Semua Latihan NATO di Ukraina Anti-Rusia, Kata Diplomat
Berita Baru, Internasional – Semua latihan militer yang dilakukan oleh NATO di Ukraina adalah anti-Rusia, kata Aleksey Polishchuk, kepala departemen CIS kementerian luar negeri Rusia seperti dilansir dari Sputnik News.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, mengatakan bahwa kebijakan untuk menarik Ukraina ke NATO dan menyebarkan rudal di dekat perbatasan Rusia adalah tindakan provokatif militer yang serius, hingga konflik skala besar di Eropa.
Pada tahun 2021, tujuh latihan bersama Kiev dan negara-negara aliansi berlangsung di wilayah Ukraina, sementara pada tahun 2022 akan ada sembilan latihan lagi, kata diplomat itu.
“Skala, cakupan wilayah dan durasi latihan bersama antara Ukraina dan negara-negara NATO berkembang. Semua latihan dihubungkan oleh satu konsep dan memiliki orientasi anti-Rusia,” kata Polishchuk.
Saat ini ada sekitar 10.000 personel militer negara-negara NATO yang ditempatkan di fasilitas militer dan pangkalan angkatan laut di Ukraina, di mana 4.000 di antaranya berasal dari Amerika Serikat.
“Instruktur Barat melatih militer Ukraina, mengajarkan cara melakukan operasi ofensif, termasuk di daerah perkotaan. Ini secara langsung melanggar Perjanjian Minsk tahun 2015, yang menurutnya, sebaliknya, semua formasi bersenjata asing, peralatan militer, dan tentara bayaran harus ditarik dari negara. Garis negara-negara Barat ini berdampak negatif pada penyelesaian konflik di Donbas,” kata pejabat itu.
Dalam beberapa minggu terakhir, ketegangan di sekitar Ukraina telah diperparah oleh dugaan penumpukan pasukan Rusia di dekat perbatasan Ukraina dan klaim persiapan untuk invasi. Moskow telah berulang kali membantah tuduhan itu, menunjuk pada aktivitas militer NATO di dekat perbatasan Rusia, yang dianggapnya sebagai ancaman bagi keamanan nasionalnya. Rusia juga mengatakan bahwa mereka memiliki hak untuk memindahkan pasukan di dalam wilayah kedaulatannya sendiri sesuai keinginannya.
Ukraina telah bercita-cita untuk bergabung dengan NATO sejak KTT Bucharest 2008 ketika aliansi tersebut sepakat bahwa baik Ukraina dan Georgia suatu hari akan menjadi anggotanya, namun kedua negara belum memasuki proses formal untuk keanggotaan.