Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Taiwan Latihan Militer
Latihan tahunan, yang melibatkan semua cabang militer dan pasukan cadangan Taiwan, telah diadakan sejak awal 1980-an untuk menguji kesiapan tempur Taiwan jika terjadi serangan oleh China [File: Tyrone Siu / Reuters]

Semakin Panas, Taiwan Latihan Militer di Laut China Selatan



Berita Baru, Internasional – Pada hari Kamis (16/4), Tentara Taiwan melakukan latihan tembak langsung di pusat kota Taichung sebagai bagian dari latihan militer besar-besaran dengan latar belakang meningkatnya ketegangan dengan China di Laut Cina Selatan.

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen diharapkan menyaksikan latihan itu, yang didasarkan pada skenario invasi oleh militer China. Latihan perang itu rencananya akan berakhir pada hari Jumat.

Latihan militer tahunan Han Kuang ditunda dari awal tahun ini karena pandemi virus korona. Sejak itu, Taiwan telah berhasil menahan penyebaran penyakit ini dan menyatakan bahwa pulau itu bebas dari virus.

Latihan tahunan pada tahun ini dilakukan ketika Taiwan menuduh pesawat militer China ‘sering melakukan serangan’ ke zona pertahanan udara pulau itu selama beberapa bulan terakhir.

Sebelumnya, Rabu (15/4), sebuah torpedo langsung ditembakkan dari kapal selam Angkatan Laut Taiwan, pertama kali dalam 13 tahun senjata tersebut digunakan selama latihan tahunan.

Mengutip Aljazeera, Central News Agency (CNA) yang didukung pemerintah Taiwan melaporkan bahwa torpedo permukaan ‘kelas berat’ dan target bawah laut ditembakkan dari kapal selam listrik dan mengenai sasarannya.

Selama latihan pada hari itu, militer melaporkan bahwa dua kapal pengintai China terlihat di lepas pantai timur Taiwan.

Kapal perang Angkatan Laut Taiwan pun segera dikirim untuk memantau dan mencegah dua kapal pengintai China, hingga membuat dua kapal itu akhirnya pergi.

Terakhir kali kapal selam Angkatan Laut Taiwan menembakkan torpedo hidup selama latihan militer tahunan adalah pada tahun 2007.

Latihan tahunan, yang melibatkan semua cabang militer dan pasukan cadangan Taiwan, telah diadakan sejak awal 1980-an untuk menguji kesiapan tempur Taiwan jika terjadi serangan oleh China.

Sementara itu, berdalih dengan kebebasan navigasi, di dekat wilayah itu dua kapal tempur AS bersiaga, yaitu USS Nimitz dan USS Ronald Reagan.

Sebelumnya, Senin (13/4), AS mengumumkan bahwa mereka menolak klaim teritorial China di Laut Cina Selatan. Hal itu membuat pemerintah China marah dan mengatakan Washington berusaha untuk mengobarkan ketegangan di perairan yang disengketakan.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan bahwa dunia ‘tidak akan membiarkan Beijing memperlakukan Laut Cina Selatan sebagai kerajaan maritimnya.