23/6), adalah ketika kita ingin mulai melakukan sesuatu.

Saat kita memiliki impian, kata Putra, hal pertama yang harus selesai adalah pola pikir. Yakni mode berpikir yang tidak terlalu muluk, dalam arti memulainya saja dulu.

“Iya, memang harus begitu. Kita mulai saja dulu. Kesalahan terbesar kita dalam menanggapi mimpi adalah kita sudah memikirkan tahap ke-1000, padahal tahap pertama saja kita belum memulai,” ungkapnya.

Namun, seperti banyak dialami pemuda, untuk “memulai saja dulu” rupanya tidaklah semudah saat mengucapkannya. Banyak dari kita sudah terlalu khawatir sebelum eksekusi langkah pertamanya, sehingga yang terjadi adalah penundaan dan penundaan.

Menurut Putra, rasa khawatir di awal seperti itu muncul karena kita tidak benar-benar tahu apa yang sedang kita lakukan. Bahasa lainnya, khawatir adalah anak kandung dari ketidaktahuan.

Jika kita paham dengan baik apa yang kita kerjakan, sasaran kita siapa, fokus kita ke mana, produk kita apa, dan sebagainya, kekhawatiran tidak akan sekali-kali berani menghampiri. Soalnya kita paham dan barangkali inilah yang disebut sebagai kesadaran awal.

“Jadi, jika boleh memetakan, tahap pertamanya adalah membangun pola pikir, kemudian yg kedua melakukan riset terkait isu apa yang akan kita bidik berikut hal lainnya yang diperlukan, dan baru setelah itu kita mulai melangkah,” kata Putra.

“Kalau skenarionya begitu, kemungkinan besar rasa khawatir itu tidak ada. Ya soalnya kita sudah riset,” tambahnya.

Apakah ketika sudah demikian akan bebas hambatan? Jelas tidak, jawab Putra. Hambatan akan selalu ada dan yang paling mengerikan darinya adalah keinginan untuk cepat populer, lekas mendapatkan perhatian khalayak.

Dalam diskusi yang ditemani oleh Davida R. Khusen ini, Putra juga berbagi kisah tentang betapa tantangan dalam aktivisme sosial adalah keinginan untuk cepat besar.

Segalanya tidak bisa instan, tegas Putra. Untuk menjadi raja bajak laut, seseorang tidak saja harus melalui beragam badai di samudra, tetapi juga mengambil hati para bajak laut lainnya yang tentu sulitnya tanpa umpama.

Begitu pula dengan aktivisme sosial. Kita harus melahap pengabaian demi pengabaian dulu sembari tetap komitmen pada apa yang sudah menjadi tujuan kita baru kemudian akan mendapatkan respons yang baik dari khalayak.

“Intinya, ketika langkah awal kita diabaikan, itu bukan berarti kita gagal. Itu hanya cara Tuhan agar kita berbenah, evaluasi, dan mencobanya lagi,” terang Putra.

“Dan saat kita sudah bisa komitmen dalam situasi yang sedemikian rupa, barulah kita membuka ruang kolaborasi,” ujarnya menambahi.

Campaign.com dan ruang untuk tumbuh bersama

Beberapa hal yang kita bahas di muka adalah salah satu kerja mulia yang Campaign.com selalu diskusikan dengan para kolaboratornya, yakni sebagai sebentuk fasilitas agar semua organisasi sosial yang bergabung dengan Campaign.com tidak berhenti di tengah jalan.

Sebagai Social Action Platform yang dilahirkan untuk membantu berbagai macam organisasi sosial dalam hal promosi, donatur, dan dukungan massa, adalah tepat jika yang Campign.com lakukan demikian.

Belum lagi, kita tahu bahwa terhitung hingga sekarang, Campaign.com sudah menggaet sekitar 300 organisasi sosial, menyelenggarakan 223.000 aksi, dan menyalurkan sebanyak 1.26 M dari puluhan donatur yang memercayainya.

Bahasa kasarnya, siapa pun bisa menangkap, apa yang disampaikan Anugerah Putra sebagai bagian melekat Campaign.com tentang “How to fisrtly do something” bukanlah fiksi belaka, tetapi sudah terbukti dari capaian Campaign.com tersebut.

“Ya, poinnya, kita tidak boleh buru-buru, ini pertama. Dan kedua, kurangi kompetisi atau buang sajalah pikiran itu, ganti dengan semangat kolaborasi. Jika tumbuh bersama lebih efektif, kenapa harus tumbuh sendiri,” ungkap Putra.

Sebagai tambahan, alasan kenapa Campaign.com bisa dipercaya ratusan organisasi dan puluhan donatur adalah sebab ia berpijak pada empat (4) nilai inti, yakni social only, have fun, full collaboration, dan ruang aman.

Dengan paradigma ini, Campaign.com bisa menjangkau wilayah kesehatan, pendidikan, kesetaraan, dan lingkungan; menggaet beragam kolaborator; bekerja dengan tidak monoton; menjamin adanya kenyamanan dalam menyuarakan pendapat; dan yang terpenting terbebas dari prasangka politik.