Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Semester I, Dewas KPK Tindak Lanjuti 14 Kasus Dugaan Pelanggaran Etik
Konferensi Pers Dewan Pengawas KPK (Foto : KPK)

Semester I, Dewas KPK Tindak Lanjuti 14 Kasus Dugaan Pelanggaran Etik



Berita Baru, Jakarta – Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (Dewas KPK) mengajak masyarakat untuk turut serta dalam pengawasan KPK. Hal tersebut dikarenakan tanggung jawab besar KPK kepada publik

“Sehingga penting untuk melakukan pengawasan ini secara bersama-sama,” ujar Tumpak Hatorangan Panggabean dalam konferensi persnya, Selasa (4/8).

Selama Semester I/2020, Dewan Pengawas telah menerima dan menindaklanjuti 14 kasus dugaan pelanggaran kode etik yang bersumber dari laporan pengaduan pihak internal dan eksternal KPK.

Menurut Tumpak, Dewan Pengawas akan menggelar persidangan etik atas beberapa kasus pelanggaran kode etik pada bulan Agustus 2020.

Dewan Pengawas KPK, lanjut Tumpak selama semester pertama tahun 2020 telah menerima dan menindaklanjuti 105 surat pengaduan atas pelaksanaan tugas dan wewenang KPK.

“Adapun perihal pengaduan yang diterima Dewan Pengawas KPK antara lain terkait pemblokiran rekening yang diduga tidak terkait dengan perkara tindak pidana korupsi, penanganan perkara yang berlarut-larut seperti kasus R.J. Lino, dan lain-lain,” jelasnya.

Dalam rangka pelaksanaan fungsi pengawasan, Dewas KPK telah menggelar dua Rapat Koordinasi Pengawasan yakni pada 27 April 2020 untuk Triwulan 1 dan 23 Juli 2020 untuk Triwulan 2.

“Untuk Rapat Koordinasi Pengawasan Triwulan 2, Dewan Pengawas mendengar penjelasan Pimpinan KPK mengenai tindak lanjut yang telah dilakukan atas isu/permasalahan yang telah disepakati pada triwulan 1. Kemudian, bersama Pimpinan KPK, Dewas menyepakati 20 isu/permasalahan baru untuk ditindaklanjuti oleh Pimpinan KPK,” tuturnya.

Terkait dengan fungsi pemberian izin, selama satu semester tahun 2020, Dewan Pengawas KPK KPK telah menerima 234 permohonan izin. Permohonan izin ini terdiri dari 46 izin penyadapan, 19 izin penggeledahan, dan 169 izin penyitaan.

“Seluruh permohonan itu kami berikan dalam rentang waktu kurang dari 24 jam. Pada umumnya proses pemberian izin oleh Dewan Pengawas hanya berlangsung sekitar 4-6 jam,” pungkas Tumpak.